Rabu, 26 Oktober 2011

PERINGATAN KERAS: "Jangan Coba-Coba Meninggalkan Sholat dan Melakukan Riba!!!"

Dalam pandangan Islam, zina merupakan perbuatan sangat tercela yang dikategorikan hukuman hudud. Yakni sebuah jenis hukuman atas perbuatan maksiat yang menjadi hak Allah SWT, sehingga tidak ada seorang pun yang berhak memaafkan kemaksiatan tersebut, baik oleh penguasa atau pihak berkaitan dengannya. Berdasarkan Qs. an-Nuur [24]: 2, pelaku perzinaan, baik laki-laki maupun perempuan harus dihukum jilid (cambuk) sebanyak 100 kali dengan disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Namun, jika pelaku perzinaan itu sudah muhson (pernah menikah), maka sebagaimana ketentuan hadits Nabi saw maka diterapkan hukuman rajam, yaitu menanam orang tersebut separuh badan, lalu dilempari dengan batu sampai mati.

Dikisahkan pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan- pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia Berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Allah berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.
"Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik itu.
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun...lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya... cekik lehernya sampai... mati," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.
Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik, "Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku kerana perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata kerana jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah keluar. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tidak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tidak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.

Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.

Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat."Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"
"Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa a.s. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina."
Malah dalam satu hadis Nabi s.a.w. berkata "Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Quran, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.”

Dalam hadis Nabi s.a.w. disebutkan :

"Siapa yang meninggalkan Sholat dengan sengaja, maka ia kafir terang-terangan" (H.R. Atthabarani)  

Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga lewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia." Al-Ghazzali berkata: "Jika ada orang berkata, bahwa ia telah mencapai satu tingkat disisi Allah s.w.t. hingga ia tidak wajib Sholat, maka tidak ragu dibunuh orang itu, dan membunuh orang yang seperti itu lebih afdal daripada membunuh 100 orang kafir." Ahmad bin Hanbal berkata: "Tidak sah menikah dengan wanita yang meninggalkan Sholat, tetapi dalam mazhab kami: menikah dengan wanita kitabiyah dzimmiyah lebih baik daripada menikah dengan wanita yang meninggalkan Sholat."

Pekerjaan atau asbab dunia kita tidak akan habis sampai hari kiamat, tapi waktu-waktu Sholat akan terlewati jika kita melalaikannya.

Alhamdulillah semoga dengan asbab kisah Nabi Musa dan wanita penzina ini, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.

Sebenarnya ada satu lagi dosa besar yang kadar dosanya dikaitkan dengan zina dan sering kita sepelekan, yaitu RIBA.

Sabda Rasulullah:

Riba itu memiliki 73 pintu. Yang paling ringan (dosanya) adalah seperti seseorang yang mengawini ibunya. (HR al-Hakim dan al-Baihaqi).

“Satu dirham dari riba yang dimakan oleh seseorang dan ia tahu itu (riba), maka lebih besar di sisi Allah daripada berzina tiga puluh enam kali.” (HR. Imam Ahmad dan ath Thabrani, lihat dalam Shahihul Jami’ juz I nomer hadits 3375).

Alangkah dahsyatnya hadits yang menakutkan ini, sebab jika dosa yang paling ringan saja ibarat seseorang yang mengawini ibunya, bagaimana dengan dosa yang paling beratnya? Selain itu, jika satu dirham saja dari riba lebih parah daripada dosa zina yang bukan hanya sekali namun tiga puluh enam kali, maka bagaimana lagi dengan orang yang memakan ribuan dan bahkan jutaan riba, demikian juga sebagian orang lain yang berserikat dengan mereka dalam riba, membantu mereka, menolong dan mempermudah urusan pinjaman ribawi, menjadi pengurus atau minta diuruskan, atau mewajibkan mereka untuk melakukan itu, ataupun memberikan sanksi kepada mereka jika tidak mau menjalankannya?.

Tidak heran rasanya jika Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata:

“Siapa saja yang masih tetap mengambil riba dan tidak mau meninggalkannya, maka telah menjadi kewajiban bagi seorang Imam (Kepala Negara Islam) untuk menasehati orang-orang tersebut. Tetapi kalau mereka masih tetap membandel, maka seorang Imam dibolehkan memenggal lehernya”.

Sumber:
*) http://hizbut-tahrir.or.id/2007/07/02/bersarnya-dosa-riba/

Minggu, 02 Oktober 2011

Sistem Kapitalisme Berada di Ujung Tanduk!!

Direktur Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Madeleine Odotte Lagarde Selasa (20/9) dalam laporannya mengenai kondisi ekonomi dunia mengungkapkan kekhawatirannya mengenai berlanjutnya krisis ekonomi di Amerika Serikat dan negara di zona Euro.

Dalam laporan ini disebutkan bahwa ekonomi AS pada tahun 2011 hanya tumbuh 1,5 persen. Diprediksi pada tahun depan hanya akan naik 1,8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa berlanjutnya krisis ekonomi di negara yang pernah disebut-sebut paling stabil di dunia itu. Direktur IMF memperingatkan bahwa penurunan anggaran negara ini akan memicu meningkatnya krisis ekonomi di Negeri Paman Sam.

Selain AS, negara-negara zona Euro pada tahun 2011 hanya tumbuh 1,6 persen. Diprediksi pertumbuhan ekonomi di kawasan ini terus merosot menjadi 1,1 persen pada tahun depan.

Kini, negara-negara yang mengklaim sebagai pengusung model sistem ekonomi global itu berada di pusaran krisis. Sistem Ekonomi Kapitalisme yang dibangga-banggakan itu, bahkan disebut oleh Fukuyama sebagai akhir dari sejarah saat ini alias berada di ujung tanduk.

Krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara Eropa diiringi demonstrasi buruh yang memprotes kebijakan pemerintahan mereka dalam mengatasi krisis ekonomi. Arus deras krisis ekonomi yang terjadi saat ini bukan yang pertama kali terjadi.

Fase pertama gelombang krisis ekonomi sistem Kapitalisme Barat meletus pada tahun 1929 hingga empat tahun berikutnya. Gelombang kedua krisis terjadi pada dekade 60 hingga 70-an.

Gelombang ketiga krisis ekonomi yang meletus sejak tahun 2008 semakin membuktikan bahwa sistem Kapitalisme yang dipaksakan negara-negara Barat sebagai sistem ekonomi global, ternyata gagal memuwujudkan kesejahteraan ekonomi dunia.

Alih-alih tercapaianya tujuan itu, sistem Kapitalisme semakin meningkatkan kesenjangan antara kalangan kaya dan miskin di dunia. Setiap hari, media massa gloabal menyiarkan deretan nama-nama orang terkaya di dunia. Namun pada saat yang sama, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal karena terbelit utang di bank.
Bank-bank di Eropa sendiri sudah terancam bangkrut (lihat http://save-islam.blogspot.com/2011/09/krisis-utang-eropa-terancam-bangkrut.html), sedangkan bank-bank di AS sudah mulai kolaps sejak tahun 2009 lalu (lihat http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/08/31/11504280/Sudah.84.Bank.di.AS.Bangkrut).





Video diatas adalah cuplikan film dokumenter “Capitalism: A Love Story”. Dalam film tsb, si pembuatnya (Michael Moore) mengeksplorasi bagaimana system kapitalisme menyebabkan rakyat AS sangat menderita. Michael Moore menggambarkan bahwa perusahaan-perusahaan besar, seperti bank-bank dan perusahaan asuransi bertindak sebagai perampok ulung dan licik yang secara khusus membuat rakyat AS menjadi jatuh miskin, dan sekaligus menjadikan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin lebar!



Banyak yang mengira, Amerika yang merupakan negara dengan cadangan emas terbesar di dunia (8,133.5 ton) akan selamat dari krisis hutang yang memuncak bulan lalu. Ternyata kenyataannya tidak. Bahkan AS bisa menjadi epicentrum dari gempa financial yang dapat meruntuhkan kapitalisme itu sendiri.

Pakar Ekonomi, Ir. Muhamimin Iqbal mengatakan bahwa “cadangan emas AS terlalu kecil untuk dapat menutup hutang-hutangnya yang menggunung”.

Amerika memiliki cadangan emas terbesar dunia yaitu 8,133.5 ton atau kurang lebih setara dengan sekitar US$ 484 Milyar dengan asumsi harga emas saat ini US$ 1,830/Ozt. Ini kurang lebih setara dengan 338.46% foreign exchange reserve mereka. Pada datanya CIA atau IMF diperkirakan hanya 74.7 % dari reserve karena harga emasnya belum di revaluasi sesuai harga yang up to date.

Dibandingkan dengan reserve mereka seolah cadangan emas ini memang sangat besar, namun angka cadangan emas yang sangat besar ini ternyata sama sekali tidak memadai dibandingkan dengan hutang mereka yang berada di angka US$ 13.98 trilyun.

Cadangan emas mereka ini bila dipakai membayar hutang hanya cukup untuk membayar 3.46 % dari hutang mereka !. Bahkan bila ditambahkan dengan reserve-nya, Amerika hanya bisa melunasi 4.48% dari hutangnya dengan seluruh emas yang dimiliki plus foreign exchange reserve-nya.

Sebagai pembanding, kita dapat lihat apa yang dimiliki China. Memang China baru memiliki 1,054.10 ton cadangan emas atau kalau di Dollar-kan hanya sekitar US$ 62.7 Milyar, ini kurang lebih hanya setara dengan 1.96 % dari reserve China yang luar biasa besar mencapai US$ 3.2 trilyun.

China juga memiliki hutang, tetapi hutangnya sangat kecil relative bila dibandingkan dengan reserve yang dimilikinya. Dengan cadangan emas yang dimiliki plusreserve-nya, China mampu membayar 8 kali (802 %) dari external debt-nya !.

Bagaimana negeri kita? Kita hanya memiliki sekitar 73.1 ton cadangan emas atau dengan harga saat ini kurang lebih setara dengan US$ 4.3 Milyar, ini juga setara dengan 3.49 % dari reserve kita. Bila ini kita pakai untuk membayar hutang, maka hanya cukup untuk membayar 2.22% dari nilai hutang.

Tetapi karena reserve kita yang lumayan besar yaitu US$ 124.6 Milyar, reserve ini cukup untuk membayar sekitar 63.5 % dari hutang kita. Bila digabung dengan cadangan emas, maka kita mampu membayar sampai sekitar 65.7 % dari external debt negeri ini.

Jadi dari perbandingan tiga Negara tersebut, kita bisa melihat bahwa China sungguh perkasa meskipun  emasnya sangat sedikit dibandingkan dengan Amerika. Sebaliknya Amerika meskipun cadangan emasnya terbesar, kemampuannya untuk membayar hutang seandainya digunakan seluruh cadangan emas plus reserve-nya-pun – sungguh-sungguh sangat tidak memadai. Itulah sebabnya Amerika menjadi salah satu potensi epicentrum runtuhnya ekonomi kapitalisme global yang sangat serius untuk saat ini.

Untung kita orang Indonesia, kita tidak seburuk Amerika meskipun sangat jauh dibawah China. Cadangan emas dan devisa kita memang belum memadai untuk membayar hutang, tetapi kita masih bisa setidaknya berkomitmen untuk berhenti berhutang dan mulai kerja keras untuk meningkatkan produktifitas, serta beralih untuk menerapkan system ekonomi pure syariah secara utuh dan konsekwen. Kita masih memiliki harapan untuk bisa mencukupi kebutuhan anak cucu kita kedepan dan tidak meninggalkan mereka dalam kondisi yang lemah. Insya Allah!

Sumber:

*) http://save-islam.blogspot.com/2011/09/krisis-utang-eropa-terancam-bangkrut.html

*) http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/08/31/11504280/Sudah.84.Bank.di.AS.Bangkrut

*) http://hminews.com/news/sistem-kapitalisme-mulai-runtuh-as-dan-eropa-terancam-bangkrut/

*) http://www.sabili.co.id/ekonomi-islam/as-miliki-cadangan-emas-terbesar-dunia-tapi-terancam-bangkrut

*) http://www.surabayaforex.com/berita-ekonomi/bankbank-utama-eropa-terancam-bangkrut/

*) http://www.youtube.com/watch?v=JeROnVUADj0