Sabtu, 31 Oktober 2009

Perjanjian Lama Masih Tetap Berlaku !!

Cukup banyak diantara kita yang bertanya : “Benarkah dengan adanya Perjanjian Baru (Injil), Perjanjian Lama (Taurat) tidak berlaku lagi ?”

Jika pertanyaan ini Anda ajukan kepada orang Kristen, maka cukup banyak di antara mereka akan menjawab: “Ya, benar !!”. Bila demikian, bagaimana dengan perkataan Yesus sendiri yang tertuang dalam Perjanjian Baru (Injil – Matius 5:17-19) yang berarti bahwa munculnya Perjanjian Baru (Injil) tidak menghapus keberadaan Perjanjian Lama (Taurat), namun Perjanjian Baru (Injil) hanya merupakan pelengkap saja bagi Perjanjian Lama (Taurat) :

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.”

Jumat, 30 Oktober 2009

Pantaskah Yesus Dipertuhankan ?

Dalam teologi Kristen sedunia sepakat dan merupakan “harga mati” bahwa Yesus mati dahulu, barulah tiba penyelamatan kepada semua manusia. Jadi siapapun orang yang percaya akan keTuhanan Yesus dan beriman kepadanya pastilah akan masuk surga, karena Yesus telah menebus dosanya. Rumus teologi ini dapat dibuktikan dengan ayat-ayat Alkitab Perjanjian Baru Kristen, seperti yang terdapat di dalam surat-surat tulisan tangan Paulus (rasul Kristen) berikut :

a. “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka”. (2 Korintus 5:15)

b. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma 10:9)

c. (2)”Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk disebelah kanan takhta Allah. (3) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. (4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.” (Ibrani 12:2-4)

d. “sekarang diperdamaikan-Nya di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.” (Kolose 1:22)

e. “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

f. “(16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah menganuriakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,melainkan beroleh hidup yang kekal. (17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (18) Barang siapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” (Yohanes 3:16-18)

g. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.” (Roma 5:8-9)

Dengan logika teologi Kristen diatas, maka betapapun besar dosa orang Kristen dimana dosa tersebut jauh lebih banyak daripada amal kebajikannya, bahkan jikalau sepanjang hidupnya melakukan dosa, maka pengikut Yesus tersebut tetap akan “selamat” alias tetap “masuk surga”.

Pembaca yang budiman, dengan dalil Alkitab tadi, maka kita dapat melakukan dosa apapun dan sebanyak apapun karena dosa kita yang telah lalu dan yang akan datang sudah ditebus oleh Yesus Kristus. Apakah logika seperti ini pantas ? Apakah pernyataan seperti ini dapat menimbulkan perdamaian antar sesama manusia ?, karena jika kita misalnya mencuri, memperkosa, atau membunuh, toh kita tetap masuk surga karena dosa kita telah ditebus oleh Tuhan Yesus sang “juru selamat’. Betul-betul sangat tidak adil !!.

Yang tak kalah mengherankan, orang Kristiani meyakini bahwa manusia lahir dengan dosa bawaan dari nenek moyangnya, seperti yang tertuang dalam ayat-ayat berikut:

(a) “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Roma 5:12)

(b) “....Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut...” (Roma 5:15)

(c) “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman....” (Roma 5:18)

(d) “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa.... (Roma 5:19)

Ini berarti bahwa bila Anda membunuh, maka yang ikut menanggung dosa Anda karena membunuh adalah anak/cucu Anda. Betul-betul amat sangat tidak adil !!!.

Mayor Yeast Brown dalam bukunya Life of a Bengal Lancer meringkas ajaran Kristen tentang dosa bawaan ini hanya dengan satu kalimat :

“Tak satu pun suku kafir yang pernah menyusun cerita yang sangat aneh yang penuh dengan dugaan, bahwa manusia lahir dengan dosa bawaan dari nenek moyangnya; dan dosa bawaan itu (yang sebetulnya bukanlah tanggung jawabnya secara pribadi) harus ditebus; dan bahwa sang pencipta alam beserta isinya ini telah mengorbankan satu-satunya putranya untuk menebus kutukan misterius ini.”

Hampir senada dengan Brown, Steve A. Johnson mengatakan :

“Bagaimana mungkin Tuhan yang adil dan penyayang membuat seorang anak yang tidak berdosa bertanggung jawab, atau paling tidak menanggung kesalahan dosa-dosa nenek moyangnya?

Anehnya, Alkitab sendiri bertentangan dengan dogma Kristen tersebut :

“Orang yang berbuat dosa itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.” (Kitab – Yehezkiel 18:20-21)

Yohanes pun yang boleh dikata awalnya sangat yakin dengan ketuhanan Yesus, justru akhirnya sempat meragukannya. Hal ini tertuang jelas dalam Matius 11:2-3 yang berbunyi: (2)”Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, (3)lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya : Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?”.

Hal ini semakin jelas terlihat dari ayat-ayat yang tertuang dalam AlKitab yang mengatakan bahwa Tuhan itu hanya satu, yaitu Allah, dan Yesus hanyalah utusanNya dimana segala mukjizat yang dimiliki Yesus hanya diperoleh dari Allah, seperti bunyi dalam kitab :

a. Ulangan 6:4 : “Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”

b. Yesaya 45:5-6 : “5. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, 6. Supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,”

c. Yohanes 11:42 : “Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri disini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

d. Yohanes 5:30 : “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”

e. Yohanes 17:3 : “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”

f. Lukas 11: 20 : “.... Aku mengusir setan dengan kuasa Allah ....”

g. Kisah Para Rasul 2:22 : “Hai orang-orang Israel (bangsa Yahudi), dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazareth, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan segala kekuatan dan mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.”

Mungkin Anda orang Kristiani dapat menyangkal ayat-ayat diatas dengan mengatakan bahwa Yesus ketika di dunia mengenakan dua atribut, yakni 100% atribut Tuhan dan 100% atribut manusia.

Kalau demikian, bagaimana dengan ayat-ayat dimana Yesus sendiri menolak dirinya untuk dipertuhankan bahkan melaknat orang yang mempertuhankanNya dengan mengatai orang tersebut sebagai pembuat kejahatan, seperti yang tercantum dalam ayat berikut ini :

1. Matius 7:21-23 :

(21)”Bukan setiap orang yang berseru kepadaku : Tuhan, Tuhan ! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

(22)Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga ?

(23)Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan !”

2. Matius 23:9 :

“Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.”

Mungkin diantara Anda ada yang bertanya seperti ini : “Lantas, bagaimana dengan jatidiri Yesus yang menurut Islam tidak mempunyai seorang ayah ? Bukankah setiap orang pasti mempunyai ayah ? (yang menurut orang Kristen ayah Yesus pasti adalah Tuhan, sehingga Yesuspun dapat ditasbihkan sebagai Tuhan, karena Dia merupakan keturunan [anak] Tuhan !). Dan, bagaimana pula dengan kemampuan Yesus yang dapat membangkitkan orang mati, bukankah dengan kemampuan yang luar biasa ini, ia dapat dinobatkan sebagai Tuhan ?

Saya tidak akan menjawab kedua pertanyaan tadi dengan panjang lebar. Saya hanya ingin balik bertanya : Bagaimana dengan Nabi Adam dan isterinya (Hawa) yang justru selain tidak punya ayah juga tidak punya ibu ?. Bukankah dengan demikian berarti Tuhan sangat mampu menciptakan Yesus yang hanya tanpa seorang Ayah ?. Lalu bagaimana dengan Nabi Elisa yang menurut AlKitab sendiri bahwa Nabi Elisa mampu membangkitkan orang mati sewaktu Dia sudah berada dalam kubur ? Bukankah ini semua justru lebih hebat daripada Yesus ? Berikut petikan Kitab 2 Raja-Raja 13:21:

“Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu kedalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.”

Yesus Keturunan Pezina ???

Memang rasanya sangat sukar untuk dipercaya !!! Tapi hal ini tersirat dalam silsilah Yesus. Silsilah Yesus ini terdapat dalam 2 Kitab Perjanjian Baru yang sepertinya diurutkan dari Perjanjian Lama, yaitu : Matius 1:6-16 dan Lukas 3:23-31, dimana kedua silsilah tersebut saling bertentangan. Anda bisa lihat, antara Daud dan Yesus tercatat pada Matius 1:6-16 ada 26 moyang bagi Yesus; sedangkan pada Lukas 3:23-31 terdapat 41 moyang bagi Yesus.
clip_image002
(Sumber : The Choice by Ahmed Deedat)
Matius 1:6 mengatakan bahwa Yesus adalah anak Daud melalui Sulaiman (Salomo), tetapi Lukas 3:31 mengatakan bahwa Yesus adalah anak Daud melalui Natan. Seseorang tidak perlu jadi ahli kebidanan untuk mengetahui bahwa tidak akan mungkin Daud bisa memberi keturunan pada ibu Yesus melalui Salomo dan Natan pada waktu yang bersamaan !!. Matius dan Lukas terlalu bersemangat untuk menjadikan Raja Daud sebagai nenek moyang pertama Yesus karena dugaan yang salah bahwa Tuhan akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya (Kisah Para Rasul 2:30). Injil mengingkari ramalan ini, karena bukannya Yesus yang duduk di tahta Daud, tetapi Pontius Pilatus, gubernur Romawi, seorang penyembah berhala yang menghukum Yesus di tiang salib. Nama yang sama dari dua daftar tersebut hanyalah Yusuf yang dianggap ayah menurut Lukas 3:23. Nama ini sangat mencolok. Ia adalah Yusuf sang tukang kayu.
Namun yang paling mengagetkan, Deedat mengatakan dalam bukunya (The Choice) bahwa dalam silsilah tersebut terdapat 6 orang pezina dan keturunannya adalah kakek moyang-nya. Laki-laki dan perempuan yang pantas menerima hukuman dilempar batu hingga mati menurut hukum Tuhan seperti yang diwahyukan kepada Musa, dan diasingkan serta dijauhkan dari rumah Tuhan dari generasi ke generasi [“Seorang anak haram janganlah masuk jemaah Tuhan, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah Tuhan (Ulangan 23:2)].
Josh Mc Dowell, seorang lulusan kampus Wheaton dan lulus dengan magna cum laude dari Thalbot Theological Seminary, dan direputasikan telah berbicara kepada lebih dari 5 juta murid dan fakultas pada lebih dari 550 universitas di 53 negara, tampaknya telah melakukan lebih banyak penelitian daripada sarjana-sarjana Injil di seluruh bima sakti pada subyek Talmud Yahudi sehubungan dengan kelahiran ‘Tuhan’nya.
Dalam bukunya Evidence that Demands a Verdict, hanya untuk membuktikan bahwa Yesus bukanlah mitos tetapi orang yang bersejarah, dia mengutip dengan luas dari Talmud Yahudi tanpa ada rintangan. Dibawah ini diberikan sebuah kutipan yang jelas dari bukunya halaman 85/86: “Tol ‘doth Yeshu. Yesus ditunjuk sebagai ‘Ben Pandera’ (Ben Pandera artinya: anak dari pandera, yakni seorang tentara Romawi yang dituduh orang-orang Yahudi telah memperkosa Maryam (ibunda Yesus) untuk menghasilkan benih yang tidak sah)
Yeb. IV 3; 49a:
“R. Shimeon Ben Azzai berkata (mengenai Yesus), ‘Saya menemukan sebuah urutan silsilah di Yerussalem dimana hal tersebut dicatat, sepertinya ada seorang anak haram dari pezina’.”
Joseph Klausner menambahkan pernyataan diatas :
“Edisi Mishnah saat ini, menambahkan: ‘untuk mendukung kata-kata R. Yeshoshua’ (Seorang yang sama dengan Mishnah berkata : “Apakah anak haram itu?” Setiap orang yang orang tuanya melakukan zina maka dapat dijatuhi hukuman mati oleh agama), bahwa Yesus yang dimaksud disini kelihatannya di luar keraguan....”

Pornonya Alkitab !!!

Pada Kitab – Kejadian 19:33-36 dikatakan :

“Pada malam itu mereka (kedua anak perempuan Lot) memberi ayah mereka (Lot) minum anggur, lalu anak perempuan yang lebih tua berhubungan seksual dengannya ....”

Keesokan harinya berkatalah sang kakak kepada adiknya : “Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; sebaiknya malam ini kita beri dia minum anggur lagi; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, sehingga masing-masing kita akan mempunyai anak dari ayah kita.

Demikianlah pada malam itu juga mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu anak perempuan yang lebih muda berhubungan seksual juga dengan ayahnya; ...

Dengan cara ini mengandung kedua anak Lot itu dari ayah mereka.”

Sebagai hasil dari hubungan haram dari perzinaan ini, kedua anak Lot masing-masing mendapatkan seorang anak yang terkenal dalam Injil sebagai nenek moyang bangsa Amon dan Moab, komunitas yang dijaga dan dilindungi secara khusus oleh Tuhan. Bangsa Yahudi harus memusnahkan orang-orang Palestina tanpa kecuali, tetapi bagi keturunan Lot dari hasil perbuatan zina, Tuhan mempunyai perlakuan khusus yang lunak :

“Pada hari ini engkau (bangsa Israel) akan berjalan melintasi perbatasan Moab, yakni Ar, maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negeri Bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada Bani Lot menjadi miliknya.” (Ulangan 2:18-19)

Selain itu, pada Kitab Kejadian 35:22a dikatakan tentang seorang anak laki-laki yang “berhubungan” dengan istri ayahnya alias ibu dari anak tersebut :

“Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur (berhubungan seks) dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel.” (Kejadian 35:22a)

Pengertian gundik menurut Alkitab adalah istri. Silakan lihat Kitab – 1 Tawarikh 1:32 dan Kejadian 25:1 sebagai perbandingan !.

Adapula cerita tentang perzinaan antara mertua dan menantu perempuannya seperti yang tergambar dalam Kitab Kejadian 38:15-18 berikut ini :

“(15) Ketika Yehuda melihat dia (Tamar, menantu perempuannya), disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya. (16) Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di tepi jalan itu serta berkata : “Marilah, berapa bayaranmu,” (ia tidak tahu bahwa perempuan itu menantunya). Perempuan itu bertanya : “Apakah yang akan kau berikan kepadaku?” (untuk berhubungan seks dengan saya) (17) Jawabnya : “Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku.” Perempuan itu berkata : “Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku.” (18) Tanyanya : “Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?” Jawab perempuan itu: “Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu. ”Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, lalu ia berhubungan seks dengannya, karenanya perempuan itu mengandung.”

Dari hubungan zina antara ayah dan menantunya ini, lahirlah anak kembar yang kemudian menjadi nenek moyang Yesus Kristus. Lihat Matius 1:3 :

“Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, ...”

Sebenarnya masih banyak lagi ayat-ayat yang berbau pornografi seperti diatas. Salah satunya yang terdengar “sangat vulgar” adalah seperti yang tercantum dalam Kitab Yezhekiel 23:20-21 serta Kidung Agung 7:6-9 berikut ini :

“(20) Ia birahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. (21) Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.” (Yezhekiel 23:20-21)

“(6) Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta diantara segala yang disenangi. (7) Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. (8) Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya. Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel. (9) Kata-katamu manis bagaikan anggur!” (Kidung Agung 7:6-9)

Ada kisah lucu dibalik ayat tadi. Seorang ustadz bernama Syamsul Arifin Nababan alias Bernard Nababan yang dulunya besar di keluarga Kristen Protestan yang sangat taat, dimana ayahnya adalah seorang aktivis Kristen dan ibunya seorang penyanyi lagu-lagu kerohanian di gereja, pernah bertanya kepada seorang pendeta: “Pak, mengapa AlKitab berbicara ‘buah dada’ terlalu vulgar, apa tidak ada kata-kata lain yang lebih baik ?”. Pendeta tersebut menjawab : “Biarin aja Nababan, supaya beda mana buah dada dan mana buah rambutan !”.

Anda bisa saja mengatakan bahwa ayat-ayat AlKitab diatas hanyalah suatu kisah percintaan. Tapi apakah hal seperti ini pantas diceritakan oleh sebuah kitab suci ? Apakah ini mengandung pesan moral ? Apakah ini bersifat mendidik bagi anak-anak?.

DR. Vernon Jones, seorang psikolog Amerika yang ternama, melakukan eksperimen pada sekelompok anak sekolah yang usia dan status pendidikannya sama. Cerita tertentu dengan bias khusus diceritakan ke anak-anak tersebut. Kesimpulannya adalah cerita-cerita ini membuat perubahan kecil tetapi permanen pada anak-anak ini, meski di dalam situasi kelas yang terbatas. Yang agak mengherankan, seorang penginjil Evangelist yang berpengaruh, Jimmy Swaggart, dalam bukunya tentang “incest” (perzinaan) meratapi adanya perzinaan antara ayah dan anak perempuannya yang telah mencapai proporsi yang endemik di USA. Ada sebuah pameo yang mengatakan : “Secara fisik, Anda adalah apa yang Anda makan dan minum, dan secara moral dan mental, Anda adalah apa yang Anda lihat dan baca !”.

George Bernard Shaw, pemikir dan dramawan besar Inggris, sewaktu membaca kitab suci Injil dengan teliti mengatakan bahwa kitab tersebut adalah “kitab yang paling berbahaya di bumi. Jaga kitab tersebut dalam keadaan terkunci : larang anak-anak Anda membacanya.”

Dan majalah “The Plain Truth”, sebuah terbitan “World Church of Tomorrow”, dalam salah satu artikelnya mengatakan : “Banyak badan sensor akan memberi Injil rating X”.

Yesus Hanyalah Utusan Tuhan Untuk Satu Kaum !

Yesus hanya diutus ke muka bumi untuk umat Israel bukan untuk seluruh bangsa di dunia ini. Hal ini tertulis jelas dalam AlKitab Perjanjian Baru Kristen surah Matius 15:24 yang mengatakan :

“Jawab Yesus : Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Selain itu, dalam Matius 10:5-6 juga dikatakan :

(5)”Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka : Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, (6)melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Begitu pun yang dinyatakan dalam Kisah Para Rasul 13:23 :

“Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.”

Pernyataan Injil diatas diperkuat oleh Hermann Reimarus (1694-1768), salah seorang yang berusaha membuat sejarah Yesus. Dalam hal ini dia membedakan antara apa yang tertulis dalam kitab-kitab Injil dan apa yang diproklamasikan Yesus sendiri selama masa hidupnya.
Reimarus mengatakan bahwa dalam melakukan dakwahnya, Yesus sepenuhnya berada dalam framework Yahudi, dengan meyakini bahwa audiensnya memahami 'Kerajaan Langit' (The Kingdom of Heaven) dalam konteks Yahudi. Dia seakan ingin menegaskan bahwa dirinya hanyalah merupakan Juru Selamat untuk Bangsa Israel semata. Niat untuk menyebarluaskannya di luar bangsa Yahudi tak pernah ada.

Sebagian sarjana Kristen modern juga mengakui hal ini; sebagaimana Helmut Koester menulis:

“Adalah sebuah fakta sejarah yang telanjang bahwa Yesus adalah seorang Israel dari Galilea, dan bahwa dia memahami dirinya tidak lebih sebagai seorang nabi di Israel dan untuk Israel-suatu tradisi yang mulia, dan dia bukanlah yang pertama dari nabi-nabi Israel yang ditampik dan dianiaya. Yesus sungguh-sungguh menganggap dirinya sebagai seorang nabi [utusan Tuhan, bukan Tuhan (lihat Markus 6: 4 dan Lukas 13: 33)] tapi ada kualitas final tentang risalah dan tugas dia yang membuat kita berhak menyimpulkan bahwa dia menganggap dirinya sebagai utusan final dan definitif Tuhan hanya kepada orang Israel.”

Bahkan Luther, Voltaire, Rousseau, dan Bultmann semua berpandangan sama seperti halnya Reimarus dan Koester bahwa Yesus hanya diutus Tuhan untuk kaum Yahudi, bukan untuk bangsa-bangsa lain.

Misteri Natal Menurut Seorang Pastur

Tentang Penulis Herbert W. Armstrong (1892-1986)

Herbert W. Amstrong yang sangat dihormati di kalangan pejabat, pebisnis, industriawan dan ilmuwan di seluruh dunia ini adalah seorang Pastur Worldwide Church of God yang berkedudukan di Amerika Serikat. Dia juga sebagai kepala editor majalah Kristen "Plain Truth" yang bertiras sekitar 8 juta eksemplar tiap bulan.

Majalah ini didirikan pada tahun 1934, dan beredar ke seluruh dunia. Pada tahun 1947, Amstrong mendirikan Ambassador College yang sekarang memiliki dua kampus besar di Pasadena California dan di Big Sandy Texas . Juga mendirikan dan sebagai kepala “Ambassador International Cultural Foundation”, yang bergerak di bidang kebudayaan, bantuan pada masyarakat miskin, dan gerakan kemanusiaan.

Dia sudah mengunjungi sekitar 70 negara untuk memberitakan Injil sebagai Kerajaan Tuhan. Bahkan Amstrong mendapatkan kehormatan dari kepala negara yang memiliki perbedaan keyakinan dengannya seperti di Jepang , India , Afrika Selatan , China , Israel dan Mesir. Pada usianya yang sudah mencapai 90 tahun, Amstrong masih aktif menulis, ceramah di televisi dan di depan publik. Di antara buku hasil tulisannya adalah: The Wonderful World Tomorrow, What it Will be Like dan The United State and Britain in Prophecy.

Kenangan Natal Dimasa Kecilku

Ketika saya masih kecil, di saat malam Natal , saya biasa diajari dan disuruh menggantungkan kaos kaki di dinding dekat ruangan perapian. Esok harinya, kaos kaki tersebut penuh dengan hadiah-hadiah berupa mainan atau kotak makanan kesenangan saya. Selain hadiah tersebut, juga terdapat sebatang pohon Natal yang dihiasi bunga-bunga kertas berwarna perak dan emas. Di pohon ini pula, aneka rupa hadiah untuk anak-anak bergelantungan di dahannya dan berserakan di bawahnya.

Menurut para orang tua, semua hadiah Natal itu dibawa oleh Sinterklas atau Santa Clause yang telah datang di malam hari, melalui cerobong asap perapian. Seperti anak-anak lainnya, semua cerita itu saya telan begitu saja dengan penuh keyakinan. Tentu anda pun demikian. Sebab kita dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan kehidupan yang penuh dengan adat kebiasaan yang harus kita … terima, tanpa bertanya-tanya, yang dapat menimbulkan suasana yang tidak menyenangkan.

Mengapa kita bersikap demikian?

Instink hewanikah, sehingga kita ikut-ikutan dengan apa saja yang dilakukan oleh kebanyakan orang? Kambing memang akan tetap mengikuti kelompoknya, walaupun digiring untuk … dipotong sekalipun. Tetapi sebagai manusia, seharusnya bersikap kritis dengan menggunakan akal sehat.

Sebagai orang Kristen yang baik, kita tidak pernah menyelidiki, mengapa kita melakukan semua itu dan mengapa semua orang percaya bahwa yang mereka kerjakan itu benar. Seharusnya, sebagai umat Kristen yang ingin melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, kita harus bertanya, apakah upacara natal itu benar-benar ajaran Kristen? Apakah cara-cara merayakan Natal itu tidak mengajarkan kebohongan kepada masyarakat, yang merupakan … larangan Tuhan? Adakah firman Tuhan yang Hidup maupun firman tertulisNya yang memerintahkan kita untuk melakukannya? Apakah Yesus dan para Rasul juga melakukan seperti apa yang kita meriahkan selama ini? Apakah kebiasaan tukar-menukar hadiah Natal dengan teman dan kerabat dekat, juga betul-betul mengikuti ajaran Tuhan di dalam Bibel? Dan seterusnya … dan seterusnya …

Hampir semua orang berpendapat dan mengira bahwa semua upacara dan kebiasaan itu berasal dari ajaran Gereja. Tetapi betulkan semua pendapat dan perkiraan itu?

Mudah-mudahan fakta yang saya tulis dalam buku ini dapat meluruskan semua pendapat yang dapat menyesatkan dan merusak ajaran Tuhan yang sebenar-benarnya. Mungkin tulisan saya yang berdasarkan pada kenyataan ini akan mengejutkan orang Kristen, termasuk anda sendiri.

SEJARAH NATAL

Kata Christmas ( Natal ) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran "Yesus". Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan ajaran itu? Sebab Natal itu bukan ajaran Bible (Alkitab), dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.

Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dalam Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul "Christmas", anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut:

"Christmas was not among the earliest festivals of Church … the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to christmas."

" Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja … bukti awal menunjukkan bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir. Perayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."

Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul "Natal Day," Bapak Katolik pertama, mengakui bahwa:

"In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Paraoh and Herod) who make great rejoicings over the day in which they were born into this world."

"Di dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."

Encyclopedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai berikut:

"Christmas was not among the earliest festivals of the church… It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was picked up of afterward from paganism."

" Natal bukanlah upacara - upacara awal gereja. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala."

Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai berikut:

"Christmas…It was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian usage in general was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth…" (The "Communion," which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) "…A feast was established in memory of this event (Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the Western Church ordered it to be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ's birth existed."

"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut.." ("Perjamuan Suci" yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) "…Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari." Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus."

Sekarang perhatikan! Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian - jarak waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat - upacara Natal tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. Menjelang abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya umat Kristen yang resmi.

Yesus tidak lahir pada 25 Desember

Sungguh amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah Yudea, setiap bulan Desember adalah musim salju dan hawanya sangat dingin) Sebab Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut:

"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud."

Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung, paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kitab Kidung Agung 2 dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.

Adam Clarke mengatakan:

"It was an ancient custom among Jews of those days to send out their sheep to the field and desert about the Passover (early spring), and bring them home at commencement of the first rain." (Adam Clarke Commentary, Vol.5, page 370, New York ).

"Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama)."

Adam Clarke melanjutkan:

"During the time they were out, the sepherds watch them night and day. As…the first rain began early in the month of Marchesvan, which answers to part of our October and November (begins sometime in october), we find that the sheep were kept out in the open country during the whole summer. And, as these sepherds had not yet brought home their flocks, it is a presumptive argument that october had not yet commenced, and that, consequently, our Lord was not born on the 25th of December, when no flock were out in the fields; nor could He have been born later than September, as the flocks were still in the fields by night. On this very ground, the Nativity in December should be given up. The feeding of the flocks by night in the fields is a chronological fact…See the quotation from the Talmudists in Lightfoot."

"Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila…hujan pertama mulai turun pada bulan Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba berkeliaran di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Memberi makan ternak di malam hari, adalah fakta sejarah…sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci Yahudi) dalam bab "Ringan Kaki".

Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.

Tidak seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen sendiri, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur - yang diperkirakan jatuh pada bulan September - atau sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.

Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari kelahiran Yesus, niscaya dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya

Proses Natal Masuk Gereja

New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge dalam artikelnya yang berjudul "Christmas" menguraikan dengan jelas sebagai berikut:

"How much the date of the festival depended upon the pagan Brumalia (Dec.25) following the Saturnalia (Dec.17-24), and celebrating the shortest day of the year and the 'new sun'… can not be accurately determined. The pagan Saturnalia and Brumalia were too deeply entrenched in popular custom to be set aside by Christian influence…The pagan festival with its riot and merrymaking was so popular that Christians were glad of an excuse to continue its celebration with little change in spirit and in manner. Christian preachers of the West and the Near East protested against the unseemly frivolity with which Christ's birthday was celebrated, while Christians of Mesopotamia accused their Western brethren of idolatry and sun worship for adopting as Christian this pagan festival."

"Sungguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan kafir Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17-24 Desember), dan perayaan menjelang akhir tahun, serta festival menyambut kelahiran matahari baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan Saturnalia yang sudah sangat populer di masyarakat itu diambil Kristen…Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu Kristen Mesopatamia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan kepada Dewa Matahari."

Perlu diingat! Menjelang abad pertama sampai pada abad keempat Masehi, dunia dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme. Sejak agama Kristen masih kecil sampai berkembang pesat, para pemeluknya dikejar-kejar dan disiksa oleh penguasa Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar, kemudian memeluk agama Kristen pada abad ke-4 M, dan menempatkan agama sejajar dengan agama kafir Roma, banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen.

Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut sulit dihilangkan. Perayaan ini adalah pesta-pora dengan penuh kemeriahan, dan sangat disenangi oleh rakyat. Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan seperti itu. Oleh karena itu, meskipun sudah memeluk agama Kristen, mereka tetap melestarikan upacara adat itu. Di dalam artikel yang sama, New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana Kaisar Konstantin tetap merayakan hari "Sunday" sebagai hari kelahiran Dewa Matahari. (Sun = Matahari, Day = Hari - dalam bahasa Indonesia disebut hari Minggu -- pen.) Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme yang menyamakan Anak Tuhan (Yesus) identik dengan Matahari, yang kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu masuk dalam agama Kristen. Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-god (Dewa Matahari) yang jatuh pada tanggal 25 Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak Tuhan - Yesus).

Demikianlah asal usul "Christmas - Natal " yang dilestarikan oleh dunia Barat sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun-day, Son of God, Christmas dan Natal , pada hakikatnya sama dengan merayakan hari kelahiran Dewa Matahari. Sebagai contoh, kita bisa saja menamakan kelinci itu dengan nama singa, tetapi bagaimanapun juga fisiknya tetap kelinci.

Marilah kita kembali membaca Encyclopaedia Britannica yang mengatakan sebagai berikut:

"Certain Latins, as early as 354, may have transferred the birthday from January 6th to December, which was then a Mithraic feas … or birthday of the unconquered SUN … The Syrians and Armenians, who clung to January 6th, accused the Romans of sun worship and idolatry, contending… that the feast of December 25th, had been invented by disciples of Cerinthus…"

"Kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 M. telah mengganti hari kelahiran Dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25 Desember, yang merupakan hari kelahiran Anak Dewa Mitra atau kelahiran Dewa Matahari yang tak terkalahkan. Tindakan ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria dan Armenia marah-marah. Karena sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 6 Januari, mereka mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Dewa Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. Penyusupan ajaran ini ke dalam agama Kristen, dilakukan oleh Cerinthus…"

Asal Usul Natal

Kita mewarisi Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari manakah agama kafir itu mendapatkan ajaran itu? Dimana, kapan, dan bagaimana bentuk asli ajaran itu?

Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bible (Alkitab) sampai pada sejarah kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa ajaran itu berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia di bawah raja Nimrod (Namrud - di masa inilah nabi Ibrahim lahir). Jelasnya, akar kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh.

Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, dan sistem ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah mendirikan menara Babel , membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajan di dunia. Nama "Nimrod" dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata "Marad" yang artinya "dia membangkang atau murtad" (Karena bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda membandingkan kata "Marad" dengan kata Arab "Ridda" atau "murtad". Pen)

Dari catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini, yang mengawali pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi biang manusia pembangkang di dunia sampai saat ini. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia mengawini ibu kandungnya sendiri yang bernama Semiramis. Setelah Nimrod meninggal dunia, ibu yang merangkap sebagai istri tersebut menyebarkan ajaran bahwa Roh Nimrod tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Dia membuktikan ajarannya dengan adanya pohon Evergreen yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati, yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod yang sudah mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu hadir di pohon evergreen ini dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. 25 Desember itulah hari kelahiran Nimrod. Dan inilah asal usul pohon Natal .

Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod, Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia. Dengan berbagai julukan, akhirnya Nimrod dipuja sebagai "Anak Suci dari Sorga". Melalui perjalanan sejarah dan pergantian generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa ke bangsa lainnya, penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi Mesiah Palsu yang berupa dewa Baal, anak dewa Matahari. Dalam sistem kepercayaan Babilonia ini, "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali) menjadi obyek penyembahan. Ajaran penyembahan kepada ibu dan anak ini menyebar luas sampai di luar Babilonia dengan bentuk dan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan bahasa negara-negara yang ditempatinya. Di Mesir dewa-dewi itu bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius. Dalam agama Pagan Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani , China , Jepang , Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madonna, jauh sebelum Yesus lahir!

Sampai pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah banyak dewa) Romawi menerima agama baru yang disebut "Kristen," dengan membawa adat dan kepercayaan pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan kepada Dewi Madonna, Ibu dan Anak juga menjadi populer, terutama di waktu hari Natal . Di setiap musim Natal kita selalu mendengar lagu-lagu atau hymne: "Silent Night" atau "Holy Night" yang sangat akrab dengan tema pemujaan terhadap Ibu dan Anak.

Kita yang sejak lahir diwarnai oleh alam budaya Babilonia, telah diajarkan untuk mengagungkan dan memuliakan semua tradisi yang berasal dari jaman jahiliyah kuno itu. Kita tidak pernah bertanya untuk mengetahui dari manakah asal usul adat seperti itu - Apakah ia berasal dari ajaran Bible (Alkitab), ataukah ia berasal dari kepercayaan penyembah berhala yang sesat?

Kita terperangah seakan-akan tidak mau menerima kebenaran ini, karena seluruh dunia terlanjur telah melakukannya. Lebih aneh lagi, sebagian besar meremehkan dan mencemooh kebenaran ini. Namun Tuhan telah berfirman kepada para utusannya yang setia:

"Katakan dengan lantang,

dan jangan menghiraukan penghinaan mereka!

Kumandangkan suaramu seperti terompet!

Dan tunjukkan di depan umatKu tentang kesesatan mereka!"

Memang kenyataan ini sungguh sangat mengejutkan bagi mereka, meskipun ini adalah fakta sejarah dan berdasarkan kebenaran dari Bibel (Alkitab).

Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau sampai kepada kita.

Di Mesir , ia dipercayai bahwa Dewi Isis (Dewi Langit) melahirkan anaknya yang tunggal pada tanggal 25 Desember. Hampir semua orang-orang penyembah berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun ( Natal ) anak dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran Yesus.

Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu bukanlah hari kelahiran Yesus Kristus. Para murid Yesus dan orang-orang Kristen abad pertama tidak pernah menyelenggarakan Natal , meskipun hanya sekali. Tidak ada ajaran atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel. Sekali lagi, perayaan Natal atau Christmas itu adalah ulang tahun anak dewa yang dianut oleh para paganis, dan bukan dari ajaran Kristen. Percaya atau tidak, terserah anda!

Upacara ini berasal dari cara-cara pemujaan yang dikenal dengan "Chaldean Mysteries" (Misteri Kaldea) berasal dari ajaran Semiramis, isteri Nimrod. Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara turun-temurun hingga sekarang dengan wajah baru yang disebut Kristen.

Asal Usul Pohon Natal

Sekarang dari manakah kita mendapatkan kebiasaan memasang pohon Natal itu? Di antara para penganut agama Pagan kuno, pohon itu disebut "Mistletoe" yang dipakai pada saat perayaan musim panas, karena mereka harus memberikan persembahan suci kepada matahari, yang telah memberikan mukjizat penyembuhan. Kebiasaan berciuman di bawah pohon itu merupakan awal acara di malam hari, yang dilanjutkan dengan pesta makan dan minum sepuas-puasnya, sebagai perayaan yang diselenggarakan untuk memperingati kematian "Matahari Tua" dan kelahiran "Matahari Baru" di musim panas.

Rangkaian bunga suci yang disebut "Holly Berries" juga dipersembahkan kepada dewa Matahari. Sedangkan batang pohon Yule dianggap sebagai wujud dari dewa matahari. Begitu pula menyalakan lilin yang terdapat dalam upacara Kristen hanyalah kelanjutan dari kebiasaan kafir, sebagai tanda penghormatan terhadap dewa matahari yang bergeser menempati angkasa sebelah selatan.

Encyclopedia Americana menjelaskan sebagai berikut:

"The Holly, the Mistletoe, the Yule log …are relics of pre-Christian times."

"Rangkaian bunga Holly, pohon Mistletoe dan batang pohon Yule…yang dipakai sebagai penghias malam Natal adalah warisan dari zaman sebelum Kristen."

Sedangkan buku Answer to Question yang ditulis oleh Frederick J. Haskins menyebutkan bahwa:

"The use of Christmas wreath is believed by authorities to be traceable to the pagan customs of decorating buildings and places of worship at the feast which took place at the same time as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period long anterior to the Christian Era."

"Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme), yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno, yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen."

Siapa Santa Claus /Sinterklas itu?

Santa Claus bukan ajaran yang berasal dari paganisme, tetapi juga bukan ajaran Kristen. Sinterklas ini adalah ciptaan seorang pastur yang bernama "Santo Nicolas" yang hidup pada abad ke empat Masehi. Hal ini dijelaskan oleh Encyclopedia Britannica, volume 19 halaman 648-649, edisi kesebelas, yang berbunyi sebagai berikut:

"St. Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greek and Latins on the 6th of December… A Legent of his surreptitious bestowal of dowries on the three daughters of an improverrished citizen… is said to have originated the old custom of giving presents in secret on the Eve of St. Nicholas (Dec.6), subsequently transferred to Christmas day. Hence the association of Christmas with Santa Claus…"

"St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tanggal 6 Desember…Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga anak wanita miskin… untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Santa Claus…"

Sungguh merupakan kejanggalan! Orang tua menghukum anaknya yang berkata bohong. Tetapi di saat menjelang Natal , mereka membohongi anak-anak dengan cerita Sinterklas yang memberikan hadiah di saat mereka tidur. Bukankah ini suatu keanehan, ketika anak-anak menginjak dewasa dan mengenal kebenaran, pasti akan beranggapan bahwa Tuhan hanyalah mitos atau dongeng belaka?

Dengan cara ini tidak sedikit orang yang merasa tertipu, dan mereka pun mengatakan:

"Ya, saya akan membongkar pula tentang mitos Yesus Kristus!" Inikah ajaran Kristen yang mengajarkan mitos dan kebohongan kepada anak-anak? Padahal Tuhan sudah mengatakan:

"Janganlah menjadi saksi palsu. Dan ada cara yang menurut manusia betul, tetapi sebenarnya itu adalah ke jalan kematian dan kesesatan." Oleh karena itu, upacara "Si Santa Tua" itu juga merupakan Setan.

Di dalam kitab suci telah dijelaskan sebagai berikut:

"Hal itu tidak mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang. Jadi itu bukanlah hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka." (II Korintus 11:14)

Dari bukti-bukti nyata yang telah kita ungkap tadi dapatlah diambil kesimpulan, bahwa perayaan Natal atau Christmas itu bukanlah ajaran Kristen yang sebenarnya, melainkan kebiasaan para penyembah berhala (Paganis). Ia warisan dari kepercayaan kuno Babilonia ribuan tahun yang lampau.

Kata Bible Tentang Natal

Bagaimana Bibel berbicara tentang Natal , atau mencatat pandangan para murid Yesus atau bapak-bapak gereja awal ? Jawabannya sungguh sangat mengejutkan bagi kalangan Kristen sendiri. Sebagaimana yang dikatakan Bibel (Alkitab) pada kitab Yeremia 10:2-4 yang berbunyi sebagai berikut:

"Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan."

"Bukankah berhala itu pohon yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu?

Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang."

Itulah keterangan yang jelas dari Bibel tentang pohon Natal . Kita dilarang mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala. Sebab hal itu merupakan perbuatan yang sesat menyekutukan Tuhan. Pada ayat kelima dijelaskan bahwa:

"Pohon itu tidak bisa berbicara, dan orang harus mengangkatnya, karena ia tidak bisa berjalan sendiri."

"Janganlah takut kepadanya, sebab ia tidak dapat berbuat jahat, juga tidak dapat berbuat baik."

Sebab mereka bukanlah dewa yang harus ditakuti. Bagi mereka yang tidak pernah membaca atau yang melupakan ayat ini, beranggapan bahwa tidak ada larangan untuk membuat pohon Natal . Tetapi jika telah membacanya, apa yang harus dikatakan?

Hadiah Natal

Acara yang paling penting dari seluruh kegiatan Natal adalah "The Christmas Shopping Season" - Musim Belanja Natal" yang dilakukan dengan cara membeli dan tukar menukar hadiah. Mungkin banyak orang yang mengecam kami sambil berkata:

"Bukankah Bibel (Alkitab) telah menceritakan kepada kita untuk ditiru? Lupakah kita kisah 3 orang dari timur yang datang ke Betelhem untuk memberikan hadiah ketika Yesus lahir?"

Memang, kami mengetahui cerita itu di dalam Alkitab. Tetapi, silahkan anda melihat keterangan kami yang mengejutkan ini. Marilah menengok sejarah asal usul tukar menukar hadiah itu, kemudian kita bandingkan dengan ayat Alkitab.

Pada Bibliothica Sacra, volume 12, halaman 153-155, kita dapat membaca sebagai berikut:

"The interchange of presents between friends is alike characteristic of Christmas and the Saturnalia, and must have been adopted by Christians from the Pagan, as the admonition of Tertullian plainly shows."

"Tukar menukar hadiah antar teman di hari Natal serupa dengan adat agama Saturnalia. Kemungkinan besar, kebiasaan ini diadopsi oleh orang-orang Kristen dari agama Pagan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Tertulianus."

Dari bukti yang jelas ini, ternyata kebiasaan pertukaran hadiah sesama teman dan famili pada hari Natal itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan kisah dalam Alkitab tersebut. Acara Natal bukanlah merayakan ulang tahun Yesus Kristus, juga bukan untuk menghormatinya.

Sebagai contoh, seorang teman yang sangat anda cintai sedang merayakan ulang tahunnya. Bila ingin membahagiakannya di hari kelahirannya itu, apakah anda membeli hadiah untuk teman yang lain? Membeli lagi dan tukar menukar hadiah dengan teman-teman dan kekasih anda, tetapi tidak memberi hadiah apa pun kepada teman yang anda cintai, yang sedang anda rayakan hari ulang tahunnya? Tidakkah disadari keganjilan seperti itu?

Sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri yang selalu dilakukan oleh hampir semua orang di seluruh dunia. Mereka menghormati "sebuah hari" - yang sebenarnya bukan hari kelahiran Yesus Kristus - dengan berbelanja dan membeli hadiah sebanyak-banyaknya untuk ditukarkan kepada teman-teman dan kerabatnya. Dari pengalaman saya selama bertahun-tahun, begitu pula pengalaman para pastur dan pendeta; Apabila bulan Desember tiba, hampir semua orang yang mengaku Kristen lupa memberi hadiah kepada Yesus Kristus yang mereka cintai.

Desember adalah bulan yang paling sulit untuk menghidupkan ajaran Yesus. Sebab semua orang terlalu disibukkan untuk membeli dan menukar hadiah daripada mengingat Yesus dan menghidupkan ajarannya. Peristiwa melupakan Yesus ini terus berlangsung sampai bulan Januari bahkan Februari. Sebab mereka harus melunasi biaya pengeluaran yang dibelanjakan pada waktu Natal . Sehingga mereka sulit mengabdi kepada Yesus kembali sebelum bulan Maret.

Sekarang, perhatikan apa kata Bibel tentang tiga orang dari timur yang memberikan hadiah kepada Yesus, yang berbunyi sebagai berikut:

"Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-bintang di timur dan kami datang untuk menyembah dia." Ketika raja Herodes mendengar tentang hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yudea, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yudea, karena daripadamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel . Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang Majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai anak itu dan segera sesudah kamu menemukan dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah dia." Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria, ibunya, lalu sujud menyembah dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadanya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain."

Hadiah Untuk Yesus

Perhatikanlah dengan teliti. Ayat bibel tersebut menceritakan bahwa pada mulanya orang-orang Majus tersebut menanyakan tentang Bayi Yesus yang lahir sebagai Raja Yahudi. Lalu, mengapa mereka memberi hadiah kepadanya? Apakah karena hari kelahirannya?

Jawabannya adalah "Tidak." Sebab mereka memberi hadiah beberapa hari bahkan beberapa minggu setelah hari kelahirannya.

Bisakah peristiwa ini dipakai pedoman bagi kita untuk melakukan kebiasaan memberi atau saling menukar hadiah di antara kita? Jelas tidak bisa. Sebab orang-orang Majus tersebut tidak saling menukar hadiahnya, tetapi mereka memberi hadiah kepada Yesus. Bukan tukar menukar hadiah sesama teman atau kerabatnya.

Mengapa? Silahkan anda membaca buku Adam Clarke Commentary, volume 5, halaman 46 yang berbunyi sebagai berikut:

"Verse 11. (They presented unto him gifts.) The people of the east never approach the presence of kings and great personages, without a present in their hands. The custom is often noticed in the Old Testament, and still prevails in the east, and in some of the newly discored South Sea Islands."

"Ayat 11. (Mereka memberi hadiah kepadanya.) Adalah kebiasaan orang-orang timur, apabila menghadap raja atau orang-orang terkemuka, mereka selalu membawa hadiah. Kebiasaan seperti ini juga tercantum dalam kitab Perjanjian Lama, dan masih berlaku di timur, juga dapat ditemukan di South Sea Islands (Kepulauan Laut Selatan)."

Dari keterangan Adam Clarke ini, jelaslah bagi kita, bahwa peristiwa tersebut tidak bisa dipakai pedoman atau dikaitkan dengan kebiasaan Kristen baru dengan menukar hadiah kepada temannya untuk menghormati ulang tahun Yesus. Sebaliknya, mereka mengikuti adat orang-orang timur kuno yang memberi hadiah ketika menghadap raja. Mereka mendatangi Yesus, yang lahir sebagai Raja Yahudi. Sebagaimana ratu Sheba (Balqis) membawa hadiah kepada raja Salomo (Sulaiman). Bahkan seperti sekarang ini, para tamu negara pasti membawa hadiah atau cindera mata apabila datang ke White House (Gedung Putih) untuk menemui Presiden AS.

Jadi kebiasaan menukar hadiah ini bukanlah dari ajaran Kristen, melainkan hanya merupakan pelestarian tradisi lama yang dilakukan oleh orang-orang pagan (penyembah berhala). Di saat menjelang Natal atau Christmas yang katanya untuk menghormati Kristus dan menghidupkan ajarannya, justru orang-orang Kristen bertambah set back (jauh) dari ajaran Yesus.

Natal Memuliakan Tuhan ?

Ada dua alasan yang dipakai dasar oleh orang-orang yang menyelenggarakan Natal , sebagai cara untuk menghormati Yesus Kristus, meskipun mereka mengetahui bahwa perayaan itu warisan kepercayaan Paganisme:

1. Banyak yang mengajukan alasan: "Walaupun kita tidak mengetahui secara tepat hari kelahiran Yesus, apa salahnya kita memilih hari untuk merayakan ulang tahunnya."

Kami akan menjawab dengan pasti "Tidak bisa". Sebab dalam Catholic Encyclopedia (Eksiklopedi Katolik) telah dijelaskan:

"Sinners alone, not saints, celebrate their birthday = Hanya orang kafir, bukan orang-orang suci, yang merayakan hari ulang tahun mereka."

Perayaan ulang tahun bukan berasal dari agama Kristen, melainkan dari ajaran agama kafir.

2. Ada pula yang beralasan: "Walaupun Natal itu kebiasaan orang-orang kafir (pagan) yang menyembah dewa matahari, tetapi kita tidak menyembah dewa tersebut, melainkan untuk menghormati Yesus Kristus."

Tetapi sudahkah kita mendengarkan jawaban Tuhan melalui firmannya yang berbunyi sebagai berikut:

"Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: "Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada tuhan mereka? Aku pun mau berlaku begitu." Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhanmu. Sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenciNya, itulah yang dilakukan mereka bagi tuhan mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi tuhan mereka." (Ulangan 12:30-31)

Tuhan berfirman dengan jelas dalam kitab suciNya, bahwa Dia tidak mau menerima dalam bentuk penyembahan yang menyerupai atau meniru cara penyembahan orang-orang kafir kepada tuhannya. Cara penyembahan seperti itu sangat menjijikkan bagi Tuhan. BagiNya, pemujaan yang demikian itu tidak layak untukNya, melainkan hanya pantas untuk memuja berhala. Sebagaimana yang sering kita dengar, Tuhan melarang kita menyembahNya hanya dengan "menurut kata hati kita sendiri." Yesus telah bersabda:

"Allah itu Roh, dan barang siapa yang menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian." (Yohanes 4:24)

Dan apa yang dimaksud dengan kebenaran itu? Firman Tuhan atau Kitab suci Bibel itulah kebenaran. Perhatikan sabda Yesus yang berbunyi sebagai berikut:

"Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; FirmanMu adalah kebenaran." (Yohanes 17:17)

Di Dalam Bibel sendiri, secara jelas Tuhan berfirman bahwa Dia tidak mau menerima penyembahan kepadaNya, dengan meniru cara penyembahan para penyembah berhala. Begitu pula cara yang dipakai untuk mengagungkan dan memuliakan Yesus Kristus.

Ingatlah sekali lagi, peringatan Yesus yang berbunyi:

"Percuma mereka beribadah kepadaku, sedangkan ajaran yang mereja ajarkan ialah perintah manusia."

Natal atau Christmas adalah tradisi dan ajaran manusia, sedangkan ajaran Tuhan telah melarangnya. Selanjutnya Yesus bersabda lagi:

"Sungguh kamu telah menolak ajaran Tuhan, tetapi kamu mengikuti ajaran tradisimu sendiri."

Alangkah tepat firman-firman Tuhan yang dilontarkan kepada berjuta-juta orang yang melakukan Natal itu. Mereka mengabaikan ajaran Tuhan. Tuhan melarang pemujaan yang meniru adat kaum kafir penyembah berhala, tetapi dengan senang hati kita melanggarnya. Tuhan berfirman:

"Janganlah kamu berbuat demikian terhadap Tuhanmu."

Ternyata hampir semua orang menganggap ringan larangan itu. Atau karena tidak memiliki dasar agama yang kuat, akhirnya mereka mengikuti tradisi kebanyakan orang-orang untuk merayakan Natal .

Jangan salah! Tuhan membiarkan anda untuk berbuat semaunya dan tidak mengikuti petunjukNya. Tuhan membiarkan kita tenggelam dalam keramaian dan mengikuti tradisi orang-orang. Bahkan Dia akan membiarkan kita berlumuran dosa. Tetapi, Tuhan juga telah memerintahkan kita tentang datangnya hari perhitungan atau pembalasan. Jika kamu menanam, niscaya kamu akan memetik hasilnya. Yesus adalah firman Tuhan yang hidup, sedangkan Bibel adalah firman Tuhan yang tertulis. Dan kita akan diadili sesuai dengan ketetapan yang telah digariskan dalam firman tersebut. Kita pun tidak bisa mengelak dan mengabaikannya.

Sumber : “THE PLAIN TRUTH ABOUT CHRISTMAS “ By Herbert W. Armstrong Terjemahan dalam bahasa Indonesia oleh Masyhud SM dalam buku "Misteri Natal" Tentang Seluk beluk perayaan Natal dikupas secara lengkap oleh Herbert W. Armstrong kepala editor majalah Kristen "Plain Truth" yang bertiras sekitar 8 juta eksemplar tiap bulan. Sumber ini diperoleh dari www.pakdenono.com

Dikutip dari : http://menganalisiskristen.blogspot.com

Kamis, 29 Oktober 2009

Benarkah Injil Saat Ini Asli Dari Wahyu Ilahi?

Kalau memang benar-benar asli, mengapa antara ayat-ayat yang satu dengan ayat-ayat lainnya ada yang saling bertentangan. Hal ini diperparah dengan adanya perubahan kata dan adanya ayat-ayat yang hilang dan ditambahkan, serta adanya ayat-ayat yang hanya bertuliskan nomor tanpa ada bunyinya. Beginikah cara Tuhan mewahyukan atau menurunkan ayat-ayatnya ?.

Sebagai contoh :

a. Alkitab 1928 II Tawarikh 36:9 yang menyatakan bahwa Yoyakin menjadi raja umur 8 tahun. Sementara AlKitab 1991 dan 2001 2 Tawarikh 36:9 menyatakan bahwa Yoyakin menjadi raja umur 18 tahun.

b. AlKitab 1928 II Samuel 24:13 tertulis masa kelaparan adalah 7 tahiun. Sementara AlKitab 1991 dan 2001 2 Samuel 24:13 tertulis masa kelaparan adalah 3 tahun.

c. AlKitab 1928 Mazmur 92:11 disebutkan seperti cula badak. Sementara AlKitab 1991 dan 2001 Mazmur 92:11 disebutkan seperti tanduk banteng.

d. AlKitab 1928 Mazmur 51:2 berbunyi Daud berbuat zina dengan Batsyeba. Sementara AlKitab 1991 dan 2001 Mazmur 51:2 kata “berzina” diganti dengan “menghampiri” saja.

e. Tuhan menghasut Daud ... “ (Kitab – 2 Samuel 24:1) atau iblis membujuk Daud ....” (Kitab – 1 Tawarikh 21:1). Kalau keduanya benar, sejak kapan iblis sadar untuk melawan kaum yang sehati atau sejalan dengan kemauannya, bahkan sebenarnya sudah berada di bawah kendalinya ?.

f. 700 atau 7000 ? “penunggang kuda” atau “pejalan kaki” ...? (Kitab – 2 Samuel 10:18 vs 1 Tawarikh 19:18)

g. Sulaiman memiliki 2000 bat air atau 3000 bat air ? (Kitab – 1 Raja-Raja 7:26 vs 2 Tawarikh 4:5)

h. 40 ribu kandang atau 4 ribu kandang ? (1 Raja-Raja 4:26 vs 2 Tawarikh 9:25)

i. Apakah Saul meminta petunjuk dari Tuhan atau tidak meminta petunjuk ? (Kitab – 1 Samuel 28:6 vs 1 Tawarikh 10:13-14)

j. “Semua berdosa.” (Kitab 2 Tawarikh 6:36) bertentangan dengan: Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi ...” (Injil – 1 Yohanes 3:9)

k. “Yesus memandang mereka dan berkata ... segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.” (Injil – Markus 10:27 juga Matius 19:26)

Bertentangan dengan :

“Dan Tuhan menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi.” (Kitab Hakim-Hakim 1:19)

“Lalu kata orang itu : “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” (Kejadian 32:28)

l. “Tak seorang pun pernah melihat Tuhan.” (Injil – Yohanes 1:18)

“Tuhan tidak pernah dilihat manusia, dan manusia memang tidak dapat melihatNya ........” (1 Timotius 6:16)

“Dan Tuhan berfirman: Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku yang dapat hidup.” (Kitab – Keluaran 33:20)

Bertentangan dengan :

“Lalu mereka (Musa, Harun dan 70 orang lainnya) melihat Allah Israel ....” (Keluaran 24:10)

“Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: ‘Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong.” (Kejadian 32:30)

“Kemudian Aku (Tuhan) akan menarik tangan-Ku dan engkau (Nabi Musa) akan melihat belakang-Ku...” (Keluaran 33:23)

m. “Sebab sesaat saja Ia (Tuhan) murka, ...” (Kitab – Mazmur 30:6)

Bertentangan dengan :

“Sebab itu bangkitlah murka Tuhan kepada orang Israel, sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, .....” (Bilangan 32:13)

n. “Allah bukanlah manusia sehingga Ia berdusta, juga bukan anak manusia sehingga ia menyesal .....” (Bilangan 23:19)

Bertentangan dengan :

“..... Dan Tuhan menyesal karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel” (1 Samuel 15:35)

“Dan Tuhan menyesal karena malapetaka yang dirancang-Nya atas umat-Nya (Israel).” (Keluaran 32:14)

o. “.... (Tuhan) bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia .....” (1 Timotius 6:16)

Bertentangan dengan :

“Berkatalah Salomo (Sulaiman) .... Tuhan telah memutuskan untuk diam dalam kekelaman.” (1 Raja-Raja 8:12)

p. “Kata Yesus kepadanya, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’.” (Yohanes 14:6)

Bertentangan dengan :

“Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya, ‘Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia (Allah) dan yang mengamalkan kebenaran, diterima oleh-Nya (Allah).” (Kisah Para Rasul 10:34-35)

q. “Apabila seorang dicoba, janganlah ia berkata: ‘Percobaan ini datangnya dari Allah!’ Sebab Allah tidak dapat dicoba oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencoba siapa pun.” (Yakobus 1:13)

Bertentangan dengan :

“Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham (Ibrahim) ....” (Kejadian 22:1)

r. Pada Kitab Perdjandjian Baharoe – 1928; ada ayat-ayat yang hilang (langsung loncat ke nomor berikut), seperti hilangnya Matius 18:11, Matius 23:14, Markus 7:16, Markus 9:44, Markus 9:46, Markus 11:26, Markus 15:28, Lukas 17:36, Lukas 23:17, Kisah Rasul-Rasul 28:29, serta hilangnya Kitab Roma 16:24. Pada Alkitab cetakan 1993 yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (Terjemahan ini diterima dan diakui oleh Konperensi Waligereja Indonesia), serta Kitab Suci Perjanjian Baru versi Katolik – 1977/78; disitu telah muncul ayat-ayat tersebut yang ditandai dengan tanda buka tutup kurung seperti ini : [ ]. Sudah jelas maksud tanda ini menunjukkan sebagai ayat palsu buatan manusia, bukan firman Tuhan. Silakan Anda bertanya pada seorang pendeta atau pastor, apa arti tanda tersebut !. Saya yakin pertanyaan Anda tak terjawab oleh siapapun, kecuali dengan cara berbohong !!.

s. Pada Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru versi Kristen Yehova – 1999 yang dialihbahasakan dari New World Translation of the Holy Scriptures edisi revisi bahasa Inggris 1984; ada ayat yang mempunyai nomor tetapi tidak ada isinya, seperti : Matius 17:21, Matius 18:11, Matius 23:14, Markus 9:44, Markus 9:46, Markus 11:26, Markus 15:28, Lukas 17:36, Lukas 23:17, Kisah Rasul-Rasul 28:29, dan Kitab Roma 16:24. Telah dikatakan tadi, ayat-ayat ini (sekarang termasuk Matius 17:21) tiba-tiba ada isinya pada Alkitab 1993 dan Kitab Suci Perjanjian Baru versi Katolik – 1977/78, yang di beri kode : [ ]. Selain ayat-ayat tersebut, ada juga ayat-ayat lain yang mencurigakan (memiliki tanda : [ ]), seperti : Matius 21:44, 1 Yohanes 5:7-8, Kisah Para Rasul 8:37, Kisah Para Rasul 15:34.

t. Inilah yang paling mengagetkan penulis, karena dogma-dogma inti ajaran Kristen telah diedit pada Alkitab masa kini. Hal ini menandakan bahwa dogma-dogma tersebut dianggap tidak memiliki landasan kuat alias palsu. Keterangan lengkap mengenai ini, dapat Anda baca pada artikel Dogma-Dogma Kristen Ternyata Palsu !.

Sebenarnya, majalah ‘Awake’ (sebuah majalah terkemuka dari AS) terbitan 8 September 1957 pernah memuat tentang kesalahan-kesalahan pada Bible dalam artikelnya yang berjudul “50.000 Errors in The Bible?” (50.000 Kesalahan dalam Bible?). Bahkan sekarang kita dapat melihat sebuah AlKitab yang dinamakan ‘A Red Letter Bible’ (Bible dengan Tulisan Bertinta Merah) yang dicetak dalam beberapa warna, untuk membeda-bedakan mana perkataan Injil yang asli dan mana yang bukan. Hal ini saja sudah merupakan pengakuan dari ‘si pembuat AlKitab’ bahwa Injil yang mereka pegang adalah hanya buatan tangan manusia. Dan yang paling mengejutkan adalah bahwa sembilan puluh persen lebih dari 27 Kitab Perjanjian Baru isinya ditulis dalam tinta hitam yang berarti perkataan tersebut bukan firman Tuhan. Hanya sedikit sekali yang ditulis dengan tinta merah (yang berarti firman Tuhan).

clip_image002

(Salinan Artikel : “50.000 Errors in The Bible?” di Majalah Awake)

(Sumber : The Choice by Ahmed Deedat)

Menarik pula kesimpulan yang diberikan oleh penulis artikel “Sejarah Awal Kristen Selayang Pandang” dalam situsnya yang bernama menganalisiskristen.blogspot.com. Ia menyatakan :

“Perhatikan poin-poin ini: bahwa para murid Yesus, menurut Alkitab, kualitasnya tak pasti; bahwa Q, Injil Yesus yang asli, telah tersaingi oleh ide-ide yang lain dalam tahap-tahap Kristen yang paling awal; bahwa sebuah pernyataan iman yang simpel, karena tidak-adanya kredo yang pasti, telah menggelembung dan mencakup pandangan-pandangan teologis baru yang berkembang pada berabad-abad kemudian; bahwa keragaman pendapat yang demikian besar mengenai tabiat Ketuhanan (Godhead) telah berakibat pada perubahan teks-teks yang ada demi tujuan-tujuan teologis; dan bahwa, diatas kekacaubalauan teologis ini, tiga abad pertama dari sejarah Kristen dipenuhi dengan penyiksaan. Suatu atmosfer yang begitu sangat berubah-ubah ini tidak mungkin kondusif bagi transmisi dan pemeliharaan Kitab Suci Kristen.”

Dari fakta-fakta diatas, walaupun tidak dapat kita katakan bahwa 100% dari isi Injil yang sekarang bukan merupakan firman Tuhan, namun secara umum dapat kita simpulkan bahwa AlKitab yang menjadi pegangan umat Kristiani saat ini bukanlah wahyu dari Tuhan, melainkan semata-mata hanya buatan manusia belaka.

Dogma-Dogma Kristen Ternyata Palsu !

Dogma berasal dari bahasa Yunani "dokeo" yang artinya adalah kepercayaan atau doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi yang sejenis untuk bisa lebih otoritatif.

Jadi dogma palsu Kristen adalah ajaran, prinsip, dan doktrin yang diimani oleh Kristen, namun teryata PALSU ! Antara lain adalah :

Kepalsuan Epistle 1 Yohanes 5:7 Tentang Dogma Trinitas

Satu-satunya ayat Bible yang memuat doktrin Trinitas yakni Epistle 1 Yohanes 5:7 telah dihapus oleh para perevisi Bible.

1 John 5:7 Naskah KJV Bible 1611

http://www.biblegateway.com/passage/?book_id=69&chapter=5&version=9

"For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and the Holy Ghost: and these three are one."

(Karena ada tiga yang bersaksi di surga, Bapa, Firman, dan Roh Kudus: dan ketiganya adalah satu."

Bandingkan dengan revisi Bible sekarang :

1 John 5:7 Naskah ESV Bible

http://www.gnpcb.org/esv/search/?q=1+John+5
clip_image001

Konsekuensinya : Agama Kristen sekte Trinitas saat ini bukan lagi agama monoteisme, melainkan polyteisme.

Kepalsuan Injil Yohanes Yang Menyatakan Bahwa Yesus diperanakkan (tidak diciptakan) Oleh Tuhan

Yohanes 3:16 Naskah KJV Bible 1611

http://www.biblegateway.com/passage/?book_id=50&chapter=3&version=9

"For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life."

(Karena Tuhan begitu mencintai dunia, sehingga Ia memberikan putra tunggal-Nya yang diperanakkan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat kehidupan kekal.)

Bandingkan dengan revisi Bible terbaru :

Yohanes 3:16 Naskah ESV Bible

http://www.gnpcb.org/esv/search/?q=John+3
clip_image002

Perhatikan bahwa ESV Bible memberikan keterangan bahwa beberapa penerjemah mengakhiri pasal 3 Injil Yohanes sampai dengan ayat 15 saja.

Diakhirinya Injil Yohanes pasal 3 hanya sampai dengan ayat 15 saja, dikarenakan ayat 16 dst adalah palsu.

Kepalsuan Injil Lukas 23:34

Lukas 23:34 Naskah KJV Bible 1611

http://www.biblegateway.com/passage/?book_id=49&chapter=23&version=9

"Then said Jesus, Father, forgive them; for they know not what they do. And they parted his raiment, and cast lots."

(Kemudian Yesus berkata, Bapa ampunilah mereka; karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaiannya.)

Bandingkan dengan revisi Bible terbaru :

Lukas 23:34 Naskah ESV Bible

http://www.gnpcb.org/esv/search/?q=Luke+23
clip_image003

Dalam catatan kakinya penerbit ESV Bible menulis komentar : "Some manuscripts omit the sentence And Jesus . . . what they do " Artinya adalah manuskrip kuno sama sekali tidak mencatat hal tersebut. Kesimpulannya Injil Lukas adalah palsu.

Kepalsuan Wahyu 1:8 : Bahwa Yesus adalah Alpha dan Omega, yang pertama dan yang terakhir

KJV Wahyu 1: 8

http://www.biblegateway.com/passage/?book_id=73&chapter=1&version=9

" I am Alpha and Omega, the beginning and the ending, saith the Lord, which is, and which was, and which is to come, the Almighty."

(Aku lah Alpha dan Omega, yang pertama dan yang terakhir, firman Tuhan, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Bukti kepalsuan ayat "alpha dan omega" dapat kita lihat berdasarkan penjelasan website Kristen dibawah ini.

http://www.logon.org/english/s/p229.html
clip_image004

Kepalsuan Injil Markus 16:9-20

Markus 16:9-20 Naskah KJV Bible 1611

http://www.biblegateway.com/passage/?book_id=48&chapter=16&version=9

9 Now when Jesus was risen early the first day of the week, he appeared first to Mary Magdalene, out of whom he had cast seven devils.

10 And she went and told them that had been with him, as they mourned and wept.

11 And they, when they had heard that he was alive, and had been seen of her, believed not.

12 After that he appeared in another form unto two of them, as they walked, and went into the country.

13 And they went and told it unto the residue: neither believed they them.

14 Afterward he appeared unto the eleven as they sat at meat, and upbraided them with their unbelief and hardness of heart, because they believed not them which had seen him after he was risen.

15 And he said unto them, Go ye into all the world, and preach the gospel to every creature.

16 He that believeth and is baptized shall be saved; but he that believeth not shall be damned.

17 And these signs shall follow them that believe; In my name shall they cast out devils; they shall speak with new tongues;

18 They shall take up serpents; and if they drink any deadly thing, it shall not hurt them; they shall lay hands on the sick, and they shall recover.

19 So then after the Lord had spoken unto them, he was received up into heaven, and sat on the right hand of God.

20 And they went forth, and preached every where, the Lord working with them, and confirming the word with signs following. Amen.

Bandingkan dengan revisi Bible terbaru :

Markus 16 Naskah ESV Bible

http://www.gnpcb.org/esv/search/?q=Mark+16
clip_image006

Pada teks diatas tertulis : Some of the earliest manuscripts do not include 16:9-20 (Beberapa manuskrip terkuno tidak mencakup 16:9-20)

Lalu bagaimana bisa sebelas ayat palsu Injil Markus disisipkan oleh pendeta Kristen, dan diyakini oleh umat Kristen selama berabad-abad, dan kini terbukti PALSU ?

Kepalsuan Injil Yohanes 8:1-11 : Kisah Perempuan Pezina

1 Yohanes 8:1-11 Naskah KJV Bible

http://www.biblegateway.com/passage/?book_id=50&chapter=8&version=9

1 Jesus went unto the mount of Olives.

2 And early in the morning he came again into the temple, and all the people came unto him; and he sat down, and taught them.

3 And the scribes and Pharisees brought unto him a woman taken in adultery; and when they had set her in the midst,

4 They say unto him, Master, this woman was taken in adultery, in the very act.

5 Now Moses in the law commanded us, that such should be stoned: but what sayest thou?

6 This they said, tempting him, that they might have to accuse him. But Jesus stooped down, and with his finger wrote on the ground, as though he heard them not.

7 So when they continued asking him, he lifted up himself, and said unto them, He that is without sin among you, let him first cast a stone at her.

8 And again he stooped down, and wrote on the ground.

9 And they which heard it, being convicted by their own conscience, went out one by one, beginning at the eldest, even unto the last: and Jesus was left alone, and the woman standing in the midst.

10 When Jesus had lifted up himself, and saw none but the woman, he said unto her, Woman, where are those thine accusers? hath no man condemned thee?

11 She said, No man, Lord. And Jesus said unto her, Neither do I condemn thee: go, and sin no more.

Kini kita dapat melihat dalam Revised Standard Version Bible tahun 1952, para penerjemah Bible yang mengklaim telah mengakses "manuskrip paling kuno" bahwa kisah "wanita pezina" adalah cerita PALSU.

1 Yohanes 8:1-11 Scan dari RSV Bible 1952

clip_image008

Adakah kitab suci agama selain Bible yang ayat pertamanya adalah ayat 12, bukan ayat 1 ?

Kesimpulan :

Sebenarnya masih terdapat banyak dogma palsu Kristen lainnya yang didilegitimasi oleh ayat-ayat palsu Alkitab (Bible), Namun yang menjadi permasalahannya adalah bukti manuskrip kuno sejauh ini belum menjangkau tangan pertama.

Pembaca telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa sesungguhnya pendeta dan pastur Kristen memang gemar mengedit alkitab (Bible). Ini bukan omong-kosong murahan, melainkan sebuah fakta tak terelakkan yang hanya bisa ditolak oleh "orang buta" dan "berhati batu".

Sumber : http://menganalisiskristen.blogspot.com

Rabu, 28 Oktober 2009

Mengapa Islam Melarang Umatnya Makan Babi ?

Dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 173 dikatakan :

image

Artinya :

173. Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dalam ayat tersebut jelas bahwa umat Islam dilarang makan babi, bangkai, darah, dan binatang-binatang lain yang tidak disembelih atas nama Allah, kecuali dalam keadaan amat sangat terpaksa. Kenapa ?. Disinilah letak kuasa Allah. Segala apa yang diperintahkan atau diperbolehkan (halal) dan apa yang dilarangNya (haram) pasti berguna untuk manusia. Allah berfirman dalam QS. Shaad [38] ayat 29 :

image

Artinya :

029. Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat) yaitu suatu senyawa kimia yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Sementara dari ayat diatas jelas bahwa yang diharamkan antara lain ialah segala macam darah.

Dalam Islam juga diajarkan tentang prosedur khusus dalam penyembelihan hewan, seperti yang pernah diajarkan oleh Rasulullah saw. Cara penyembelihan hewan dalam Islam adalah ketika menyebut nama Allah SWT, penyembelih membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan urat-urat dan organ-organ lainnya utuh. Tahukah anda apa hikmah dan maknanya? Dengan cara seperti itu, akan menyebabkan kematian hewan karena kehabisan darah dari tubuh, bukan karena cedera pada organ vitalnya. Sebab jika organ-organ, misalnya jantung, hati, atau otak rusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya dan akhirnya mencemari daging. Hal tersebut mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh uric acid, sehingga menjadikannya beracun. Hanya pada masa kinilah para ahli makanan baru menyadari akan hal ini. Lantas, mengapa mesti hewan yang ingin disembelih harus menyebut nama Allah (bismillah) ? Karena seluruh alam semesta dan isinya, termasuk binatang adalah ciptaan Allah. Allah yang menentukan mati dan hidupnya suatu makhluk. Jadi bila Anda ingin membunuh seekor hewan, maka tentu saja Anda harus minta izin terlebih dahulu kepada yang menciptakan hewan tersebut, yaitu Allah SWT. Hal ini bisa diibaratkan jika Anda meletakkan handphone milik Anda diatas meja, lalu teman Anda menggunakan ponsel tersebut tanpa sepengetahuan Anda, tentu Anda akan marah bukan ? Begitu juga dengan Allah, Allah tentu tidak suka bila Anda membunuh hewan yang diciptakan-Nya tanpa izin dariNya, sebab seluruh alam semesta dan isinya termasuk hewan adalah milik-Nya dan kepada-Nyalah semua akan berpulang (kembali). Allah berfirman :

image

Artinya :

062. Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. 063. Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi. (Az-Zumar [39] : 62-63)

image

Artinya :

011. Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan) nya kembali; kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Ar-Ruum [30] : 11)

image

Artinya :

004. Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka. (Yunus [10] : 4)

image

Artinya :

057. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (Al-‘Ankabuut [29] : 57)

image

Artinya :

034. Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?" katakanlah: "Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?" (Yunus [10] : 34)

image

Artinya :

042. Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali. (An-Nuur [24] : 42)

image

Artinya :

043. Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-lah tempat kembali (semua makhluk). (Qaaf [50] : 43)

Lalu, bagaimana caranya meminta izin untuk menyembelih hewan? Ya itu tadi, dengan menyebut “bismillah” (Dengan Nama Allah).

Selanjutnya, mengapa Islam melarang umatnya mengkonsumsi daging babi, atau ham, atau makanan lainnya yang terkait dengan babi ?. Apakah pelarangan itu semata-mata karena babi kotor ? Ternyata tidak hanya itu. Karena kalau kita teliti lebih lanjut lagi, ternyata babi tidak dapat disembelih di leher karena mereka tidak memiliki leher sesuai dengan anatomi alamiahnya. Kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan dengan memiliki leher. Jadi sangat sulit sekali untuk menyembelih babi sebagaimana layaknya umat Muslim menyembelih hewan di lehernya yang memung-kinkan semua darah keluar dengan sempurna. Namun diluar itu semua, ada efek-efek berbahaya dari mengkonsumsi babi dalam bentuk apapun, baik itu pork chops, ham, atau bacon. Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada resiko besar atas banyak macam penyakit yang dapat dikandung babi. Babi diketahui sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya, termasuk sebagai inang berkembangnya virus H5N1, virus flu burung yang sangat berbahaya, serta tentu saja virus flu babi yang sangat heboh belakangan ini. Informasi lanjut yang berkenaan dengan kandungan uric acid dalam darah sangat penting untuk diperhatikan yaitu bahwa sistem biokimia babi mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya. Jadi, memang babi sangat berbahaya untuk dikonsumsi manusia.

image (Gambar : Seekor babi bersama salah satu anaknya)

Beberapa waktu yang lampau, sebuah harian Cina yang tersebar luas, Yan Syu Tan, menurunkan sebuah artikel singkat tentang daging babi, antara lain dituliskan: “Di tepi kematian hidup ketakutan dalam hati babi, dan berpulang napas terakhirnya dalam kantong empedunya. Hampir semua daging boleh dimakan, kecuali daging babi!”.

Tulisan ini mengisyaratkan bahwa napas terakhir babi masuk ke dalam kantong empedu dan hatinya. Sudah tentu pendapat itu tidak dapat diterima oleh orang pada zamannya, terlebih penulis artikel tsb bukan seorang dokter. Namun kesimpulan yang diberikan si penulis artikel tentu mempunyai alasan yang kuat.

Tokoh lain yang menulis tentang daging babi adalah Tuan San Sie Mau. Ia seorang dokter terbesar pada zamannya dan dari keluarga yang berkuasa. Malah ia pernah dicalonkan untuk menjabat sebagai PM (Perdana Menteri), akan tetapi ia menolak. Ia hidup lebih dari 100 tahun. Ia pernah menulis sebuah buku yang berjudul ‘Catatan Kesehatan’. Dalam buku tsb, ia berkata : “Sesungguhnya daging babi itu dapat membuat penyakit lama kambuh kembali; malah ia juga bisa menimbulkan kemandulan dan mengaktifkan penyakit asma serta rematik”. Ternyata dokter modern dewasa ini menyatakan kebenaran atas apa yang ditulis oleh dokter itu.

Ada pula seorang tabib lain yang berasal dari keluarga penguasa yang lain di negeri Cina. Dokter itu bernama Lie Syan Tsyin. Ia pernah menulis sebuah buku yang berjudul ‘Ramuan Kedokteran’, yang merupakan buku kedokteran yang paling tersohor di Cina. Buku tsb terdiri dari 50 jilid. Ia menghabiskan usianya dalam mempelajari ilmu kedokteran. Pendapatnya mengenai daging babi adalah sbb: “Sesungguhnya daging babi itu mempunyai bau yang tidak bisa diterima. Pada waktu dimasak, ia memberikan kuah yang mamusat sekali, dan ia memberikan pengaruh-pengaruh beracun pada tubuh manusia”.

Seorang dokter modern yang bernama Syu Han Yu telah menyimpulkan dalam bukunya yang berjudul ‘Permasalahan Makan Daging Babi’, bahwa “makan daging babi menyebabkan kelemahan daya ingatan dan merontokkan rambut”. Ternyata ilmu modern menyatakan bahwa makan daging babi merupakan salah satu penyebab kebotakan dan lemahnya daya ingatan pada anak-anak dan orang tua.

Dr. Gilen Shifred telah menulis di harian Washington Post pada tgl 31 Mei 1952 dalam artikelnya yang berjudul ‘Bahaya Yang Ditimbulkan Karena Makan Daging Babi’, bahwa :

“Di Amerika Serikat, dari 6 orang yang makan daging babi, terdapat seorang yang terkena serangan cacing spiral akibat penularan karena makan daging babi. Dan, banyak diantara mereka yang tidak merasakan gejala datangnya penyakit itu. Akan tetapi mereka yang terserang penyakit itu digerogoti dengan lambat sekali. Sebagian diantara mereka meninggal dunia dan sebagian lainnya terkena cacat seumur hidup. Semuanya itu diakibatkan karena makan daging babi. Tampaknya belum ada seorangpun yang mempunyai kekebalan terhadap penyakit itu, baik dengan menggunakan pengobatan yang vital melalui proses kimia, melalui pemberian serum atau penyuntikan lainnya yang mampu menumpas kantong-kantong cacing yang mematikan yang seperti parasit itu. Pencegahan yang sebaik-baiknya dari penyakit itu hanyalah dengan menghentikan makan daging babi. Itulah satu-satunya pencegahan yang tepat untuk menghindari dari serangan penyakit itu.”

Mengenai daging babi ini, ada suatu kisah menarik yang patut pula untuk disimak. Dalam suatu pertempuran, banyak pasukan Eropa yang menderita luka-luka. Mereka dimasukkan ke dalam rumah sakit-rumah sakit, dan dilakukan pengobatan serta pengoperasian terhadap mereka. Ternyata luka-luka yang diderita tentara yang berasal dari Turki sembuh lebih cepat dibandingkan rekan-rekannya dari pasukan Jerman yang tinggal berbulan-bulan di rumah sakit sambil menunggu kesehatannya pulih kembali.

Ada yang bertanya kepada salah seorang dokter yang merawat mereka : “Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan yang mencolok antara kedua pasukan tsb?”. Dokter itu menjawab dengan singkat : “Karena pasukan Jerman sudah makan daging babi!”. Sebenarnya para penderita yang terkena bisul-bisul dan luka-luka sulit disembuhkan, dan menurunnya kesehatan mereka sulit dihindari, kalau mereka masih memakan daging babi. Karena itulah para dokter melarang makan daging, terutama makan daging babi kepada pasien seperti itu.

Sesungguhnya Allah telah mengharamkan memakan daging babi kepada semua orang pada waktu mereka dalam keadaan sehat, sebelum menjadi mangsa penyakit. Akan tetapi para dokter itu baru melarangnya sesudah manusia jatuh sakit; karena dokter-dokter tsb telah mendapat bukti yang kuat. Maka jelaslah ilmu Allah lebih luas daripada para dokter itu! Lalu mengapa kita tidak patuh kepada-Nya?.

Kalau kita mengambil 3 potong daging yang dipotong tipis panjang dari ketiga jenis daging hewan, yakni : babi, kambing, dan sapi yang usianya sama, lalu kita jemur di panas hari, apa yang terjadi ? Daging babi akan segera rusak terlebih dahulu, lalu disusul oleh daging kambing, kemudian daging sapi. Namun meskipun daging sapi juga kering tetapi tidak rusak, malah akan menjadi makanan lain yang lezat, yang disebut dendeng.

Kalau kita memasak ketiga potong daging segar tsb, maka daging yang paling lama masak ialah daging babi, meskipun dimasak pada suhu tinggi dan dalam waktu yang lama, tidak seorangpun yang berani menjamin bahwa daging itu bersih dari kuman yang mengandung penyakit.

Mantan menteri perdagangan Italia, Evan Lambardo, telah memberikan komentar tentang menurunnya tingkat konsumsi daging babi. Katanya: “Perdagangan babi di Italia menurun tajam hingga sekitar 25% dibandingkan dengan 25 tahun lalu. Karena kaum wanita berpendapat, untuk bisa memelihara kecantikan dan kelangsingan tubuhnya, mereka harus menghentikan kebiasaan makan daging babi”.

Hasil penelitian ilmu kedokteran menunjukkan bahwa daging kambing dan sapi tinggal selama 3 jam dalam perut besar untuk dicernakan. Daging babi memerlukan waktu lebih lama, yaitu 4 jam.

Daging babi mengandung racun yang secara lambat akan membahayakan manusia. Daging babi tidak mengandung nilai zat makanan yang berarti seperti halnya daging-daging lainnya, sebaliknya ia dapat menimbulkan penyakit kronis. Mungkin ada orang yang berkata, bahwa bangsa Cina sejak beberapa generasi yang tidak terhitung, telah memakan daging babi. Malah daging itu dipandang sebagai makanan nasional Cina. Kenyataannya jumlah bangsa Cina meningkat secara luar biasa. Apakah manusia sebanyak itu akan menjadi pemakan tumbuh-tumbuhan, karena agama mengharamkan kepada mereka makan daging babi?.

Tampaknya, alasan tsb muncul karena lemahnya kecenderungan atau semangat agama. Perlu diketahui bahwa 80% dari penduduk Cina adalah petani. Mereka biasa makan daging babi sebanyak tiga kali dalam setahun, yaitu pada awal tahun, bulan kelima, dan bulan kedelapan. Juga para petani pada zaman dahulu, memakan lebih dari 24 pon daging babi dalam setahun, tetapi kini mereka makan kurang dari 12 pon dalam setahun. Fakta membuktikan bahwa daging babilah yang mengakibatkan sebagian besar penyakit muncul di negeri Cina.

Sebenarnya makanan utama mereka, baik yang hidup di kota kecil maupun besar, terdiri dari makanan yang disebut toqo, suatu bubur bercampur kacang ful kering. Ada suatu fenomena yang terkenal disana, yaitu bahwa kaum muslimin di Cina dibandingkan dengan yang non muslim, rata-rata lebih tinggi sekitar 5 cm, dan lebih sehat. Kaum muslimin tsb tidak banyak menderita penyakit bawasir, seperti yang banyak menyerang bangsa Cina lainnya. Hal itu karena mereka tidak ikut memakan makanan yang biasa dimakan bangsa Cina lainnya, terutama daging babi.

Ilmu kedokteran modern melarang orang untuk memakan daging babi, karena penyakit yang ditimbulkannya sangat berbahaya. Hal ini disebabkan oleh karena babi itu sangat kotor dan senang makan yang kotor-kotor. Di tubuhnya cacing pita dengan telur-telurnya sangat subur berkembang biak. Tidak itu saja, cacing lainpun juga berkembang biak dengan pesat ditubuhnya, yang oleh para dokter dinamakan cacing rambut spiral. Ia masuk ke dalam tubuh babi yang suka makan bangkai tikus.

Selain itu, daging babi termasuk daging yang paling susah dicerna, karena banyak mengandung lemak dalam sela-sela ototnya [lihat tabel dibawah]. Ia meletihkan perut besar orang yang memakannya. Orang yang memakan daging babi itu akan merasakan tubuhnya menjadi berat dan qalbunya tidak stabil. Jika setelah makan daging itu ia muntah, hal itu baik sekali dan cukup mampu menolongnya agar tidak terkena penyakit-penyakit itu.

image

(Tabel : Persentase kandungan lemak daging babi, sapi, dan kambing) [Sumber : Islam Mengupas Babi by Sulaiman Qaush]

Ada orang yang berpendapat bahwa jika babi dipelihara di kandang yang modern dan diberi makan yang bersih, niscaya dagingnya akan bersih dan boleh dimakan. Pendapat tsb memiliki kelemahan. Walaupun, kepada babi diberi makanan yang bersih, watak babi tak berubah sedikitpun, karena ia tetap saja babi. Ia bukan tumbuh-tumbuhan yang mudah diubah tabiatnya dengan cara mengenten atau mencangkok. Babi, walaupun ditempatkan di kandang yang bersih dan diberi makan yang istimewa, akhirnya akan memakan kotorannya juga. Ia memang binatang yang jorok, cenderung pada makanan dan lingkungan yang jorok.

Ada pula orang yang mengatakan, dengan cara memasak yang modern, cacing-cacing dalam babi tidak berbahaya lagi; karena pemanasan dengan suhu tinggi yang dimiliki oleh alat masak modern bisa menjamin matinya kuman-kuman penyakit dalam tubuh babi. Mereka lupa bahwa ilmu mereka membutuhkan puluhan abad lamanya untuk menemukan sebuah kuman penyakit saja, belum lagi untuk menumpasnya. Lalu, siapa yang menjamin bahwa daging babi yang sudah dipanaskan dengan pemanasan yang tinggi itu, sudah benar-benar steril dari kuman-kuman penyakit yang belum mereka temukan? Bukankah akan lebih baik kalau kita percaya dan taat kepada syariat yang mendahului ilmu manusia ribuan abad lamanya? Karena perintah itu datangnya dari Allah, Tuhan Yang Maha Tahu. Dan Allah tidak akan pernah mencelakakan hambaNya yang mentaati segala perintah dan laranganNya. Manusia, bagaimanapun cerdasnya, selalu memiliki keterbatasan dalam menilai dan melihat sesuatu, sedangkan Allah sama sekali tidak memiliki kelemahan. Dialah satu-satunya Dzat Yang Maha Sempurna.

Sesungguhnya tanpa kita sadari, diri kita sudah termakan oleh rayuan setan yang menyesatkan bila kita tidak mentaati perintah Allah, sebagaimana yang tergambar dalam firmanNya berikut ini :

image

Artinya :

168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS Al-Baqarah [2]:168)

Ayat diatas bermakna bahwa memakan makanan yang tidak halal (haram) adalah suatu perbuatan yang mengikuti langkah setan. Sedangkan sebagaimana kita ketahui bahwa setan sering membujuk manusia untuk melakukan tindakan yang selalu merugikan diri manusia itu sendiri.

Lalu, bagaimana misalnya kalau kita tidak sengaja makan babi dalam suatu perjamuan yang diadakan oleh orang non Muslim yang tidak mengetahui tentang terlarangnya makan babi bagi umat Islam atau kita terjebak dalam suatu hutan belantara dalam keadaan kelaparan luar biasa sementara yang terlihat di sana sini hanya babi ? Disinilah bijaksananya Allah. Kalau Anda dalam keadaan tidak sengaja atau sangat terpaksa seperti kejadian tadi, maka Anda diperbolehkan memakan babi tersebut (dengan tidak melampaui batas). Yah tentunya sebelum membunuh dan memakan babi itu, Anda harus mengucapkan “bismillah”, agar Anda senantiasa selalu mendapat berkat dan perlindungan-Nya.

Sebenarnya Alkitab pernah memuat ayat-ayat yang mengharamkan untuk makan babi, seperti yang tercantum dalam :

a. Al-Kitab 1928 Ulangan 14:8 yang berbunyi : “Dan lagi babi, karena soenggoehpon koekoenja terbelah doewa, tetapi tiada ija memamah bijak, maka haramlah ija kapadamoe, djanganlah kamoe makan dagingnja dan djangan mendjamah bangkainja.”

b. Al-Kitab 1928 Imamat 11:7 yang berbunyi : “Dan lagi babi , karena soenggoehpon koekoenja terbelah doewa, ija-itoe bersiratan koekoenja, tetapi tiada ija memamah bijak, maka haramlah ija kapadamoe.”

c. Al-Kitab 1991 dan 2001 Imamat 11:7 : “Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.”

d. Al-Kitab 1991 dan 2001 Ulangan 14:8 : “Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.”

e. Bible pada Leviticus bab 11 ayat 8, dikatakan : "Dari daging mereka (dari "swine", nama lain buat "babi") janganlah kalian makan, dan dari bangkai mereka, janganlah kalian sentuh; mereka itu kotor buatmu."

Dari ayat-ayat Alkitab tersebut diatas timbul pertanyaan, mengapa banyak dari umat Kristiani saat ini “seenaknya saja” makan babi ?. Apakah umat Kristiani betul-betul sudah merasa bahwa segala dosa yang dilakukannya termasuk makan babi akan ditebus oleh Yesus Kristus sang juru selamat ?.

Silakan Anda jawab sendiri !!!