Jumat, 19 Februari 2010

Sejarah Teks Al-Qur'an

PENGANTAR PENERBIT

Alhamdulillah, segala puji dan syukur tidak terhingga penerbit sampaikan kehadirat Allah dengan terbitnya buku "Sejarah Teks Al-Qur'an Sejak Turunnya Wahyu Hingga Kompilasi, Kajian Perbandingan dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru" karya Prof. Dr. Muhammad Mustafa Al-A'zami.

Buku karya cendekiawan kelahiran Mau, India ini bisa dikatakan sebagai sebuah karya yang monumental. Suatu kerja ilmiah yang dibangun tanpa emosional, mengundang pihak mana pun untuk mengkaji buku ini pada saat serangan terhadap Al-Qur'an menjadi sesuatu yang umum.

Dalam kajian yang komprehensif ini, Prof. A'zami, memaparkan pen­jelasan yang mendalam dan unik mengenai pemeliharaan kesucian Al-Qur'an sepanjang sejarah, seperti halnya mengkaji banyak tuduhan yang d'ilontarkan kepadanya. Prof. A'zami juga berhasil mengukuhkan Al-Qur'an sebagai satu­satunya pedoman tertinggi kaum Muslimin, balk sebagai petunjuk dan sebagai bacaan paling suci. Dengan menggunakan metode perbandingan, beliau melakukan investigasi sejarah Perjanjian Lama dan Baru, seluruh kepercayaan Yahudi-Kristen yang mencakup the Dead Sea Scroll (Naskah Laut Mati), dan mengungkap suatu kejutan dari hampir setiap bagian Kitab Injil. Seluruh hasil kerja keras ilmiah ini memberikan kepada kita sebuah kesimpulan bahwa Al-Qur'an adalah sebuah anugerah, gagasan agung untuk membangkitkan pikiran, sejarah mulia untuk menggerakkan jiwa, kebenaran universal untuk menghidupkan suara hati, dan perintah langsung yang tepat bagi manusia untuk membebaskan dirinya.

Dengan buku ini Prof. A 'zami menempatkan dirinya di garda depan sebagai ulama terkemuka pembela kemurnian dan kautentikan Al-Qur'an di tengah-tengah upaya serius kaum orientalis menggempur Al-Qur'an. Prof. A 'zami membuktikan bahwa Al-Qur'an adalah Kalamullah, mukjizat abadi hingga akhir zaman. Selama empat belas abad kaum Muslimin berhasil menjaga Al-Qur'an terhadap perubahan, menghafal setiap ayatnya dan merenungkan tiap-tiap bagiannya.

Akhirnya, selain syukur ke hadirat Ilahi, penerbit juga berharap semoga bisa mendorong kaum Muslimin untuk selalu antusias dan istiqamah ber­pedoman kepada Al-Qur'an.

-------------------------------------------------

Bagi yang berminat memiliki free ebook-nya, silakan download DISINI.

Ismail atau Ishak yang dikurbankan Ibrahim?

Pendahuluan

Topik yang akan dibahas dalam artikel ini adalah untuk mencari kebenaran, siapakah yang dikurbankan oleh Ibrahim (Abraham). Ismail (Ismael) atau Ishak (Ishaq) ? Pada artikel ini, pertama-tama saya akan memberikan penjelasan yang ada di al-Qur'an dan hadits, setelah itu, barulah kita membahas apa yang dijelaskan oleh Bible (Taurat kitab Kejadian).

Kisah kurban dalam QS Ash Shaaffaat 100-113

QS Ash Shaaffaat 100-113 :

100. "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
104. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
109. (yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
112. Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
113. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.

Tafsir

Nabi Ibrahim berdoa agar Tuhan menganugerahinya anak. Doa nya adalah :
Robbi hablii minashshoolihiin
(Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh).
Lalu Tuhan berfirman :
Fabasysyarnaahu bighulaamin haliim
(Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar).
Kedewasaan anak Ibrahim itu dapat dimengerti dari disifatinya dia sebagai seorang yang halim, yakni sikap lapang dada, kesabaran yang baik, dan ketidakliaran dalam segala hal.
Dan anak ini adalah Ismail, karena Ismail adalah anak pertama yang diberitakan kepada Ibrahim sebagai kabar gembira. Dia lebih tua daripada Ishak. Demikian menurut kesepakatan ulama Muslim dan kalangan Ahlulkitab (Yahudi dan Nasrani). Bahkan dalam Taurat mereka dinyatakan bahwa Ismail dilahirkan ketika Ibrahim berusia 86 tahun, sedangkan Ishak lahir dikala Ibrahim berumur 100 tahun.
Memang kesabaran manakah seperti kesabaran Ismail karena di kala ia hampir dewasa, ayahnya datang kepadanya dan hendak menyembelihnya. Namun Ismail justru berkata :
Satajidunii insyaa Alloohu minashshoobiriin.
(Engkau akan mendapatiku, insya Allah termasuk orang-orang yang sabar).
Dan memang benar Ismail menepati janjinya, dan melaksanakan dengan baik dan patuh dalam menunaikan apa yang diperintahkan kepadanya. Oleh sebab itu, Allah SWT berfirman dalam QS Maryam ayat 54 tentang Ismail :
Wadzkurfilkitaabi ismaa'iila innahukaana shoodiqolwadi wa kaana roosuulannabiyyaa
(Dan ceritakanlah kisah Ismail di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi)
Kemudian Allah menceritakan jalannya pelaksanaan kisah itu. Firman-Nya :
Falammaa aslamaa watallahuliljabiin
(Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). )
Dan tatkala kedua orang itu berserah diri dan tunduk kepada perintah Allah dan menyerahkan segala urusan kepada Allah, tentang qadha dan qadarnya, dan Ibrahim telah menelungkupkan wajah anaknya dengan memberi isyarat kepadanya, sehingga dia tidak melihat wajah anaknya itu yang bisa mengakibatkan rasa kasihan kepadanya.
Diriwayatkan dari Mujahid, bahwa Ismail kepada kepada ayahnya, "Janganlah engkau menyembelihku sedang engkau melihat kepada wajahku. Boleh jadi engkau kasihan kepadaku, sehingga tidak tega padaku. Ikatlah tangan dan leherku. Kemudian letakkan wajahku menghadap tanah." Maka, Ibrahim pun menuruti permintaan anaknya.
Wanaadaynaahu ayyaa ibroohiimu qod shodaqtarru'yaa
(Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim)
Malaikat utusan Allah menyeru Ibrahim :
Qodshoddaqtarru'yaa innaakadzaalikanajzilmuhsiniin
(sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.)
Innahadzaa lahuwalbalaaulmubiin
(Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata).
wafadaynaahu bidzibhin 'aziim
(Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.)
Setelah Allah mengaruniakan (karunia pertama) Ibrahim dengan tebusan seekor hewan kurban sebagai pengganti Ismail, maka Dia pun mengaruniakan kepada Ibrahim karunia berikutnya, yakni :

  1. Karunia Kedua yakni pujian kepada Ibrahim
    "Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian." (QS Ash Shaaffaat 108).
    Sehingga Ibrahim menjadi orang yang dicintai dikalangan semua pemeluk agama manapun. Islam, Kristen, dan Yahudi sama-sama mengagungkan Ibrahim. Mereka mengatakan, "Sesungguhnya, sekalipun kami menganut agama Ibrahim, Bapak kami". Hal itu merupakan dikabulkannya doa Ibrahim ketika dia mengatakan :
    "Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian." (QS Asy Syu'araa' 84)
  2. Karunai ketiga yakni salam sejahtera kepada Ibrahim
    "(yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim." (QS Ash Shaaffaat 109)
  3. Karunai keempat yakni nikmat anak yang bernama Ishak
    "Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. " (QS Ash Shaaffaat 112)

Dua hadits yang saling bertentangan

Dikalangan Islam terbagi dua golongan hadits yang saling berbeda yakni yang menyatakan bahwa Ishak adalah anak sembelihan Ibrahim, sedangkan dipihak lain menyatakan Ismail anak sembelihan Ibrahim.
Riwayat yang menyatakan Ishak adalah anak sembelihan Ibrahim

  1. Antara lain :

Dikutip dari vivaldi (seorang Kristen)

Nama Ishak dinyatakan oleh Abu Kurayb- Zayd b. al-Hubab- al-Hasan b. Dinar- 'Ali b. Zayd b. Jud'an- al-Hasan- al-Ahnaf b. Qays- al-'Abbas b. 'Abd al-Muttalib- Rasul Allah dalam percakapan berkata, "Kemudian Kami tebus dia dengan korban yang luar biasa.” Dan dia juga berkata, “ANAK YANG DIKURBANKAN ADALAH ISHAK”
Menurut Abu Kurayb - Ibn Yaman-Mubarak - al-Hasan-al-Ahnaf b. Qays-al - 'Abbas b. 'Abd al-Muttalib : Kutipannya, " Kemudian Kami tebus dia dengan kurban yang luar biasa.” DENGAN MENGACU KEPADA ISHAK."
Menurut al-Husayn b. Yazid al-Tahhan - Ibn Idris - Dawud b. Abi Hind - 'Ikrimah - Ibn 'Abbas : ANAK YANG DISURUH UNTUK DIKURBANKAN ADALAH ISHAK.
Menurut Ya'qub - Ibn 'Ulayyah - Dawud - 'Ikrimah - Ibn 'Abbas : ANAK KURBAN ADALAH ISHAK.
Menurut Ibn al-Muthanna - Muhammad b. Ja'far - Shu'bah - Abu Ishaq - Abu al-Ahwas: Seseorang menyombongkan diri dihadapan Ibn Mas'ud, "Saya begini begitu, saya anak dari keturunan terhormat” Dan Abdallah ibn Mad’ud berkata, “Ini adalah Joseph b. Jacob, anak ISHAK, YANG DIKURBANKAN, anak Abraham, sahabat Allah"
Menurut Ibn Humayd - Ibrahi, b. al-Mukhtar - Muhammad b. Ishaq - 'Abd al-Rahman b. Abi Bakr - al-Zyhri - al-'Ala' b. Jariyah al-Thaqafi - Abu Hurayrah - Ka'b : Ketika Tuhan berkata, "Kemudian Kami tebusnya dengan kurban yang ajaib”, DIA SEDANG BERBICARA TENTANG ISHAK ANAK ABRAHAM.
Menurut Ibn Humayd - Salamah - Muhammad b. Ishaq- 'Abdallah b. Abi Bakr - Muhammad b. Muslim al-Zuri - Abu Sufyan b. al-'Ala' b. Jariyah al-Thaqafi, seorang sahabat dari bani Zuhrah - Abu Hurayrah - Ka'b al-Ahbar : ANAK ABRAHAM YANG DIPERINTAHKAN UNTUK DIKURBANKAN ADALAH ISHAK.
The History of al-Tabari, Vol. II, Prophets and Patriarchs, Ibnu Jarir at Tabari (trans. William M. Brenner), State University of New York Press, Albany 1987, halaman 82 : "Cerita-cerita awal tidak sependapat tentang siapa anak yang dikurbankan. BEBERAPA MENGATAKAN ISHAK, SEMENTARA YANG LAIN MENGATAKAN ISMAEL. Kedua pendapat didukung dengan pernyataan yang berasal dari Rasulullah. Jika kedua pendapat berimbang, hanya Al-Qur’an yang dapat dijadikan bukti dimana Al-Qur’an menyebutkan nama ISHAK YANG LEBIH BISA DITERIMA SEBAGAI ANAK YANG DIKURBANKAN.

  1. Cerita yang disampaikan Al-Baghawi dari Umar, Ali, Ibnu Mas'ud, dan Al-Abbas, bahwa yang disembelih adalah Ishak

Riwayat yang menyatakan Ismail adalah anak sembelihan Ibrahim
Imam Ahmad recorded that Ibn `Abbas, may Allah be pleased with him, said, "When the rituals were enjoined upon Ibrahim, peace be upon him, the Shaytan appeared to him at the Mas`a and raced with him, but Ibrahim got there first. Then Jibril, upon him be peace, took him to Jamrat Al-`Aqabah and the Shaytan appeared to him, so he stoned him with seven pebbles until he disappeared. Then he appeared him at Al-Jamrah Al-Wusta and he stoned him with seven pebbles.
(Imam Ahmad merekam bahwa Ibn Abbas berkata, "Ketika ritual, setan menampakkan dirinya di Mas'a dan beradu cepat dengannya, namun Ibrahim telah tiba lebih dahulu. Kemudian Jibril memburunya hingga ke Jamrat Al-`Aqabah dan Setan menampakkan dirinya kepadanya, jadi Setan dilempari dengan tujuh batu kerikil hingga dia menghilang. Kemudian Setan menampakkan dirinya di Al-Jamrah Al-Wusta dan Setan dilempari dengan tujuh batu kerikil.
As-Suddi and others said that he passed the knife over Isma`il's neck, but it did not cut him at all, because a sheet of copper was placed between them.
(As-Suddi dan yang lainnya berkata bahwa pisau Ibrahim melewati leher Ismail, namun tidak memotong semuanya, karena selembar tembaga ditempatkan diantara mereka.)
Imam Ahmad recorded that Safiyyah bint Shaybah said, "A woman from Bani Sulaym, who was the midwife of most of the people in our household, told me that the Messenger of Allah sent for `Uthman bin Talhah, may Allah be pleased with him.'' On one occasion she said, "I asked `Uthman, `Why did the Prophet call you' He said, `The Messenger of Allah said to me, I saw the horns of the ram when I entered the House [i.e., the Ka`bah], and I forgot to tell you to cover them up; cover them up, for there should not be anything in the House which could distract the worshipper.)''' Sufyan said, "The horns of the ram remained hanging in the House until it was burned, and they were burned too.'' This offers independent evidence that the one who was to be sacrificed was Isma`il, peace be upon him.
(Imam Ahmad merekam bahwa Safiyyah bint Shaybah berkata, "Seorang wanita dari Bani Sulaym berkata bahwa Rasulullah mengirim bagi Uthman bin Talhah. Pada satu peristiwa wanita tersebut berkata kepadanya, " Saya bertanya Uthman, Mengapa Nabi memanggilmu" Ia menjawab, "Rasulullah berkata kepadaku, saya melihat tanduk domba jantan ketika saya memasuki Bait (Ka'bah), dan saya lupa untuk memberi tahu kepada kamu untuk menutupi; tutupilah, karena disana seharusnya tidak ada suatupun di Bait yang dapat mengalihkan perhatian penyembah.) Sufyan berkata, "Sisa tanduk domba jantan menggantung di Bait hingga saatnya dibakar, dan mereka membakarnya." Ini bukti independen yang menyatakan bahwa yang dikurbankan adalah Ismail.)
Sa`id bin Jubayr, `Amir Ash-Sha`bi, Yusuf bin Mihran, Mujahid, `Ata' and others reported from Ibn `Abbas that it was Isma`il.
(Sa`id bin Jubayr, `Amir Ash-Sha`bi, Yusuf bin Mihran, Mujahid, `Ata' dan yang lainnya melaporkan dari Ibn Abbas bahwa yang dikurbankan adalah Ismail.)
Ibn Jarir narrated that Ibn `Abbas said, "The one who was ransomed was Isma`il. The Jews claimed that it was Ishaq, but the Jews lied.''
(Ibn Jarir meriwayatkan dari Ibn Abbas yang berkata,"Satu yang ditebus adalah Ismail. Yahudi mengklaim bahwa yang ditebus adalah Ishak, namun Yahudi berdusta.")
It was reported that Ibn `Umar said, "The sacrifice was Isma`il.''
(Dilaporkan bahwa Ibn Umar berkata, "Yang dikurbankan adalah Ismail.")
Ibn Abi Najih said, narrating from Mujahid, "It was Isma`il."
(Ibn Abi Najih berkata, riwayat dari Mujahid."yang dikurbankan adalah Ismail")
This was also the view of Yusuf bin Mihran.
(Keyakinan ini juga yang menjadi pandangan Yusuf bin Mihran).
Ash-Sha`bi said, "It was Isma`il, peace be upon him, and I saw the horns of the ram in the Ka`bah.''
(Ash-Sha`bi berkata, "yang dikurbankan adalah Ismail, dan saya melihat tanduk domba jantan di Ka'bah".)
Muhammad bin Ishaq reported from Al-Hasan bin Dinar and `Amr bin `Ubayd from Al-Hasan Al-Basri that he did not doubt that the one of the two sons Ibrahim was commanded to sacrifice was Isma`il.
(Muhammad bin Ishaq reported from Al-Hasan bin Dinar and `Amr bin `Ubayd from Al-Hasan Al-Basri bahwa ia yakin bahwa salah satu dari dua anaknya Ibrahim yang diperintahkan untuk dikurbankan adalah Ismail.)
Ibn Ishaq said, "I heard Muhammad bin Ka`b Al-Qurazi say, `The one whom Allah commanded Ibrahim to sacrifice of his two sons was Isma`il.' We find this in the Book of Allah, because when Allah finishes the story of the one of the two sons of Ibrahim who was to be sacrificed, He then says: (And We gave him the glad tidings of Ishaq -- a Prophet from the righteous), and (So, We gave her glad tidings of Ishaq and after Ishaq, of Ya`qub) (11:71). He mentions the son and the son of the son, but He would not have commanded him to sacrifice Ishaq when He had promised that this son would in turn have a son. The one whom He commanded him to sacrifice can only have been Isma`il.''
(Ibn Ishak berkata,"Saya mendengar Muhammad bin Ka`b Al-Qurazi berkata, "Seorang yang Allah memerintahkan Ibrahim untuk mengorbankan dari dua anaknya adalah Ismail. Kita menemukan di kitabullah, karena ketika Allah menyelesaikan cerita satu dari dua anak Ibrahim yang dikurbankan, Ia lalu berfirman :"Dan Kami beri dia kabar gembira dengan Ishak seorang nabi yang saleh". dan maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang Ishak dan dari Ishak, Ya'qub (QS 11:71). Ia menyebutkan anak dan anak dari anak, namun Ia tidak memerintahkan Ibrahim untuk mengurbankan Ishak ketika Ia telah telah menjanjikan bahwa anak ini (Ishak) akan memiliki seorang anak (Yakub). Satu yang Allah perintahkan kepada Ibrahim untuk menyembelih adalah Ismail.")
Ibn Ishaq reported from Buraydah bin Sufyan bin Farwah Al-Aslami that Muhammad bin Ka`b Al-Qurazi told them that he mentioned that to `Umar bin `Abd Al-`Aziz, may Allah be pleased with him, when he was Khalifah, while he was with him in Syria. `Umar said to him, "This is something about which I have never given any thought, but I see that it is as you say.'' Then he sent for a man who was with him in Syria, a Jew who had become a Muslim and was committed to Islam, and he thought that he had been one of their scholars. `Umar bin `Abd Al-`Aziz, may Allah be pleased with him, asked him about that. Muhammad bin Ka`b said, "I was with `Umar bin `Abd Al-`Aziz. `Umar said to him, `Which of the two sons of Ibrahim was he commanded to sacrifice' He said, `Isma`il. By Allah, O Commander of the faithful, the Jews know this, but they were jealous of you Arabs because it was your father about whom Allah issued this command and the virtue that Allah mentioned was because of his patience in obeying the command. So they denied that and claimed that it was Ishaq, because he is their father.'''
(Ibn Ishaq melaporkan dari Buraydah bin Sufyan bin Farwah Al-Aslami bahwa Muhammad bin Ka`b Al-Qurazi berkata kepada mereka bahwa ia menyatakan kepada Umar bin Abd Al-Aziz, ketika ia menjadi khalifah, sambil ia bersamanya di Syria. "Umar berkata kepadanya, "Ini adalah sesuatu hal yangmana saya tidak pernah diberi pemikiran, namun saya melihat bahwa sebagaimana kamu katakan. "Kemudian ia mengirim seorang laki-laki yang bersamanya di Syria, seorang Yahudi yang menjadi muslim, dan komitmen untuk Islam, dan ia menyampaikan bahwa ia adalah salah satu dari sarjana-sarjananya. Umar bin Abd Al-Aziz berkata kepadanya mengenai hal itu. Muhammad bin Ka'b berkata bahwa, "Saya sedang bersama dengan Umar bin Abd Al-Aziz. Umar berkata kepadanya,"Yang manakah dari dua anak Ibrahim yang dikurbankan". Ia berkata, Ismail. Yahudi mengetahui hal ini, namun mereka iri hati kepadamu orang-orang Arab karena Ismail ayahmu yang dengan kesabarannya telah mematuhi perintah Allah. Jadi mereka (Yahudi) menolaknya dan mengklaim bahwa yang dikurbankan adalah Ishak, karena Ishak adalah bapak bagi mereka.")
Abdullah bin Al-Imam Ahmad bin Hanbal, may Allah have mercy on him, said, "I asked my father about which son was to be sacrificed -- was it Isma`il or Ishaq'' He said, "Isma`il.''
(Abdullah bin Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata,"Saya menanyakan kepada ayahku mengenai yangmanakah anak yang dikurbankan--Ismail ataukah Ishak". Ia berkata,"Ismail.")
Ibn Abi Hatim said, "I heard my father say, `The correct view is that the one who was to be sacrificed was Isma`il, peace be upon him.''' He said, "And it was narrated that `Ali, Ibn `Umar, Abu Hurayrah, Abu At-Tufayl, Sa`id bin Al-Musayyib, Sa`id bin Jubayr, Al-Hasan, Mujahid, Ash-Sha`bi, Muhammad bin Ka`b Al-Qurazi, Abu Ja`far Muhammad bin `Ali and Abu Salih, may Allah be pleased with them all, said that the one who was to be sacrificed was Isma`il.'
(Ibn Abi Hatim berkata,"Saya mendengar ayahku berkata,"Pandangan yang benar adalah bahwa yang dikurbankan adalah Ismail." Ia berkata, "Dan masalah ini juga diriwayatkan bahwa Ali, Ibn `Umar, Abu Hurayrah, Abu At-Tufayl, Sa`id bin Al-Musayyib, Sa`id bin Jubayr, Al-Hasan, Mujahid, Ash-Sha`bi, Muhammad bin Ka`b Al-Qurazi, Abu Ja`far Muhammad bin `Ali and Abu Salih berkata bahwa anak yang dikurbankan adalah Ismail.")
Al-Baghawi said in his Tafsir, "This was the view of `Abdullah bin `Umar, Sa`id bin Al-Musayyib, As-Suddi, Al-Hasan Al-Basri, Mujahid, Ar-Rabi` bin Anas, Muhammad bin Ka`b Al-Qurazi and Al-Kalbi.'' This was also reported from Ibn `Abbas and from Abu `Amr bin Al-`Ala'. (And We gave him the glad tidings of Ishaq -- a Prophet from the righteous.) having given the glad tidings of the one who was to be sacrificed, who was Isma`il, Allah immediately follows that with mention of the glad tidings of his brother Ishaq. This is also mentioned in Surah Hud (11:71) and in Surat Al-Hijr (15:53-55).
(Al-Baghawi berkata didalam tafsirnya, "ini adalah pandangan dari `Abdullah bin `Umar, Sa`id bin Al-Musayyib, As-Suddi, Al-Hasan Al-Basri, Mujahid, Ar-Rabi` bin Anas, Muhammad bin Ka`b Al-Qurazi, dan Al-Kalbi.'' Ini juga dilaporkan dari Ibn Abbas dan dari Abu `Amr bin Al-`Ala'. (Dan Kami beri dia kabar gembira dengan Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.) Setelah pengurbanan Ismail, Allah berikutnya menyebutkan kabar gembira dengan Ishak. Ini juga diterangkan dalam QS Hud 11:71 dan QS Al-Hijr 15:53-55).

Mengapa bisa timbul 2 golongan hadits yang saling bertentangan?

Dalam hal ini, Ka'bu 'l-Akhbar mempunyai peranan penting dalam menceritakan berita-berita seperti ini dan semisalnya, yang diterima begitu saja oleh orang-orang Islam dari dia. Dia menceritakan berita-berita seperti itu dari kitab-kitab terdahulu, padahal kitab-kitab seperti itu memuat berita-berita yang gemuk maupun yang kurus kebenarannya. Oleh karena itu, Umar pun pernah membenarkan dari Ka'bu 'l-Akhbar. Namun demikian para periwayat tsiqat memerlukan penyelidikan tentang berita-berita dari Ka'bu 'l Akhbar, lalu memilah yang baik dari yang jelek dan yang benar dari yang tidak benar. {1}
Ibnu Khaldun, sejarawan Islam, menganalisis masuknya Israiliyat {2} dalam penafsiran al-Qur'an diawali oleh keadaan orang Arab yang waktu itu mempunyai pola Al-Badawah (nomad) dan ummiyah (buta huruf). Mereka tidak banyak tahu tentang sebab-sebab penciptaan alam, kapan dimulai, dan apa rahasia-rahasia yang terkandung dalam penciptaan alam itu. Oleh karena itu, mereka bertanya kepada Ahlulkitab (Yahudi dan Nasrani). Akan tetapi, para ahlulkitab yang ada pada masa itu sama saja ke-badawah-annya dengan orang kebanyakan (orang awam) ahlulkitab sendiri. Tatkala orang-orang ahlulkitab tersebut memeluk agama Islam, mereka tetap berpegang pada penafsiran mereka sebelum masuk Islam. Dengan demikian, tafsir-tafsir al-Qur'an dikalangan umat Islam dimasuki cerita-cerita Israiliyat. Contoh orang-orang seperti ini antara lain adalah Wahab bin Munabbih (34-110) dan Abdullah bin Salam (wafat 43H). Keduanya sebelum masuk Islam adalah ahlulkitab. {3}
Menurut Muhammad Husein az-Zahabi, Israiliyat masuk ke dalam tafsir al-Qur'an sejak zaman sahabat. Dalam memahami ayat-ayat al-Qur'an, para Sahabat pertama kali berpegang pada penjelasan Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah SAW wafat, jika tidak ada penjelasan dari Rasulullah SAW terhadap ayat yang ingin dipahami, para sahabat berusaha memahami ayat tersebut sesuai dengan pengetahuan bahasa Arab yang telah dimiliki mereka. Dalam hal-hal menyangkut peristiwa masa lalu, yang tidak mereka temukan penjelasannya dalam sabda Rasulullah SAW, mereka berusaha menanyakannya kepada para Sahabat lain yang dahulunya beragama Yahudi atau Nasrani. Mereka yang disebut terakhir ini berusaha memberikan penjelasan atau penafsiran dari ayat, yang tidak terlepas sama sekali dari pengaruh agama dan kebudayaan mereka dahulu, bahkan ada pula diantara mereka yang sengaja memasukkan unsur-unsur Yahudi dan atau Nasrani ke dalam penafsiran mereka.{4}
Pada masa Sahabat, Israiliyat diseleksi sedemikian rupa, sehingga sedikit sekali Israiliyat yang diterima mereka. Itu pun terbatas pada kisah-kisah masa lalu yang tidak menyangkut akidah dan hukum. Sekalipun penyeleksian yang dilakukan para Sahabat terhadap Israiliyat begitu ketat, tetapi Abu Hurairah, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amr bin As, Abdullah bin Salam (sebelum masuk Islam beragama Yahudi), dan Tamim ad-Dari (sebelumnya beragama Nasrani), disebut oleh Goldziher (seorang orientalis yang hidup pada tahun 1850-1921) dan Ahmad Amin (tokoh pembaru Mesir), sebagai para Sahabat yang memasukkan Israiliyat kedalam penafsiran al-Qur'an.{5}
Tingkat kehati-hatian yang dimiliki dan ditradisikan para Sahabat dalam menerima Israiliyat di zaman Tabiin{6} mulai longgar. Misalnya kurang hati-hati dalam membedakan penafsiran Rasulullah SAW dengan penafsiran Israiliyat, sehingga banyak Israiliyat yang menyebar. Para Tabiin yang dituduh memasukkan Israiliyat ke dalam tafsir diantaranya, Ka'b al-Ahbar, Wahab bin Munabbih, Muhammad bin Sa'ib al-Kalbi, Abdul Malik bin Abdul Aziz bin Juraij, Muqatil bin Sulaiman, dan Muhammad bin Marwan as-Suddi.{7}
Selanjutnya, sesudah zaman Tabiin permasalahan Israiliyat melebar dan menyebar kedalam tafsir al-Qur'an, sehingga banyak kisah Israiliyat yang ditemukan dalam kitab tafsir-tafsir al-Qur'an, apalagi tatkala suatu penafsiran yang diberikan Rasulullah SAW, Sahabat, maupun yang lainnya, dituliskan tanpa mencantumkan sanad (para penutur)-nya. Keadaan seperti ini menyebabkan semakin sulit untuk membedakan yang Israiliyat dan yang bukan Israiliyat.{8}
Bila kita melihat kronologis alur cerita yang dipaparkan oleh firman Allah SWT dalam QS Ash Shaaffaat, maka sangatlah jelas bahwa nikmat pujian, salam sejahtera, dan nikmat anak (Ishak) kepada Ibrahim diberikan setelah peristiwa pengurbanan anak Ibrahim yang pertama yakni Ismail. Dan lokasi penyembelihan adalah di Mina yang kelak menjadi salah satu ritual ibadah Haji yang disyariatkan oleh Rasulullah SAW. Mina terletak beberapa kilometer dari Ka'bah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang disembelih sesungguhnya adalah Ismail, karena dia lah anak pertama Ibrahim.

Kisah Taurat : Ayat Jungkir Balik Yang Menandakan Bencana Tahrif

Pada QS Ash Shaffat :102, disebutkan bahwa tatkala usia anak yang dilahirkan pertama tersebut, dalam hal ini adalah Ismail sudah mencapai usia yang cukup untuk mengerti, maka Allah mengadakan ujian bagi Ibrahim antara kecintaannya terhadap Allah dan kecintaannya terhadap anak yang selama ini sudah dia nanti-nantikan.
Kisah ini jika kita kembalikan pada kitab Kejadian, sangat bersesuaian, dimana pada usia Ismail yang sudah lebih dari 10 tahun itu, beliau sudah cukup mengerti untuk berpikir dan tengah meranjak menuju kepada fase kekedewasan.
Ibrahim yang mendapatkan perintah dari Allah itu, melakukan dialog tukar pikiran dengan putranya mengenai pengorbanan yang diminta oleh Allah terhadap diri anaknya ini. Lalu bagaimana dengan penuturan Taurat, kita lihat dibawah ini :
Kejadian 22:2
"Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Dari sini saja kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa Kitab Kejadian 22:2 sudah mengalami distorsi dengan penyebutan anak tunggal itu adalah Ishak (Isaac).
Kejadian 16:16
"Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya."
Kejadian 21:5
"Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya."
Berdasarkan kedua ayat itu, maka anak Ibrahim yang lahir lebih dahulu ialah Ismail; Jika Kejadian 22:2 menerangkan bahwa firman Tuhan kepada Ibrahim untuk mengorbankan "anak tunggal", jelas pada waktu itu anak Ibrahim baru satu orang. Lalu kemana anak yang satunya lagi ? Padahal kedua anak tersebut masih sama-sama hidup !
Jadi seharusnya ayat yang menerangkan kelahiran Ishaq itu letaknya sesudah ayat pengorbanan. Jadi setelah ayat yang menceritakan pengorbanan barulah diikuti oleh ayat kelahiran Ishak. Inilah yang disebut dengan "tahrif" oleh al-Qur'an, yaitu mengubah letak ayat dari tempatnya yang asli ketempat lain sebagaimana yang disitir oleh QS An Nisa' ayat 46 :
QS An-Nisa 46
"Diantara orang-orang Yahudi itu, mereka mengubah perkataan dari tempatnya..."
Dengan begitu semakin jelas saja bahwa Taurat memang mengandung tahrif (pengubahan, penambahan, pengurangan dsb), dan jelas pula bahwa kitab yang sudah diubah-ubah itu tidak dapat dikatakan otentik dari Tuhan melainkan merupakan kitab yang terdistorsi oleh ulah tangan-tangan manusia.
Orang Kristen berargumen bahwa penyebutan Ishak sebagai anak tunggal Ibrahim tidak lain karena Ismail terlahir dari budak dan merupakan anak tidak sah..... menurut saya pendapat ini konyol dan tidak beralasan... sebab Kitab Kejadian 16:3 secara jelas menyebutkan bahwa sebelum Hajar melahirkan Ismail, ia telah di nikahi secara sah oleh Ibrahim.
Kejadian 16:3
"Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, —yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan—,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya."
Adapula orang Kristen yang membantah dengan merujuk Kejadian 21:12 bahwa yang dimaksud dengan keturunan Ibrahim adalah yang berasal dari benih Sarah :
"Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak". (Kejadian 21:12)
Tetapi pernyataan ini tertolak sendiri dengan ayat berikutnya yaitu Kejadian 21:13
Kejadian 21:13
"Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu"
Sehingga yang dimaksud oleh ayat Kejadian 21:13 bukan soal "Ishak adalah anak asli keturunan Ibrahim dan menjadi anak tunggalnya" namun karena masalah warisan Ibrahim sebagaimana isi dari ayat Kejadian 21:9-10
Kejadian 21:9-10
"Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.. Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
Seandainya Kristen berargumentasi bahwa Ismail diusir Ibrahim, atau karena Ibrahim membenci Ismail..... jawaban saya atas pernyataan tersebut adalah "itu adalah kedustaan para pendeta Yahudi yang mengedit Taurat"!.... Ibrahim tidaklah mengusir Hajar (Kejadian 21:11 itu ayat editan Yahudi saja).... Bahkan sebenarnya hubungan antara Ibrahim, Ismail, dan Ishak sangat erat. Taurat mencatat setelah Ibrahim wafat, anak-anaknya (termasuk Ismail) menguburkan ayahnya bersama-sama. Ini menandakan hubungan keakraban mereka.
Kejadian 25:7-9
"Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun, lalu ia meninggal.....Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela....."
Bila memang benar Sarah cemburu dan mengusir mereka, itu adalah masalah lain. Namun yang terpenting adalah Ibrahim, Ismail, dan Ishak saling mencintai satu sama lain. Kita bisa sama-sama melihat hubungan antara Ishak dan Ismail yang sangat akrab, melalui pernikahan antara anak Ishak (Esau bin Ishak) dan anak Ismail (Mahalat bin Ismail dan Basmat bin Ismail).
Kejadian 28: 8-9
"maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya. Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot."
Kejadian 36:2-3
"Esau mengambil..... Basmat, anak Ismael, adik Nebayot."
Ishak menginginkan agar keturunannya tidak bercampur dengan darah bangsa lain. Oleh karena itu Esau memperistrikan anak Ismail. Jadi kesimpulannya anak-anak Ismail adalah bangsa Ibrani juga. Ishak tidak akan membiarkan Esau memperisti anak Ismail jika Ishak menganggap anak Ismail adalah bukan Ibrani. Jadi Ibrani bukanlah hanya dialamatkan untuk bangsa Israel saja, melainkan bangsa-bangsa lain yang sedarah dengan Ibrahim.

Anak Remaja atau masih Balita ? Bukti Taurat Hasil Editan Yahudi

Untuk lebih mempertajam analisa saya mengenai kebenaran isi ayat al-Qur'an yang menyebutkan bahwa alkitab itu sudah terdistorsi oleh tangan-tangan jahil manusia, maka pada kesempatan ini sayapun akan memperlihatkan bukti-bukti lain mengenainya yang masih berhubungan erat dengan kasus Ismail dan Ishak ini.
Pengusiran Ismail dan Ibunya, Hajar yang dilakukan oleh Sarah sebagaimana yang dimuat didalam Kitab Kejadian terjadi pada waktu Ishak masih disapih karena ketakutan Sarah akan ikut terjatuhnya warisan ketangan Ismail yang juga merupakan putra dari Ibrahim (Lihat Kejadian 21:8-10).
Kejadian 21:8-10
"Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
Silahkan pembaca perhatikan, betapa Kejadian 21:8-10 kontradiksi dengan Kejadian 21:14-21

Kejadian 21:14-21

  1. Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
  2. Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
  3. dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
  4. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
  5. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar."
  6. Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.
  7. Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
  8. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.

Kejadian 21:8-10 menceritakan Ismail sudah dewasa (berumur 14 tahun lebih) dan bermain dengan Ishak yang masih balita, hal ini membuat Sarah marah dan mengusir Ismail.
Keesokan harinya....nah inilah yang aneh.... cerita Kejadian 21:14-21 justru menceritakan hal yang bertentangan dengan ayat yang sebelumnya diceritakan.
Kenapa bertentangan ?
Karena dalam Kejadian 21:14-21 digambarkan seolah-olah Ismail masih seorang bayi yang digendong dibahu ibunya, kemudian Ismail yang menurut kitab Kejadian sendiri saat itu sudah berusia 16 tahun yang notabene sudah cukup dewasa kembali digambarkan bagai anak kecil yang mesti dibaringkan dibawah semak-semak (Kejadian 21:15) lalu diperintahkan untuk diangkat, digendong (Kejadian 21:18).
Masa iya sih Hagar harus menggendong seorang anak laki-laki "dewasa" yang berusia 16 tahun, apa tidak terbalik seharusnya Ismail yang menggendong Hagar ?
Kemudian disambung pada Kejadian 21:20 seolah Ismail masih sangat belia sekali sehingga dikatakan "...Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah".
Jadi dari sini saja sudah kelihatan telah terjadi kerusakan dan manipulasi sejarah dan fakta yang ada pada ayat-ayat Taurat, jelas sudah Taurat adalah kitab suci editan para pendeta Yahudi.
QS An-Nisa 46
"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya....."
Dalam satu perdiskusian agama dimilis Islamic Network beberapa tahun yang lampau, seorang rekan Kristen membantah kalimat "untuk diangkat, digendong... " yang termuat didalam kitab Kejadian ini adalah dalam bentuk kiasan, jadi disana jangan diartikan secara harfiah, karena maksud yang ada pada ayat itu bahwa nasib hidup dan makan dari Ismail ada dipundak Hagar.
Padahal jika kita mau melihat kedalam konteks ayat-ayat aslinya, akan nyatalah bahwa apa yang dimaksudkan dengan bentuk kiasan tersebut sama sekali tidak menunjukkan seperti itu.
Mari kita kupas :
Kejadian 21:14 (Alkitab LAI 1974)
"Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Tidak lupa saya akan mengutip juga beberapa terjemahan ayat diatas didalam beberapa versi alkitab yakni Douay Rheims Bible (DRB), English Standard Version (ESV), dan King James Version (KJV) :
(DRB) So Abraham rose up in the morning, and taking bread and a bottle of water, put it upon her shoulder, and delivered the boy, and sent her away. And she departed, and wandered in the wilderness of Bersabee.
(ESV) So Abraham rose early in the morning and took bread and a skin of water and gave it to Hagar, putting it on her shoulder, along with the child, and sent her away. And she departed and wandered in the wilderness of Beersheba.
(KJV) And Abraham rose up early in the morning, and took bread, and a bottle of water, and gave it unto Hagar, putting it on her shoulder, and the child, and sent her away: and she departed, and wandered in the wilderness of Beersheba.
Jadi menurut Taurat, Ibraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi
Lihat kalimat bahasa Inggris tidak menyebutkan Hagar dan Ismail tetapi hanya menyebutkan kata "...and sent HER away: and SHE departed, and wandered{9}
Jadi jelas yang diusir dan berjalan disana adalah Hagar sendirian, sebab Ismail ada dalam gendongan Hagar. Mustahil anak berusia 16 tahun digendong!!
Lalu kita lanjutkan pada kalimat berikutnya :
Kejadian 21:15 Alkitab LAI 1974
"Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,"
(DRB) And when the water in the bottle was spent, she cast the boy under one of the trees that were there.
(ESV) When the water in the skin was gone, she put the child under one of the bushes.
(KJV) And the water was spent in the bottle, and she cast the child under one of the shrubs.
Jadi semakin jelas, ketika bekal air didalam kirbat sudah habis, lalu Ismail (yang secara jelas disebut sebagai THE CHILD dan THE BOY) yang digendong itu diturunkan dari tubuhnya dan dibaringkan dibawah pohon.
Apakah masih mau bersikeras dengan mengatakan kalau kata "menggendong atau memikul" THE CHILD disana bukan dalam arti yang sebenarnya ?
Lalu kita lihat sendiri pada ayat-ayat berikutnya dimana Hagar akhirnya mendapatkan mata air dan memberi minum kepada anaknya (THE CHILD) yang menangis kehausan lalu anak tersebut dibawah bimbingan Tuhan meranjak dewasa, jadi anak itu pada masa tersebut belumlah dewasa, padahal usianya kala itu sudah hampir 17 tahun.

Lelucon Kejadian pasal 22

Ada 3 poin utama yang harus di perhatikan mengenai lokasi tempat tinggal :

  • Hajar dan Ismail melewati Bersyeba (kejadian 21:14), kemudian tiba dan berdomisili di Paran (Kejadian 21:21)
    Peta Timur Tengah
    clip_image001
  • Ibrahim sedang berada di Bersyeba (Kejadian 21:33)
  • Sarah dan Ishak berdomisili di Hebron, Sarah wafat di Hebron (kejadian 23:2)
    Peta Bersyeba dan Hebron
    clip_image003

Pada pasal 22, langsung disebutkan bahwa nabi Ibrahim mendapat perintah untuk menyembelih anak tunggalnya. Artinya Ibrahim masih berada di Bersyeba.
Kejadian pasal 22

  1. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
  2. Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
  3. Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
  4. Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
  5. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
  6. Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
  7. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
  8. Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
  9. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
  10. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
  11. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
  12. Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
  13. Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
  14. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
  15. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
  16. kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman TUHAN—:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
  17. maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
  18. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
  19. Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.

Bila kita simak dengan seksama, maka Kejadian pasal 22 memiliki dua keganjilan yakni :
Kejanggalan pertama
Kejadian pasal 22 ini mengisahkan seolah-olah Ishak berada di Bersyeba. Padahal tidak ada anak Ibrahim yang berdomisili di Bersyeba. Ishak dan ibunya justru tinggal di Hebron.
Kejanggalan Kedua
Setelah selesai ritual, pada Kejadaian 22:19 Ibrahim dan Ishak pulang ke Bersyeba. Jadi seolah-olah Sarah berdomisili di Bersyeba. Padahal Taurat mencatat Sarah berdomisili di Hebron hingga wafatnya (Kejadian 23:1-2).
Kesimpulannya :
Seandainya Ishak yang disembelih, seharusnya Kejadian pasal 22 menceritakan kepulangan Ibrahim ke Hebron, tempat tinggal Sarah, untuk membawa Ishak yang hendak dikurbankan. Kemudian setelah acara ritual pengurbanan selesai, mestinya Ibrahim mengembalikan Ishak kepada ibunya di Hebron. BUKAN DI BERSYEBA. Kedengkian pendeta Yahudi mengedit taurat sudah terlalu jelas didepan mata. Pendeta Yahudi mengedit nama tempat Paran (lokasi tempat tinggal Ismail) menjadi nama tempat tinggal Ishak. Namun pendeta Yahudi terburu-buru mengedit Paran menjadi Bersyeba, padahal harusnya Hebron. Serapat-rapatnya menutupi kebenaran akhirnya ketahuan juga, itulah perumpamaan untuk pengedit Taurat.
Allah berfirman :
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan." (QS Al Baqarah 79)

Akhir Kata

"Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. " (QS Al Maa'idah 15)
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali." (QS An Nisaa' 115)
"..... Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran" (QS Al Baqarah 269)
Akhirnya saya mengharapkan semoga artikel ini menambah wawasan dan pencerahan.
Wassalam.


Catatan Kaki

{1} : Tafsir al-Maraghi. 
{2} : Israiliyat adalah sesuatu yang dikaitkan kepada Israel yaitu Yakub bin Ishak bin Ibrahim. Israiliyat bersumber dari Taurat, Injil, dan tradisi bani Israel. 
{3} : Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, Diterbitkan oleh PT. Ichtiar Baru Van Houve, Jakarta, Cetakan keenam, 2003, hal. 755. 
{4} : Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, Diterbitkan oleh PT. Ichtiar Baru Van Houve, Jakarta, Cetakan keenam, 2003, hal. 755. 
{5} : Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, Diterbitkan oleh PT. Ichtiar Baru Van Houve, Jakarta, Cetakan keenam, 2003, hal. 755. 
{6} : Generasi para perawi Hadits yang digunakan ilmuwan Muslim :

  • Generasi pertama, adalah Sahabat. Yakni mereka yang menemani nabi Muhammad SAW dan kenal dengan beliau secara pribadi
  • Generasi Kedua, mereka yang pernah belajar melalui Sahabat disebut Tabi'in (Pengikut). Pada umumnya mereka tergolong pada generasi pertama Hijriah hingga seperempat pertama abad ke dua Hijriah.
  • Generasi ketiga, atba'at-Tabi'in atau Penerus Pengikut. Kebanyakan berkelanjutan sampai pertengahan pertama abad kedua Hijirah.
  • Generasi ke empat

Di era abad ke 2 Hijriah, sejarah menyaksikan kemunculan banyak buku Hadits bertarafkan ensiklopedia, seperti Muwatta' Malik, Muwatta' Syaibani, Athar Abu Yusuf, Jami Ibn Wahb, dan kitab Ibn Majishun. Abad ke tiga akhirnya merupakan demonstrasi lahirnya buku-buku besar, seperti Sahih Bukhari, dan Musnad Ibn Hanbal. (Sumber : The Histrory The Qur'anic Test From Revelation to Compilation-Sejarah Teks al-Qur'an dari wahyu sampai Kompilasi, oleh Prof. Dr.M.M.Al-Azami, hal.197) 
{7} : Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, Diterbitkan oleh PT. Ichtiar Baru Van Houve, Jakarta, Cetakan keenam, 2003, hal. 756. 
{8} : Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, Diterbitkan oleh PT. Ichtiar Baru Van Houve, Jakarta, Cetakan keenam, 2003, hal. 756. 
{9} : Bible Contemporary English Version (CEV) telah mengedit kata "sent HER away: and SHE departed, and wandered" menjadi "sent them away. They wandered"
Kejadian 21:14 versi CEV
"Early the next morning Abraham gave Hagar an animal skin full of water and some bread. Then he put the boy on her shoulder and sent them away. They wandered around in the desert near Beersheba."
Begitulah perilaku Gereja setelah menyadari kesalahan mereka sendiri, dengan bertopeng tembok tebal dan gerakannya secepat tikus gereja yang lolos dari pengamatan kita. Gereja benar-benar mengikuti perilaku pendeta Yahudi yang gemar mengedit ayat Alkitab.

Sumber

-Tafsir al-Qur'an Oleh Ibn Kathir
-Tafsir al-Qur'an al-Maraghi.
-Armansyah-Swaramuslim
-Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, Diterbitkan oleh PT. Ichtiar Baru Van Houve, Jakarta, Cetakan keenam, 2003
-Program Alkitab (Bible) KJV, DRB, dan ESV dapat Anda download di www.e-sword.net
-Alkitab LAI 1974
-The Histrory The Qur'anic Test From Revelation to Compilation-Sejarah Teks al-Qur'an dari wahyu sampai Kompilasi, oleh Prof. Dr.M.M.Al-Azami, hal.197

Dikutip dari : http://menganalisiskristen.blogspot.com

Ismael : Keledai liar atau subur?

Pengantar

"Ismail (Ismael) adalah seorang keledai liar", itulah ucapan tidak sopan dikalangan Ahli kitab (Yahudi dan Kristen), merujuk Kejadian 16:12.
Kejadian 16:12
(ESV) He shall be a wild donkey of a man, his hand against everyone and everyone's hand against him, and he shall dwell over against all his kinsmen."
(GNB) But your son will live like a wild donkey; he will be against everyone, and everyone will be against him. He will live apart from all his relatives."
(BIS) Tetapi anakmu itu akan hidup seperti keledai liar; ia akan melawan setiap orang, dan setiap orang akan melawan dia. Ia akan hidup terpisah dari semua sanak saudaranya."
(LAI TB) Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
Empat edisi Bible diatas yaitu English Standard Version (ESV), Good News Bible (GNB), Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS), dan LAI Terjemahan Baru 1974 (LAI TB) menyatakan bahwa Ismail adalah seorang bertingkah laku seperti keledai liar.
"Keledai" jelas memiliki konotasi yang sangat buruk. Apalagi kalimat "Keledai liar"!! Hai Ahli Kitab Janganlah kamu melampaui batas!!

Analisis Kejadian 16:12 Berdasarkan Bahasa Ibrani : Orang yang subur (para') atau orang keledai liar (pere') ?

Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa naskah Perjanjian Lama kuno bahasa Ibrani hanya mengandung huruf konsonan, dan sama sekali tidak mengenal huruf vokal, dan juga tidak mengenal tanda baca "titik" untuk kegunaan dalam melafalkan (pronounce). Sejarah mencatat bahwa penambahan vowel (huruf hidup) dan tanda titik (point) ditetapkan setelah Masehi (bukan sebelum Masehi).
Ernst Wurthwein mengatakan : "Bukan rahasia lagi bahwa selama berabad-abad teks Ibrani dari Perjanjian Lama berwujud sebagai teks konsonan (huruf mati) murni. Tanda-tanda vowel (vokal) tidak ditambahkan pada teks ini sampai tahap belakangan, ketika teks konsonan telah mapan (established) dengan sejarah transmisi yang panjang di baliknya......Teks konsonan yang dipelihara dalam manuskrip-manuskrip abad pertengahan dan yang merupakan dasar bagi edisi-edisi kita sekarang ini tarikhnya kembali pada kira-kira tahun 100 M. Sebagai bagian dari kebangkitan besar bangsa Yahudi yang menandai dekade-dekade setelah malapetaka tahun 70 M."[1]
Selain itu, Louis Cappel, ahli sarjana bahasa Ibrani, menyimpulkan bahwa tanda titik dan vokal (the vowel point) dan tekanan logat (accent) adalah bukan bagian dari Ibrani yang original, namun telah dimasukkan oleh Sarjana Yahudi Masoret dari Tiberias, sekurang-kurangnya abad 5 M.......) [2]
Jim Lisenby, seorang Kristen, berkata : "...satu hal yang sangat dipertimbangkan disini adalah bahwa Bible yang ditulis dalam bahasa Ibrani tidak mengandung huruf vokal (vowel)..." [3]
Inilah Kejadian 16:12 dalam bahasa Ibrani tanpa vowel (hanya konsonan)
KEJADIAN 16:12
והוא יהיה פרא אדם ידו בכל ויד כל בו ועל־פני כל־אחיו ישׁכן׃
Transliterasi :
vhv` (והוא) yhyh (יהיה) pr` (פרא) `dm (אדם) ydv (ידו) bkl ( בכל) vyd ( ויד) kl ( כל) bv ( בו) v‘l ( ועל)-pny (פני) kl (כל)-`hyv (אחיו) yskn (ישׁכן׃).
Kemudian setelah Masehi, maka alkitab bahasa Ibrani ditambah vowel (vokal) dan tanda point (titik), dan inilah Kejadian 16:12
וְהוּא יִהְיֶה פֶּרֶא אָדָם יָדֹו בַכֹּל וְיַד כֹּל בֹּו וְעַל־פְּנֵי כָל־אֶחָיו יִשְׁכֹּֽן׃
Transliterasi :
vəhú` (וְהוּא ) yihəyeh (יִהְיֶה) pere`(פֶּרֶא) `ādām (אָדָם) yādōv (יָדֹו) bakōl (בַכֹּל) vəyad (וְיַד) kōl (כֹּל) bōv (בֹּו) və‘al (וְעַל)-pənê (פְּנֵי) kāl (כָל)-`ehāyvi (אֶחָיוִ) yišəkōn (שְׁכֹּֽן׃).
atau
vəhú` yihəyeh pere` `ādām yādōv bakōl vəyad kōl bōv və‘al-pənê kāl-`ehāyvi yišəkōn.
Sekali lagi untuk para pembaca yang budiman, kita haruslah ingat :
  1. Alkitab bahasa Ibrani tidak mengenal vowel dan tanda titik.
    Artinya huruf dasarnya berbentuk konsonan (tanpa vokal) yaitu pr`(פרא). Sehingga bisa diterjemahkan sbg Para' dan Pere'. Tentu saja menerjemahkan sebuah kata itu haruslah tepat, jangan asal-asalan.
    Kita lihat bahwa kata pr`(פרא) itu bisa pere`(פֶּרֶא) bisa pula para`(פַּרַא)
    • http://www.sabda.org/sabdaweb/tools/lexicon/?w=06501&lang=english
      pere' <6501> - Hebrew Lexicon
      Word: pere' or pereh (#Jer 2:24)
      Pronunciation: peh'-reh peh'-reh
      Origin: from 06500
      Source: TWOT - 1805a
      Kind: n m
      In AV: wild ass 9, wild 1
      Count: 10
      Definition:
      1) wild ass
    • http://www.sabda.org/sabdaweb/tools/lexicon/?w=06500&lang=english
      para' <6500> - Hebrew Lexicon
      Word: para'
      Pronunciation: paw-raw'
      Origin: a primitive root
      Source: TWOT - 1805
      Kind: v
      In AV: fruitful 1
      Count: 1
      Definition:
      1) (Hiphil) to bear fruit, be fruitful
  2. Pere' itu akar katanya Para'. Mari kita perhatikan sekali lagi Nomor Strong's Concordance nya.
    pere' <6501> - Hebrew Lexicon
    Word: pere' or pereh (#Jer 2:24)
    Origin: from 06500 <--- PERHATIKAN !!
    Lalu liat :
    para' <6500> - Hebrew Lexicon
    Origin:a primitive root <----a primitive root maksudnya "sebuah akar kata"
  3. Bacalah Kejadian 16:10-12 sekarang. Pada Kejadian 16:10-11 [4], Malaikat datang untuk menghibur Hajar yang malang (karena diusir Sarah yang cemburu [5]) dengan memberitahukan bahwa kelak anaknya (yaitu Ismail) akan menjadi leluhur sebuah bangsa yang besar. Bahwa ayat-ayat sebelumnya dengan jelas menyatakan memberkati Ismail, lalu kini diayat 12, para penyalin Bible menceritakan bahwa anaknya itu akan menjadi seorang lelaki keledai liar?!

Kesimpulan

Menerjemahkan suatu kata dan kalimat, itu haruslah tepat. Hei Ahli Kitab janganlah melampaui batas!.
Saya masih punya satu contoh lagi, dimana penerbit Bible kuno yaitu King James Version (KJV) tahun 1611, menerjemahkan kata yang sangat..sangat..fatal karena sangat tidak tepat!!
Kejadian 21:9 KJV Bible
"And Sarah saw the son of Hagar the Egyptian, which she had born unto Abraham, mocking."
(Dan Sarah melihat anaknya Hagar Orang Mesir, yang ia telah lahirkan untuk Abraham, sedang menghina [Ishak])
Menurut Taurat, Ismail berusia 14 tahun ketika Ishak lahir. Dengan mengasumsikan Kejadian 21:9 adalah setahun setelah Ishak lahir, artinya Ismail berusia 15 tahun. Kata "mocking" (menghina) bukanlah terjemahan yang tepat, berdasarkan Number Strongs's Concordance!
Kejadian 21:9 KJV Bible (Shoftware Alkitab SABDA)
And Sarah <08283> saw <07200> (8799) the son <01121> of Hagar <01904> the Egyptian <04713>, which she had born <03205> (8804) unto Abraham <085>, mocking <06711> (8764).
No. Strong: 06711
Kata : tsachaq
Pengucapan: tsaw-khak’
Asal Kata : a primitive root
Sumber : TWOT-1905
Jenis : v
Dalam AV : laugh 6, mock 4, sport 2, play 1
Jumlah : 13
Definisi Inggris:
1) to laugh, mock, play
1a) (Qal) to laugh
1b) (Piel)
1b1) to jest
1b2) to sport, play, make sport, toy with, make a toy of
Apakah Ismail menertawakan (laughing), menghina (mocking), bersenda gurau (jesting), atau bermain dengan saudaranya (Ishak) yang masih bayi ? Silahkan Anda pikirkan.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalam



Footnotes
[1] Sejarah Teks Al-Quran - Dari Wahyu Sampai Kompilasinya -Prof. Dr. M.M al-A'zami, hal.268-269 mengutip dari The Text of the Old Testament, Ernst Wurthwein, Edisi ke-2, William B. Eerdmans Publishing Company. Grand Rapids, Michigan, 1995, Halaman 12-13
[2] http://www.biblebelievers.org.au/masorete.htm
Louis Cappel, Hebrew Scholar: One of the first scholars to investigate the matter was Louis Cappel, a French Huguenot divine and scholar who lived from 1585 to 1658. Consider the following excerpt from the article, "CAPPEL, LOUIS," found in the 1948 edition of the Encyclopedia Britannica.
"As a Hebrew scholar, he concluded that the vowel points and accents were not an original part of Hebrew, but were inserted by the Masorete Jews of Tiberias, not earlier then the 5th Century AD......"
[3] http://www.ourfathersword.org/ofwgen16.html
".....One thing to consider strongly here is that the written Hebrew in the Bible did not contain the vowels...."
[4] Kejadian 16:10-11 (LAI TB 1974)
"Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu."
[5] Bagi pembaca Muslim saya, kita tidak boleh menganggap serius terhadap isi Taurat yang menggambarkan kecemburan Sarah membuat Hajar diusir, sehingga membuat kita membenci Sarah. Kita jangan sampai berpikiran demikian. Kita mengetahui bahwa penyalin Taurat adalah orang-orang Yahudi yang cemburu kepada saudaranya, Arab. Bahwa kecemburuan Sarah, adalah hal yang wajar dan lumrah. Meskipun, dia seorang istri nabi, bagaimanapun juga, Sarah tetaplah Sarah, dia tetaplah seorang wanita yang memiliki naluri perasaan sebagai seorang wanita. Oleh karena itu, konflik di keluarga nabi Ibrahim tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi jika kita menghadapi statement-stement kotor dari pihak Kristen dan Yahudi yang menghina Hajar, Ismail, dan keturunannya yaitu Arab.

Sumber:
-Shoftware Alkitab e-sword http://www.e-sword.net/bibles.html  
-Shoftware Alkitab SABDA http://www.sabda.net/modul.php 

Dikutip dari : http://menganalisiskristen.blogspot.com

Perjalanan Nabi Ibrahim Ke Arabia Menurut Alkitab

Pengantar

Sebuah fakta yang kini sengaja ditutup-tutupi oleh Kristen (penerbit Bible kontemporer) dalam kitab Kejadian pasal 13 adalah keberangkatan Nabi Ibrahim (Abraham) dari Mesir ke Selatan.
Setting peristiwa dalam Kejadian pasal 13, adalah :
-Nabi Abrahim (Ibrahim) masih beristri Sarah.
-Belum menikahi Hagar.
-Belum mempunyai anak satu pun.
Apa yang menarik dalam artikel ini adalah suatu kenyataan jika kita memahaminya dengan bahasa denotasi bahwa sesungguhnya Nabi Ibahim memang pernah pergi ke Selatan Mesir. Dan tak ada lagi wilayah selatan Sinai (Mesir) selain Semenanjung Arabia.
Tentu saja artikel ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Paran, Ka'bah, maupun kisah pengorbanan anak tunggal Ibrahim, karena seperti yang telah saya katakan diatas, setting peristiwa Kejadian 13 adalah ketika Nabi Abrahim belum memperistri Hajar, dan belum memiliki seorang anak satu pun.
Memang benar bahwa-sepanjang yang saya ketahui dari al-Qur'an dan Hadits- kepergian nabi Ibrahim ke Arabia itu terjadi ketika beliau mengantar Hajar dan Ismail dan seterusnya. Jadi Hadits tidak menceritakan bahwa sang nabi pernah ke Arabia sebelum memperistri Hajar. Namun bukan berarti kita tidak boleh meneliti riwayat beliau (jauh sebelum menikahi Hajar) bukan? Sebagaimana peneliti Muslim berusaha mengungkap tempat kelahiran Nabi Ibrahim.
Artikel ini jika saya tulis semua akan terlalu banyak sekali, dan saya hanya meringkasnya saja untuk berbagi informasi kepada pembaca budiman.

Pergi ke Selatan Mesir

Menurut Kristen, kronologi kehidupan Abraham, adalah seperti dibawah ini :

Kristen :

clip_image0011. Berangkat dari Ur-Kasdim (Kej 11:31)
2. Sampai di Haran (Kej 11:31).
3. Sampai di Sikhem (Kej 12:6)
4. Sampai pegunungan sebelah Timur Betel. (Kej 12:
5. Sampai ke tanah Negeb (Kej 12:9) Ketika ada kelaparan di negeri itu, Abraham pergi ke Mesir.
6. Sampai di Mesir (Kej 12:10)
7. ke tanah Negeb (Kej 13:1)
8. Menuju ke Betel (Kej 13:3)
9. Pindah ke Mamre, dekat Hebron (Kej 13:1)
10. Abraham punya anak Ismael ketika di Kanaan (Kej 16:3)
11. Abraham ke tanah Negeb (Kej 20:1)
12. Abraham punya anak Ishak sewaktu berada di tanah Negeb (Kej 21:2)
13. Hagar dan Ismael mengembara di gurun Bersyeba (Kej 21:14)
14. Hagar dan Ismael akhirnya tinggal di gurun Paran (Kej 21:21)
15. Abraham menanam pohon di Bersyeba (Kej 21:33)
16. Abraham ke tanah Moria (Kej 22:2)
17. Abraham pergi dan tinggal di Bersyeba (Kej 22:19) Sara nampaknya tetap tinggal di Hebron.
18. Sara wafat di Hebron (Kej 23:2)
19. Abraham dimakamkan di gua Makhpela (Hebron) (Kej 25:9)

Dari penuturan Kristen diatas, nabi Ibrahim (Abraham) tidak pernah ke Semenanjung Arabia (tempat kota Mekkah berada). Yang menjadi pertanyaan : Apa benar seperti itu? Benar nih... tidak ada yang ditutup-tutupi ?
Sekarang pembaca lihat dibawah ini.

Kejadian 13:1 KJV
And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with him, into the south.
(Dan Abram pergi keluar dari Mesir, ia, dan istrinya, dan semua kepunyaannya, dan Lot dengannya, menuju selatan.)

Note :
Negeb (bahasa Ibrani) artinya adalah "SELATAN" yaitu arah geografi selatan.
Berbeda dengan LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) yang menerjemahkan Negeb menjadi Tanah Negeb (Kanaan Selatan-wilayah Palestina Selatan); 3 Bible kuno yaitu King James Version (KJV) 1611; Bible Bishops tahun (Bishops) 1568; dan Douay-Rheims Bible (DRB) 1899 justru menerjemahkan Negeb dengan baik dan benar yaitu SELATAN.
#Kejadian 13:1
(Bishops) "And so Abram gat hym vp out of Egypt, he and his wife, and al that he had, and Lot with hym, toward the South".
(DRB) "And Abram went up out of Egypt, he and his wife, and all that he had, and Lot with him into the south".
(KJV) "And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with him, into the south".
Ketika Taurat (Kejadian 13:1) menceritakan bahwa Abraham keluar dari Mesir menuju ke Selatan, maka dengan secepat kilat (hanya dengan pemisah satu ayat saja) Taurat terus melanjutkan ceritanya:
“Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Selatan sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai.” (Kejadian 13:3),
Disini (Kejadian 13:1-3) tampak jurang yang sangat besar ditengah-tengah narasi riwayat! Taurat secepat kilat menyatakan nabi Ibrahim (Abraham) telah kembali dari Selatan tanpa memberikan informasi kepada kita: mengapa ia keluar dari Mesir dan langsung menuju Selatan, untuk tujuan apa ia pergi ke Selatan, apa saja peristiwa yang dialaminya selama berada di Selatan, bahkan sekedar menyebutkan berapa lama masa yang dijalaninya di Selatan pun tidak disebutkan, sebagaimana kebiasaan Taurat yang suka memaparkan secara detail kronologis secara berulang-ulang hingga terasa membosankan. Sehingga yang tampak adalah seolah-olah riwayat perjalanan nabi Ibrahim ke Selatan diputus secara sengaja, lalu sang nabi tiba-tiba diceritakan telah kembali dari Selatan menuju ke utara, tepatnya di Bethel-Ai, dimana mula-mula kemahnya berdiri. Tampak klaim Islam memperoleh justifikasi bahwa nabi Ibrahim pernah pergi jauh ke Selatan yaitu Semenanjung Arabia.
Bahwa yang dimaksud "Selatan" adalah Semenanjung Arabia adalah karena beberapa faktor berikut ini :
1). Palestina Selatan (Gurun Negeb) terletak di Timur Mesir (Timur Sinai), sedangkan Semenanjung Arabia terletak di selatan Mesir (Timur Sinai).
clip_image002
2). Selatan Mesir dalam Kejadian 13 bukanlah Sudan, karena jika Sudan, maka Nabi Abraham lagi-lagi harus melewati Mesir. Dan kitab Kejadian pasal 13 tidak mencatat bahwa ia bolak-balik Mesir, tidak mencatat bolak-balik disambut Firaun, dan tidak pula mencatat Nabi Abraham bolak-balik diantar untuk kedua kalinya oleh para punggawa Firaun.
Setelah jelas bahwa nabi Ibrahim memang pernah berkunjung ke Semenanjung Arabia, orang Kristen akan menolak mentah-mentah dan mengemukakan argumentasi bahwa Negeb = Tanah Selatan/Tanah Negeb (yaitu Palestina Selatan).

Kristen :

clip_image001[1]Kejadian 20 : 1 :
Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
Ayat Kejadian 20 : 1 sudah menjelaskan sendiri bahwa yang dimaksud south country itu adalah daerah yang antara lain meliputi wilayah antara Kadesh dan Syur.
Sekarang kita rekonstruksi perjalanan Abraham. Sebelum kisah dalam Kejadian 20, YHWH memusnahkan Sodom dan Gomora yang ada di lembah Yordan.
Kejadian 19 : 29 :
"Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu."
Dari situ kemudian Abraham berjalan ke gurun Negeb, mengambil rute ke utara untuk kemudian menetap di Gerar
Jika mengikuti penuturan Alkitab semuanya masuk akal. Kalau mengikuti logika muslim, Abraham berangkat dari sekitar lembah Yordan, menuju ke selatan ke Mekah kota yang belum ada dijaman Abraham yang jauhnya ribuan kilometer, kembali lagi ke utara, melewati lagi wilayah Yordan dan menetap di Gerar sekitar Gaza yang jaraknya ribuan kilometer dari Mekah.

Jika Kristen berkata bahwa Negeb = Tanah Negeb (Palestina Selatan), itu adalah bohong!
Orang yang tidak melek bahasa Ibrani mungkin bisa ditipu oleh Kristen, namun jika kita melek bahasa Ibrani, maka kita dapat berkata bahwa Kristen telah berdusta!
Note :
-'Erets (ארצ): tanah, negeri.
-Negeb (נגב) : selatan. Negeb (selatan) adalah lawan kata dari tsāpōn (utara).
Konsekuensinya adalah jika Taurat menyebut "Tanah Negeb" (Palestina Selatan) maka Taurat berbahasa Ibrani harus mencatat "Erets Negeb", karena jika hanya menulis "Negeb" (tanpa embel-embel "erets"), maka artinya menjadi "selatan" (arah geografi selatan).
Sekarang kita lihat Kejadian 13:1 dan Kejadian 13:3 dalam tabel dibawah ini.

Kejadian 13:1

Kejadian 13:3

Bahasa Ibrani

וַיַּעַל אַבְרָם מִמִּצְרַיִם הוּא וְאִשְׁתֹּו וְכָל־אֲשֶׁר־לֹו וְלֹוט עִמֹּו הַנֶּֽגְבָּה׃

וַיֵּלֶךְ לְמַסָּעָיו מִנֶּגֶב וְעַד־בֵּֽית־אֵל עַד־הַמָּקֹום אֲשֶׁר־הָיָה שָׁם [אָהֳלֹה כ] (אָֽהֳלֹו ק) בַּתְּחִלָּה בֵּין בֵּֽית־אֵל וּבֵין הָעָֽי׃

Transliterasi

wayya‘al ’abərām mimmisərayim hû’ wə’išətwō wəkāl-’ăšer-lwō wəlwōt ‘immwō hannegəbâ.

wayyēlekə ləmassā‘āyw minnegeb wə‘ad-bêt-’ēl ‘ad-hammāqwōm ’ăšer-hāyâ šām ’âŏlōh ’âŏlwō batəhillâ bên bêt-’ēl ûbên hā‘āy.

KJV Bible

And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with him, into the south.

And he went on his journeys from the south even to Bethel, unto the place where his tent had been at the beginning, between Bethel and Hai.

Terjemahan Bebas

Dan Abram pergi keluar dari Mesir, ia, dan istrinya, dan semua kepunyaannya, dan Lot dengannya, menuju selatan.

Dan ia berangkat dalam perjalanannya dari selatan hingga dekat Bethel, tempat dimana kemahnya bermula, antara Bethel dan Hai.

Pada tabel diatas, pembaca dapat menyimak bahwa Kejadian 13:1 dan Kejadian 13:3 sama sekali tidak mencatat "Erets Negeb", melainkan hanya "Negeb". Jadi arti yang benar adalah "selatan". Jelaslah bahwa perjalanan nabi Ibrahim keluar dari Mesir adalah menuju Selatan. Dan Selatan tak lain adalah Semenanjung Arabia. Jadi sesungguhnya nabi Ibrahim memang pernah berangkat ke selatan Mesir, suatu kenyataan yang sangat dibenci oleh orang-orang kufur yang senantiasa menutup-nutupi kebenaran dengan cara mengedit Bible untuk menyisipkan kata "tanah" sehingga arti pun berubah menjadi "erets negeb" atau "Tanah Negeb" (Palestina Selatan), seperti dapat pembaca simak pada tabel dibawah ini :

Edisi Bible

Kejadian 13:1

Komentar saya

GNB

Abram went north out of Egypt to the southern part of Canaan with his wife and everything he owned, and Lot went with him.

Perhatikan bahwa Bible editan yang bernama GNB (Good News Bible), LAI BIS (Bahasa Indonesia Sehari-hari) mengatakan bahwa Abraham pergi keluar Mesir ke arah utara. Padahal naskah Ibrani nya tidak ada kalimat "ke arah utara". Kemudian kita juga dapat melihat Pendeta Kristen mengedit "selatan" menjadi tanah Negeb/Tanah Selatan/Kanaan Selatan (wilayah Palestina Selatan)
LAI TB (Terjemahan Baru) adalah Bible produksi LAI (Lembaga Alkitab Indoensia) yang lama. LAI TB menyisipkan kata "erets" (tanah) sehingga kalimat pun berubah menjadi "Tanah Negeb/Tanah Selatan" (merujuk wilayah Kanaan Selatan/Palestina Selatan)

LAI BIS

Abram meninggalkan Mesir dan pergi ke arah utara, menuju ke bagian selatan Kanaan dengan istrinya serta segala miliknya, dan Lot ikut juga.

LAI TB

Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia.

Kisah "Negeb" dalam Kejadian 13:1-3 berbeda dengan kisah "Negeb" dalam Kejadian 20:1, karena Taurat berbahasa Ibrani untuk Kejadian 20:1 dengan jelas mencatat Erets Negeb.

Kejadian 20:1

וַיִּסַּע מִשָּׁם אַבְרָהָם אַרְצָה הַנֶּגֶב וַיֵּשֶׁב בֵּין־קָדֵשׁ וּבֵין שׁוּר וַיָּגָר בִּגְרָֽר׃

Transliterasi :
wayyissa‘ miššām ’abərâām ’arətsâ hannegeb wayyēšeb bên-qādēš ûbên šûr wayyāgār bigərār
(KJV Bible)
And Abraham journeyed from thence toward the south country, and dwelled between Kadesh and Shur, and sojourned in Gerar.
(Terjemahan Bebas)
Dan Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar.

Jadi Kejadian 20:1 itu tidak perlu diperselisihkan karena Taurat mencatat "Negeb" dengan disertai kata "Erets", yang artinya merujuk Gurun Negeb Israel.
Jika argumentasi Kristen bahwa Negeb dalam Kejadian 13 adalah Tanah Negeb, karena merujuk "Negeb" dalam Kejadian 20:1 jelas itu hanya bersifat penafsiran, karena arti yang benar itu adalah selatan.
Sangat lucu jika Kristen memaksakan bahwa Negeb (Selatan) dalam Taurat adalah Tanah Negeb (Tanah Selatan/Israel Selatan), karena konsekuensinya sangat...sangat.. berat. Dalam Perjanjian Lama akan banyak ditemui kata "Negeb tanpa embel-embel eres" dan "Negeb dengan embel-embel eres".
Berikut ini penulis mengutip kembali beberapa contoh penggunaan kata Ibrani Negeb dalam Bible:

Negeb dengan embel-embel "erets"

Negeb saja (tanpa embel-embel "erets")

Kejadian 24:62

וְיִצְחָק בָּא מִבֹּוא בְּאֵר לַחַי רֹאִי וְהוּא יֹושֵׁב בְּאֶרֶץ הַנֶּֽגֶב׃

(Transliterasi) wəyitsəhāq bā’ mibwō’ bə’ēr lahay rō’î wəhû’ ywōšēb bə’erets hannegeb
(KJV) And Isaac came from the way of the well Lahairoi; for he dwelt in the south country.
(Terjemahan bebas) Dan Ishak datang dari arah sumur Lahairoi; ia tinggal di Negeri Selatan/Tanah Negeb.

Kejadian 13:14

וַֽיהוָה אָמַר אֶל־אַבְרָם אַחֲרֵי הִפָּֽרֶד־לֹוט מֵֽעִמֹּו שָׂא נָא עֵינֶיךָ וּרְאֵה מִן־הַמָּקֹום אֲשֶׁר־אַתָּה שָׁם צָפֹנָה וָנֶגְבָּה וָקֵדְמָה וָיָֽמָּה׃

(Transliterasi) wayhwâ ’āmar ’el-’abərām ’ahărê hipāred-lwōt mē‘immwō śā’ nā’ ‘êneykā ûrə’ēh min-hammāqwōm ’ăšer-’atâ šām tsāpōnâ wānegəbâ wāqēdəmâ wāyāmmâ:
(KJV) : And the LORD said unto Abram, after that Lot was separated from him, Lift up now thine eyes, and look from the place where thou art northward, and southward, and eastward, and westward:
(CEV) After Abram and Lot had gone their separate ways, the LORD said to Abram: Look around to the north, south, east, and west.
(ESV) The LORD said to Abram, after Lot had separated from him, "Lift up your eyes and look from the place where you are, northward and southward and eastward and westward,
(LAI TB) Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
(LAI BIS) Setelah Lot pergi, TUHAN berkata kepada Abram, "Dari tempat engkau berdiri itu, pandanglah baik-baik ke segala arah;

Kejadian 20:1

וַיִּסַּע מִשָּׁם אַבְרָהָם אַרְצָה הַנֶּגֶב וַיֵּשֶׁב בֵּין־קָדֵשׁ וּבֵין שׁוּר וַיָּגָר בִּגְרָֽר׃

(Transliterasi) wayyissa‘ miššām ’abərâām ’arətsâ hannegeb wayyēšeb bên-qādēš ûbên šûr wayyāgār bigərār:
(KJV Bible) And Abraham journeyed from thence toward the south country, and dwelled between Kadesh and Shur, and sojourned in Gerar.
(CEV) Abraham moved to the Southern Desert, where he settled between Kadesh and Shur. Later he went to Gerar, and while there
(ESV) From there Abraham journeyed toward the territory of the Negeb and lived between Kadesh and Shur; and he sojourned in Gerar.
(LAI TB) Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
(LAI BIS) Abraham pindah dari Mamre ke bagian selatan tanah Kanaan, dan menetap di antara Kades dan Syur. Beberapa waktu kemudian, ketika ia tinggal di Gerar,

Yosua 11:2

וְֽאֶל־הַמְּלָכִים אֲשֶׁר מִצְּפֹון בָּהָר וּבָעֲרָבָה נֶגֶב כִּֽנֲרֹות וּבַשְּׁפֵלָה וּבְנָפֹות דֹּור מִיָּֽם׃

(Transliterasi) wə’el-hamməlākîm ’ăšer missəfwōn bâār ûbā‘ărābâ negeb kinărwōt ûbaššəfēlâ ûbənāfwōt dwōr mîyām.
(KJV) : And to the kings that were on the north of the mountains, and of the plains south of Chinneroth, and in the valley, and in the borders of Dor on the west.
(CEV) the kings in the northern hill country and in the Jordan River valley south of Lake Galilee, and the kings in the foothills and in Naphath-Dor to the west.
(ESV) and to the kings who were in the northern hill country, and in the Arabah south of Chinneroth, and in the lowland, and in Naphoth-dor on the west,
(LAI TB) : serta kepada raja-raja yang di sebelah utara, di Pegunungan, di Araba-Yordan di sebelah selatan Kinerot, di Daerah Bukit dan di tanah bukit Dor di sebelah barat. dll
(LAI BIS) : kepada raja-raja di pegunungan sebelah utara, di Lembah Yordan sebelah selatan Galilea, di daerah kaki pegunungan, dan di daerah pesisir dekat Dor.

Kejadian 28:14

וְהָיָה זַרְעֲךָ כַּעֲפַר הָאָרֶץ וּפָרַצְתָּ יָמָּה וָקֵדְמָה וְצָפֹנָה וָנֶגְבָּה וְנִבְרֲכוּ בְךָ כָּל־מִשְׁפְּחֹת הָאֲדָמָה וּבְזַרְעֶֽךָ׃

(Transliteration) wəhāyâ zarə ‘kē ka‘əpar hā’āres úpārasātā yāmâ wāqēdəmâ wəsāponâ wānegəbâ wənibərəkú bəkē kal-mišəpəhot hā’dămâ úbəzarə‘ek.
(KJV) And thy seed shall be as the dust of the earth, and thou shalt spread abroad to the west, and to the east, and to the north, and to the south: and in thee and in thy seed shall all the families of the earth be blessed.
(CEV) Your descendants will spread over the earth in all directions and will become as numerous as the specks of dust. Your family will be a blessing to all people.
(ESV) Your offspring shall be like the dust of the earth, and you shall spread abroad to the west and to the east and to the north and to the south, and in you and your offspring shall all the families of the earth be blessed.
(LAI TB) Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
(LAI BIS) Keturunanmu akan sebanyak debu di bumi. Mereka akan memperluas wilayah mereka ke segala arah, dan melalui engkau dan keturunanmu, Aku akan memberkati semua bangsa di bumi.

Yosua 17:9

וְיָרַד הַגְּבוּל נַחַל קָנָה נֶגְבָּה לַנַּחַל עָרִים הָאֵלֶּה לְאֶפְרַיִם בְּתֹוךְ עָרֵי מְנַשֶּׁה וּגְבוּל מְנַשֶּׁה מִצְּפֹון לַנַּחַל וַיְהִי תֹצְאֹתָיו הַיָּֽמָּה׃

(Transliterasi) wəyārād hagəbúl nahal qānâ negəbâ lanahal ‘rîm hā’ēlēh lə’epərayim bətowkə ‘rê mənašeh úgəbúl mənašeh misəpown lanahal wayahî tos’otāyw hayyâmâ.
(KJV) And the coast descended unto the river Kanah, southward of the river: these cities of Ephraim are among the cities of Manasseh: the coast of Manasseh also was on the north side of the river, and the outgoings of it were at the sea.
(CEV) Then the border went west to the Kanah Gorge and ran along the northern edge of the gorge to the Mediterranean Sea. The land south of the gorge belonged to Ephraim. And even though there were a few towns that belonged to Ephraim north of the gorge, the land north of the gorge belonged to Manasseh. The western border of Manasseh was the Mediterranean Sea, and the tribe shared a border with the Asher tribe on the northwest and with the Issachar tribe on the northeast.
(ESV) Then the boundary went down to the brook Kanah. These cities, to the south of the brook, among the cities of Manasseh, belong to Ephraim. Then the boundary of Manasseh goes on the north side of the brook and ends at the sea,
(LAI TB) Kemudian batas itu turun ke sungai Kana, ke sebelah selatan sungai itu. Kota-kota di sana adalah kepunyaan suku Efraim, sekalipun di tengah-tengah kota-kota suku Manasye. Selanjutnya batas daerah Manasye itu lewat dari sebelah utara sungai itu dan berakhir ke laut.
(LAI BIS) Selanjutnya garis batas wilayah Manasye itu turun sampai ke anak Sungai Kana. Kota-kota di sebelah selatan anak sungai itu adalah kepunyaan Efraim, meskipun berada di dalam wilayah Manasye. Garis batas wilayah Manasye itu selanjutnya mengikuti jalan ke sebelah utara anak sungai itu, lalu berakhir di Laut Tengah.

Kesimpulan yang kita dapati disini adalah bahwa Taurat jelas sekali menceritakan perjalanan nabi Ibrahim ke selatan Mesir atau Semenanjung Arabia.
Namun, sangat disayangkan bahwa kehadiran nabi Ibrahim di selatan Mesir yaitu Semenanjung Arabia (kejadian 13:1-3) tidak dapat kita temui lagi dalam kisah-kisah Taurat selanjutnya. Justru yang dapat kita temui adalah kepalsuan-kepalsuan yang ada dalam Taurat khususnya Kejadian pasal 21 dan pasal 22.

Kristen :

clip_image001[2]Bayangkanlah :
Jika kita aplikasikan logika muslim diatas, terlihat betapa sangat tidak logis perjalanan Abraham dari Mesir menuju ke Betel harus melalui Mekah.

Kita perhatikan lagi Kejadian 13:1

"And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with him, into the south."
(Dan Abram keluar dari Mesir, ia dan istrinya, dan semua yang ia miliki, dan Lot dengannya, menuju ke selatan).

Jadi Kejadian 13:1, berdasarkan kandungan ayat, bukanlah berita kepulangan Abram dari Mesir ke Betel-Ai, melainkan perjalanan lanjutan Abraham ke Selatan Mesir.
Ingatlah bahwa Tanah Negeb/Palestina Selatan, bukan terletak di Selatan Mesir, melainkan di Timur Mesir.
Dan kalimat "And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with him, into the south." bukanlah berita kepulangan Nabi Abraham ke Bethel-Ai, melainkan perjalanan lanjutan Abraham ke Selatan Mesir. Berita kepulangan Abraham menuju Betel, bukan berdasarkan Kejadian 13:1, melainkan Kejadian 13:3.

And he went on his journeys from the south even to Bethel, unto the place where his tent had been at the beginning, between Bethel and Hai. (Kejadian 13:3)

Sang Pengembara

".... Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara...." (Ulangan 26:5)
Ayat diatas cukup untuk membungkam mulut besar Teolog Kristen.
Ingatlah, bahwa nabi Abraham adalah seorang pengembara. Tentu saja kita tidak bisa menyamakan kebiasaan seorang pengembara dan seorang petani. Yang satu gemar mengadakan perjalanan dan yang lain cenderung menetap. Darah nabi Abraham mengalir pada anak cucunya yaitu Arab, Israel, dan Edom. Ketiga bangsa tersebut, tercatat dalam sejarah sering mengadakan perjalanan jauh.

Apakah ada kehidupan di Yaman pada abad 19 SM?

Kejadian 10:24-30
Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber. Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan. Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet dan Yerah, Hadoram, Uzal dan Dikla, Obal, Abimael dan Syeba, Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya keturunan Yoktan. Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar, yaitu pegunungan di sebelah timur.

Klaim Penduduk Yaman
http://www.hostkingdom.net/Hebrews.html#Nahor
Joktan, or Qahtan in Arabic, was the father of Almodad, Sheleph, Hazarmaveth, Jerah, Hadoram, Uzal, Diklan, Obal, Abimael, Sheba, Ophir, Havilah and Jobab. These are associated with the pre-Islamic civilizations of south Arabia, including various tribes of Yemen and Hadramaut. The modern Arab tribes of Ajman, Harasi, Janibia, Kathri, and al-Murrah claim descent from Joktan/Qahtan.
(Joktan, atau dalam bahasa Arabnya Qathan, adalah ayahnya Almodad, Sheleph, Hazarmaveth, Jerah, Hadoram, Uzal, Diklan, Obal, Abimael, Sheba, Ophir, Havilah (Hawila) dan Jobab. Mereka semua diasosiasikan dengan peradaban pra-Islam di Arabia Selatan, mencakup berbagai bangsa di Yaman dan Hadramaut. Bangsa-bangsa Arab modern dari Ajman, Harasi, Janibia, Kathri, dan al-Murrah mengklaim sebagai keturunan dari Joktan/Qathan.
Joktan menurut Bible adalah cicit Nabi Nuh, atau tepatnya Joktan adalah putra Eber putra Sam putra Nuh, alias Joktan bin Eber bin Sam bin Nuh.
Bangsa-bangsa Arab modern dari Ajman, Harasi, Janibia, Kathri, dan al-Murrah mengklaim sebagai keturunan dari Joktan/Qathan. Artinya Yaman telah dihuni di masa cicit nya nabi Nuh, jauh sebelum nabi Abraham lahir (sekitar abad 19 SM)
Hadits Bukhari Yang Menceritakan Jurhum
Berdasarkan hadits sahih Bukhari dinyatakan bahwa Ismail memperistri wanita dari Jurhum yang berasal dari Yaman. Artinya di abad 19 SM, Yaman telah dihuni oleh Jurhum.
Jadi Yaman telah dihuni oleh manusia, jauh sebelum Nabi Abraham (Ibrahim) lahir.

Yaman Adalah Negeri Penghasil Emas

Jangan dilupakan pula bahwa Yaman adalah negeri penghasil emas.

Kejadian 12 (LAI BIS)
12 Kalau orang Mesir melihatmu, mereka akan menduga bahwa engkau istriku lalu saya pasti dibunuh dan engkau dibiarkan hidup.
13 Jadi sebaiknya kaukatakan saja bahwa engkau adik saya supaya saya dibiarkan hidup dan diperlakukan dengan baik karena engkau."
14 Dan benarlah, setelah Abram melintasi perbatasan dan sampai di negeri Mesir, orang Mesir melihat bahwa Sarai cantik sekali.
15 Beberapa orang pegawai istana melihat dia dan memberitahukan kepada raja betapa cantiknya wanita itu; sebab itu dia dibawa ke istana raja.
16 Demi Sarai, raja memperlakukan Abram dengan baik dan memberikan kepadanya hamba-hamba, kawanan domba dan kambing, sapi, keledai dan unta.
17 Tetapi karena raja mengambil Sarai, TUHAN mendatangkan penyakit-penyakit yang mengerikan atas raja dan orang-orang di dalam istananya.
18 Lalu raja memanggil Abram dan bertanya kepadanya, "Apa yang telah kaulakukan terhadap aku ini? Mengapa tidak kauberitahukan bahwa ia istrimu?
19 Mengapa kaukatakan bahwa dia adikmu dan membiarkan aku mengambilnya menjadi istriku? Ini dia, istrimu; ambillah dan pergilah!"
20 Raja memberi perintah kepada beberapa pegawainya, dan mereka mengeluarkan Abram dari negeri itu bersama-sama dengan istrinya dan segala miliknya.

Kesimpulannya : Firaun tidak merampas kembali barang-barang pemberiannya setelah tahu Sarah itu ternyata istrinya sang nabi. Firaun justru menitahkan orang-orangnya untuk mengantarkan beliau.

Kejadian 13:1 KJV
And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with him, into the south.
(Dan Abram keluar dari Mesir, ia dan istrinya, dan semua yang ia miliki, dan Lot dengannya, menuju selatan.)

Abraham keluar dari Mesir (Sinai yang adalah daerah Mesir) pergi ke selatan. Palestina Selatan (gurun Negeb) di timur Sinai. Dan selatan tak lain adalah Semenanjung. Arabia.

Kejadian 13:2 KJV
And Abram was very rich in cattle, in silver, and in gold.
(Dan Abram sangat kaya, [dan ia memiliki] ternak, perak, dan emas.)

Lihat! sang nabi membawa barang tambahan yaitu emas dan perak. Yaman adalah negeri elok, subur, penghasil emas.

Kejadian 13:3 KJV
And he went on his journeys from the south even to Bethel, unto the place where his tent had been at the beginning, between Bethel and Hai.
(Dan ia pergi melanjutkan perjalanannya dari selatan hingga ke Bethel, pada tempat dimana kemah pertamanya berdiri, antara Bethel dan Hai.

Nah jadi cerita kepulangan Abraham adalah berdasarkan Kejadian 13:3, bukan Kejadian 13:1. Dari selatan maka sang nabi dan rombongan terus berjalan dari persinggahan ke persinggahan hingga ke Betel.
Catatlah
-Selatan Mesir bukan Sudan, karena jika Sudan, sang nabi lagi-lagi harus melewati Mesir. Kejadian 13 sama sekali tidak mencatat Ibrahim bolak-balik Mesir untuk kedua kalinya.
-Selatan Mesir bukan Palestina Selatan, karena Palestina Selatan terletak ditimur Sinai.
-Selatan diperkirakan Yaman (penghasil emas) dimana diantara Yaman dan Betel terdapat tanah tandus yang tak berpenghuni yaitu tanah suci Mekkah.
Apakah saat itu Sang Nabi juga melewati Tanah Mekkah? walahu alam. Sesungguhnya tanggung jawab ini dipikul oleh pendeta Yahudi yang telah mengedit Taurat.

Selatan Arah Geografi

Ada komentar Kristen yang mengatakan bahwa Yaman bukanlah terletak di selatan Mesir, melainkan tenggara Mesir.
Perlu saya katakan bahwa jika ada orang Kristen yang berkata demikian artinya orang Kristen tsb adalah buta Geografi dan sama sekali tidak mengerti Geografi level beginner.
Penjelasan saya, bahwa Yaman terletak di Selatan Mesir (Sinai) adalah sbb :
http://en.wikipedia.org/wiki/South
South is most commonly a noun, adjective, or adverb indicating direction or geography. South is one of the four cardinal directions or compass points. It is the opposite of North and at right angles to East and West. By Western convention, the bottom side of a map is South.
http://en.wikipedia.org/wiki/Southeast
Southeast or south east is the ordinal direction halfway between south and east. It the opposite of northwest.
http://en.wikipedia.org/wiki/Ordinal_directions
With the cardinal points thus defined, by convention cartographers draw standard maps with north (N) at the top, and east (E) at the right. In turn, maps provide a systematic means to record where places are, and cardinal directions are the foundation of a structure for telling someone how to find those places. North (N) does not have to be at the top. Portable GPS-based navigation computers can be set to display maps either conventionally (N always up, E always right) or with the current instantaneous direction of travel, called the heading, always up (and whatever direction is +90° from that to the right).
* North (N): 0° = 360°
* East (E): 90°
* South (S): 180°
* West (W): 270°
An ordinal, or intercardinal, direction is one of the four intermediate compass directions located halfway between the cardinal directions.
* Northeast (NE), 45°, halfway between north and east, is the opposite of southwest.
* Southeast (SE), 135°, halfway between south and east, is the opposite of northwest.
* Southwest (SW), 225°, halfway between south and west, is the opposite of northeast.
* Northwest (NW), 315°, halfway between north and west, is the opposite of southeast.

Aplikasi komparatif dalam dunia nyata

#Provinsi Kalsel diukur dari pusat kalimantan (ditengah-tengah P. Kalimantan).
-Terletak sekitar 135°. Artinya di tenggara.
-Seseorang BOLEH mengatakan Kalsel di Kalimantan Selatan.
-Dan orang lain juga BOLEH mengatakan Kalsel di Kalimantan tenggara.
#Lihat juga peta Jaksel, Jaktim, Sumsel, Sumut, dll
#http://pr.sv.net/aw/2005/April/english/history.htm
"Al Ula oasis... is halfway between Madinah and Tabuk, around 370 kilometres north of Madinah."
Perhatikan : Situs tsb mengatakan Al-Ula terletak di 370 km arah utara Madinah.
Bagi yang tidak memahami Geografi tentu akan membantah situs tsb.
Kita lihat peta al-ula dibawah ini,
clip_image003
Namun bagi yang memahami Geografi, akan mengatakan bisa UTARA bisa pula BARAT LAUT. Kedua-duanya BENAR!
Jadi mengenai penyimpangan derajat, sepanjang itu tidak terlampau besar, maka kita BOLEH berkesimpulan Mekkah terletak di selatan Sinai dan BOLEH juga mengatakan Mecca terletak di tenggara Sinai.
Tenggara adalah 135°. Selatan adalah 180°. Sinai ke Mekkah terletak diantara 180° (selatan) dan 135° (tenggara).
Lihat posisi Mekkah dan Sinai dibawah ini.
clip_image004
Aturan manakah yang menyebutkan bahwa jika posisi wilayah terletak diantara 180° (selatan) dan 135° (tenggara) itu bukan selatan, melainkan tenggara ?
Adakah aturan kalau 175° itu bukan selatan, melainkan tenggara ? Adakah aturan kalau 95° itu bukan timur, melainkan tenggara ? Adakah aturan kalau 355° itu bukan utara, melainkan barat laut ?
Dari Sinai (Mesir), Mekkah lebih dekat ke arah selatan dari pada ke arah timur, oleh karena itulah saya mengatakan Mekkah terletak di selatan Sinai (Mesir).

Kristen :

clip_image001[3]Dibawah ini adalah peta jalur perdagangan pada abad ke 6 BC (1400 tahun sesudah Ibrahim)
sumber Nabaetan.net
Dari jalur perdagangan di atas, maka kalau orang dari Mesir menuju Yemen maka dia tidak langsung ke selatan, kerena sepanjang pesisir Barat Arabia (Laut Merah ) adalah pegunungan. Maka Ibrahim harus ke Timur dulu melewati Sinai, Negev, terus ke Petra lalu ke Tenggara.
Jadi kalau mengikuti rute jalur perdagangan kemenyan, Ibrahim dari Mesir akan ke Timur (Gerar atau Barsheba) dulu lalu ke Tenggara.

Itukan berdasarkan rute kemenyan abad 6 SM. Sejauh yang saya baca dalam Bible Kejadian pasal 12-13, Ibrahim tidak membawa-bawa kemenyan. Dia mengadakan perjalanan, dari Palestina ke Mesir, lalu dari Mesir ke selatan. Apa saja yang dilakukannya di Selatan, apa saja daerah-daerah yang dilaluinya? Walahu alam. Bukankah Taurat adalah kitab suci palsu?!

Yeremia 8:8
Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.
QS Al An'aam 6:91
"..kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya..."
QS An Nisaa' 4:46
"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya..."
QS Al Maa'idah 5:41
"...dan di antara orang-orang Yahudi. amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya...."

Kristen :

clip_image001[4]Seorang pengembarapun pasti tetap punya akal sehat dan cenderung akan melalui daerah yang subur daripada harus melalui padang pasir kering kerontang.
Saat diMesir, Abraham mendapatkan banyak ternak dan budak-budak.
Kejadian 12 : 16 :
Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
Saat keluar dari Mesir, Abraham membawa seluruh kekayaannya berarti termasuk budak-budaknya dan ternak-ternaknya
Kejadian 12 : 20 :
Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.
Bayangkan, Abraham yang membawa banyak budak dan ternak kemudian memilih untuk pergi ribuan kilometer ke Yaman dengan melalui padang pasir yang kering-kerontang tanpa air sama sekali. Kemudian menurut muslim pergi ke Mekkah yang saat itu juga tidak ada airnya sama sekali.
Berikut diberikan terjemahan SAHIH BUKHARI Volumn 004, Book 055, Hadith Number 583.
...Ibrahim membawa Hajar dan putranya Ishmael selagi ismail sedang menyusui ibunya ke suatu tempat dekat Ka'Ba di bawah sebuah pohon pusat Zam-Zam, di tempat yang paling tinggi di mesjid itu. Waktu itu tidak ada seorang pun di Mecca, tidak pula air.
Jadi bayangkanlah, Abraham membawa budak-budak dan ternak-ternaknya melintasi padang pasir ribuan kilometer yang kering kerontang, menuju Mekkah yang tidak ada airnya.
Hanya orang gila ala pendapat muslim saja yang bisa melakukan hal tersebut.
Kemana orang akan membawa ternak-ternaknya. Tentu saja kedaerah yang subur yaitu fertile crescent.
clip_image005

Ibrahim adalah seorang pengembara. Yaman adalah penghasil emas. Yaman adalah negeri yang makmur. Di Semenanjung Arabia terdapat tanah suci, jadi sangat logis jika nabi Ibrahim melaluinya.
Kenyataan bahwa Ibrahim dlm Kejadian 13 itu memang pergi ke selatan Mesir. Anda justru membantah apa yang dikatakan Bible anda.
Anda itu bodoh. Hadits BUKHARI Volumn 004 Book 055 Number 583 menceritakan kondisi Mekkah dsk SAJA yang kala itu kering kerontang. Hadits tsb tidak menceritakan bahwa antara Palestina hingga Mekkah adalah daerah tanpa air, tanpa kurma, tanpa buah-buahan.
Silahkan Anda Googling dahulu mengenai kondisi Geografis Arab Saudi, Anda nampaknya terlalu buta Geografi, setelah Anda googling maka Anda akan tahu bahwa tanah Arabia itu tidak semua nya pasir 100%, tanpa air, dll.
Perlu Anda ketahui bahwa daerah Semenanjung Arabia (khususnya Hijaz) tdk kering semua. Dibeberapa tempat terdapat oasis, pohon kurma, dan lahan-lahan yang dapat ditanami utk bercocok tanam maupun wilayah yang dapat digunakan untuk mengembala (peternakan).

Akhir Kata

Sebenarnya artikel ini jika diteruskan akan sangat panjang, dan saya mencukupkan artikel ini hingga sampai disini. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Salam.
QS Al An'aam 6:91
"..kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya..."
QS An Nisaa' 4:46
"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya..."
QS Al Maa'idah 5:41
"...dan di antara orang-orang Yahudi. amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya...."
QS Al Maa'idah 5:13
"karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat)..."

Sumber
-Nabi Ibrahim Titik Temu Titik Tengkar Agama-agama, Oleh Sayyid Mahmud al-Qimni, Penerbit LKiS, April 2004
-Shoftware Alkitab SABDA http://www.sabda.net/modul.php  
-Shoftware Alkitab e-sword http://www.e-sword.net/bibles.html  
-Hebrew OT with vowel http://www.jesus.org.uk/cgi-bin/bible/bible.cgi

Dikutip dari http://menganalisiskristen.blogspot.com