Sabtu, 05 Desember 2009

ISLAMOLOGI (Dinul Islam)

image

SEPATAH KATA DARI
DEPARTEMEN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA

Islam yang luas aspeknya, justru dengan menelaah terjemahan sdr Soedewo itu. Di Universitas Indonesia, Fakultas Sastra, waktu saya menjadi mahasiswa pada tahun lima puluhan, oleh Prof. Dr. Hussein Djajadiningrat, buku De Religie van den Islam dianjurkan sekali membacanya, sebagai bahan telaah komparatif yang tak dapat dikesampingkan. Dan memang sesudah pelajar Fakultas Sastra, dan tentunya Fakultas-Fakultas lainnya pada Universitas Indonesia, membaca uraian ilmiah dari orientalis-orientalis Barat, seperti Snouck Hurgronje, Goldzieher, Dozy, Juynboll, dan lain-lain, maka seolah-olah terbukalah alam lain, jika dipelajari pula isi karya Maulana Muhammad Ali, yang dengan gaya tersendiri dan ufuk pandangan luas mengupas dan membahas berbagai macam prinsip konsepsi serta operasional agama Islam.

Islamologi (Dinul Islam) karya Allamah Muslim Pakistan ini tak pernah menjemukan para pelajar Indonesia dalam tahun lima puluhan, yang dengan sekaligus malah mempertinggi juga keterampilan mereka berbahasa Inggris, oleh sebab sudah menjadi keasyikan kami pada waktu itu, juga menelaah karya Maulana Muhammad ‘Ali, baik dalam bahasa Inggris maupun dalam bahasa Belanda terjemahan sdr. Soedewo. Maka jika pun sekarang Penerbit Darul Kutubil Islamiyah menerbitkan pula terjemahan karya ilmiah tentang agama Islam ini ke dalam bahasa Indonesia, hemat saya hal itu adalah sesuatu yang menggembirakan benar, pertama mahasiswa Indonesia dari pelbagai jurusan, baik di lingkungan Sekolah-sekolah Tinggi yang diasuh oleh P&K maupun oleh pelajar-pelajar IAIN, yang dikembangkan oleh Departemen Agama, dapat berkenalan dengan kupasan lain mengenai sumber-sumber asasi dan Praktik amaliah Agama Islam.

Dengan menelaah terjemahan The Religion of Islam dalam Bahasa Indonesia agaknya para pelajar Indonesia dan alim ulama pun hemat saya, akan beroleh gambaran yang lebih padu dan sistimatis tentang agama Islam. Mungkin di sana sini akan timbul semacam ‘kegoncangan’, tetapi jika pembaca telah melewati titik itu, dan sudi membacanya sekali lagi, apalagi dengan mengikutsertakan pemikiran yang lebih mendalam, agaknya pergeseran kelainan pendapat dengan Maulana Muhammad ‘Ali malah akan beralih menjadi sesuatu yang memperkaya pengalaman ilmu tentang inti hakikat Islam.

Maka justru dalam zaman Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, agar lahir insan Indonesia yang benar-benar bertaqwa kepada Allah swt, terjemahan The Religion of Islam dalam bahasa Indonesia, menjadi salah satu bahan bacaan yang sukar diabaikan apalagi dikesampingkan.

clip_image002

----------------------------------------------------------------------

Bagi yang berminat membaca bukunya, silakan download free ebook-nya DISINI.

Perintis Jalan Menuju Islam

Judul asli : Introduction of Islam

Penulis : Zahid Aziz

Penterjemah : Suyud Ahmad Syurayudha

Editor : Nanang RI Iskandar

Desain buku dan Cover: Erwan

Cetakan Pertama Dalam Bhs Inggris: 1993

Cetakan pertama dalam Bahasa Indonesia: Muharam 1428 H/Februari 2007

Diterbitkan oleh : Penerbit Darul Kutubil Islamiyah

Jl. Kesehatan IX No. 12 Jakarta Pusat 10160

Telp. 021-3844111

e-mail: Darkuti@gmail.com

Website: Indonesia: www.aaiil.org/indonesia

Internasional: www.muslim.org, www.aaiil.org

----------------------------------------------------

Kata Pengantar

Ada banyak permintaan dari generasi muda agar dapat diterbitkan buku untuk memperkenalkan Islam dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Gerakan Ahmadiyah Lahore, lebih dari satu dekade, telah menghasilkan rangkaian karya ilmu hakiki yang meliputi berbagai aspek Islam, khususnya ditujukan untuk meluruskan salah pengertian yang sudah umum tentang Islam maupun menjawab segala keraguan dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kalangan pikiran orang-orang modern perihal keimanan Islam. Karya-karya tulis tersebut disambut dan dinilai baik oleh kalangan luas demi mengisi kebutuhan zaman ini, baik pelajaran bagi kaum Muslimin sendiri maupun untuk menyajikan ajaran Islam kepada siapa saja.

Kadang-kadang sering dirasakan bahwa ilmu yang amat bermanfaat yang berisi karya lengkap itu harus diawali dengan perintisan dalam bentuk bahasa yang lebih sederhana agar bisa diterima oleh kalangan generasi muda. Oleh karena itu buku kecil ini disiapkan untuk memenuhi permintaan tersebut.

Semua ajaran dasar dan praktik agama Islam diliput, ditambah dengan penjelasan mengenai Qur’an Suci, Hadits, dan ajaran akhlak Islam. Tidak menyajikan ilmu yang sudah ketinggalan. Buku ini menggunakan format tanya-jawab, dengan harapan, akan lebih menarik daripada pendekatan yang bersifat uraian, namun demikian sejauh mana sasaran ini bisa dicapai, hal ini tergantung pertimbangan pembaca kalangan muda. Juga buku ini saya susun sejelas mungkin dan mudah untuk dibaca. Banyak sekali kutipan-kutipan langsung dari ayat-ayat Qur’an Suci terdapat di dalam buku ini dengan referensi penuh. Dalam beberapa tempat ajaran Islam ditulis dengan teliti dalam kata-kata yang umum, tanpa langsung mengutip atau mengambil referensi khusus, karena hal-hal tersebut kiranya tak perlu dimasukkan dalam semacam buku perintis introduksi seperti ini.

Untuk membaca lebih lanjut dalam beberapa persoalan, atau untuk penjelasan lebih lengkap, tulisan Maulana Muhammad Ali, yang terdaftar di dalam buku kecil ini, perlu dibaca. Dalam beberapa hal, karena kemajuan ilmu pengetahuan di kalangan generasi muda, mereka dianjurkan untuk membaca buku standar tersebut.

Tulisan ini pertama-tama diusahakan untuk kalangan muda, sebenarnya masih banyak kesempatan untuk belajar terus demi kemajuan. Penerbit sangat berterima kasih untuk menerima komentar serta saran demi perbaikan buku kecil ini.

Zahid Aziz,

Nottingham,

Inggris

Agustus 1993.

Bagi yang berminat membaca bukunya, silakan download free ebook-nya DISINI.

Agama Besar Dunia

Oleh : Ny. AZIZ-US-SAMAD

KATA PENGANTAR EDISI PERTAMA

Ada beberapa kisah sejarah agama dunia yang telah ditulis orang. Sebagianbesar ditulis oleh para pengarang Kristen yang selalu cenderung menyajikanagama non-Kristen dengan ulasan yang kurang menguntungkan, sehingga mereka hanya membuktikan bahwa agama Kristenlah satu-satunya agama yangpaling benar. Satu-dua pengarang Muslim yang berusaha menulis tentang agama-agama besar di dunia, umumnya juga telah mengikuti jejak langkah seperti itu, bahkan menggantungkan bahan-bahan karangannya kepada penulis-penulisKristen, kecuali ulasan mereka tentang Islam. Sebagaimana para pengarang Kristen memperlakukan Islam, maka seperti itu pula mereka memperlakukan agama-agama lain di luar agama Kristen, yakni tanpa suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk memahami dan meresapinya. Para pengarang Muslim pun cenderung hanya menyajikan Islam sebagai suatu agama wahyu yang paling benar saja. Tetapi perlakuan mereka terhadap agama-agama seperti Hindu, Buddha, Zarathustra, Kong Hu Chu, dan lain sebagainya tidaklah begitu berbeda dengan apa yang telah ditulis oleh para pengarang Kristen tadi.

Sikap dan tujuan saya berbeda dengan para pendahulu yang terkemuka dalam menulis bidang ini. Saya lebih tertarik untuk menemukan wahyu-wahyu kebenaran di berbagai macam agama yang hidup dan meresapkan keindahan-nya. Penelaahan saya terhadap kitab suci dari karya asli berbagai agama besar di dunia, telah mendorong saya pada kesimpulan bahwa di dalam agama-agama tersebut terdapat nilai-nilai kebenaran, yakni sesungguhnya ajaran-ajaran asli mereka memiliki banyak persamaan. Dalam menulis tentang berbagai agama ini, karena itu saya bedakan antara risalah-risalah yang asli sebagaimana telah disampaikan kepada dunia luar oleh para pendirinya yang mulia, dan sistem-sistem dan kaidah – kaidah teologi yang berkembang sesudahnya, yang oleh karena suatu kepentingan seringkali dimasukkan unsur-unsur asing ke dalamnya, dan mengacaukan risalah-risalah yang asli. Untuk maksud inilah maka saya bersandarkan pada:

Pertama, Kitab-Kitab Suci berbagai agama. Untunglah terjemahan-terjemahan yang sangat baik dalam bahasa Inggris dari sebagian besar Kitab Suci yang dihidangkan oleh para cendekiawan yang sungguh-sungguh beriman padanya bisa didapatkan. Dari kitab inilah, saya menggeluti lebih mendalam dibandingkan dengan kitab-kitab lainnya untuk memperoleh pengertian berbagai macam keimanan yang dihormati oleh jutaan ummat manusia di seluruh dunia, dan telah menjadi sumber kebahagiaan tersendiri yang mengilhami saya. Semua itu telah membantu meluaskan pandangan saya, dan memperdalam rasa simpati saya. Mustahil bagi saya untuk tidak menjunjung semua itu diatas segalanya dikala saya membaca Kitab Suci itu, baik itu Alkitab, Al-Quran, Baghvad Gita, Dharmmapada Ghatra dari Zarathustra maupun lembaran-lembaran suci Kong Hu Chu.

Kedua, buku-buku yang ditulis untuk menerangkan berbagai agama dari para cendekiawan yang mengerti dan beriman kepadanya. Bilamana saya mengutip suatu bukti dari seorang pengarang yang tidak mengimani agama yang bersangkutan, saya harus yakin bahwa pandangan-pandangan yang dikemukakannya sepenuhnya disokong oleh apa yang tersurat maupum tersirat dari kitab-kitab Suci itu. Dalam setiap langkah, saya selalu menjaga sikap yang bebas dan kritis. Tujuan saya tiada lain kecuali untuk menemukan Kebenaran, dan tidak untuk mendukung suatu tesis yang sudah ada sebelumnya.

----------------------------------------------------

Mau tahu isi lengkap dari buku ini, silakan download saja ebook-nya DISINI.

Jumat, 04 Desember 2009

Muhammad & Kristus

Judul asli : Muhammad And Christ

Penulis : Maulana Muhammad Ali

Diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh: S.A Syurayudha

Editor: Bambang Dharma Putra

Desain buku & Sampul : Erwan

Edisi Bahasa Inggris

Cetakan pertama,

Edisi Bahasa Indonesia

Cetakan Pertama: Muharam 1428 H/ Februari 2007

Diterbitkan oleh:

Darul Kutubil Islamiyah

Jl. Kesehatan IX No. 12 Jakarta Pusat 10160

Telp. 021-3844111

e-mail: Darkuti@gmail.com

Website: Indonesia Internasional

www.aaiil.org/indonesia www.muslim.org

www.aaiil.org

-------------------------------------------------------------------------------

Kata Pengantar dari Penterjemah

Ada ayat Qur’an Suci, Surat 2 (al-Baqarah, ayat 120) menyatakan dengan jelas: “Dan kaum Yahudi tak senang kepada engkau, demikian pula kaum Nasrani, terkecuali apabila engkau mau mengikuti agama mereka. Katakanlah: Sesungguhnya pimpinan Allah itu sebenar-benarnya pimpinan. Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu datang kepada engkau, engkau tak akan mempunyai kawan dari Allah dan tak pula penolong”. Para pembaca yang budiman, di lembaran-lembaran berikut ini, anda akan memperoleh ilmu al-Qur’an maupun Hadits serta penjelasan yang begitu indah dan transparan, khususnya yang menjelaskan sepak terjang kaum Kristen yang suka berlebihan menceritakan mukjizat atau keajaiban Yesus Kristus yang dianggap sebagai Tuhan mereka, seperti Yesus dilahirkan bukan dari hubungan antara suami istri, yakni tidak berbapak, sudah menerima Kitab Suci dan membayar zakat sewaktu masih bayi, merubah air menjadi anggur, bangkit dari kubur, naik ke langit dengan badan jasmaninya, akan kembali lagi di akhir zaman setelah Nabi Suci Muhammad saw, dan banyak lagi.

Keajaiban-keajaiban seperti itu, kata mereka, tidak dimiliki oleh Nabi Muhammad. Kepercayaan seperti itu membias kepada sebagian kaum Muslimin, hingga mereka pun ikut-ikutan meyakini dongeng seperti itu dan menyebar-luaskannya. Sungguh Qur’an Suci tidak pernah menyajikan dongeng-dongeng semacam itu. Qur’an Suci adalah petunjuk bagi umat manusia agar kita bisa mencapai derajat mulia dalam kehidupan di dunia ini. Sudah tentu bila suatu petunjuk bagi kemaslahatan manusia, tak mungkin dipenuhi dongeng-dongeng yang tak beralasan seperti itu. Sebenarnya dongeng-dongeng seperti itu adalah dongeng Israeliat yang sudah berlaku berabad-abad lamanya, yang sudah tentu nara sumbernya tiada lain kecuali para penulis Kitab Bebel dan Injil yang disebarkan oleh para missionaris Kristen atau para penginjil yang tersebar luas di seantero dunia yang dibantu oleh kekuatan Gereja. Para penginjil itu bukan sekedar suka berlebihan merekayasa kehebatan Tuhan mereka, tapi juga sebaliknya suka menghina derajat Nabi Suci Muhammad saw. Sepak terjang mereka itu tiada lain kecuali seperti ayat Qur’an yang saya kutip di atas, yakni mereka tidak akan rela kepada kita kecuali bila kita mengikuti kemauan mereka.

Para pembaca yang budiman, tentu saya tidak akan berpanjang lebar mendahului penulis buku ini. Beliau menjawab tuntas penghinaan mereka terhadap Nabi Suci sekaligus meluruskan segala macam dongeng khayali yang tidak ada dasarnya dalam Qur’an, dan juga sekaligus mengajak kita untuk memahami Qur’an Suci sebagai petunjuk bagi kita dengan arti yang hakiki agar kita tidak terbawa oleh arus kemauan mereka. Semoga setelah anda menamatkan buku ini, anda memperoleh khazanah ilmu dan wawasan yang luas. Kepada Tuhan jua kita serahkan segalanya, semoga pula Dia memberi hidayah kepada kita. Amiin.

Terima kasih saya haturkan kepada Penerbit hingga buku ini bisa tersebar luas.

Jakarta, 22 Oktober 2000

S.A.Syurayuda.

-------------------------------------------------------------------------------

Untuk selengkapnya, silakan download free ebook-nya DISINI.

Rabu, 02 Desember 2009

Ajaran Kristen

AJARAN KRISTEN

Perjalanan dari Kenyataan ke Khayalan

Judul asli : Christianity: A Journey from Facts to Fiction

Pengarang : Mirza Tahir Ahmad

Penerbit : Islam International Publication Limited, Islamabad, Sheephatch Lane. Tilford, Surrey GU 10 ZAQ. UK (Inggris)

Dicetak oleh : Raqeem Press, Tilford, Surrey, UK ISBN : 185372 551 X
Cetakan pertama : 1994 Cetakan kedua : 1996

Judul terjemahan : Ajaran Kristen: Perjalanan dari Kenyataan ke Khayalan

Alihbahasa : Abu Thavryiba (1998)

Penyunting : H. Gunawan Jayaprawira

Type Setting : Ina Sakinah, Rahmat Nasir. SE

Penerbit : Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Jln.Raya Parung-Bogor 27. PO Box 33/Pru, Parung,

Kemang — Bogor 16330

_____________________________________________________________________

Buku ini saya comot dari situsnya Pak Denono (www.pakdenono.com). Setelah saya membukanya, saya agak kaget setelah melihat nama penerbit dan pengarangnya yang ternyata adalah tokoh Ahmadiyah. Jujur, saya sempat tidak ingin membacanya! Namun setelah membacanya, saya berkesimpulan bahwa buku ini bersandar pada logika yang benar. Saya berprinsip bahwa selama sesuatu hal berbicara tentang kebenaran darimanapun asalnya, maka hal tersebut harus kita ungkap!!.

Oleh sebab itu, saya pikir tidak ada salahnya buku ini saya hadirkan kepada para pembaca sekalian! Walau demikian, ternyata anggapan saya mengenai Ahmadiyah tidak sepenuhnya benar (lihat artikel berjudul "Gerakan Ahmadiyah"). Jadi bagi yang tertarik untuk membacanya, silakan mendownload e-book nya DISINI.

Gerakan Ahmadiyah

Postingan ini menyajikan 2 free ebook, yaitu :

(1) ebook "Benarkah Ahmadiyah Sesat" karangan F. Ahmadi Djajasugita (silakan download DISINI); serta

(2) ebook "Fatwa MUI dan Gerakan Ahmadiyah Indonesia" karya DR. H. Nanang RI Iskandar M.Sc, Phd. (silakan download DISINI)

Isi inti dari kedua buku tersebut adalah berusaha menepis anggapan yang salah mengenai Gerakan Ahmadiyah yang selama ini kita kenal.

Bagi Anda yang tertarik untuk membaca bukunya, silakan download ebook tsb !!

Sumber : www.aaiil.org

Selasa, 01 Desember 2009

Dialog Masalah Ketuhanan Yesus

Oleh : Antonius Widuri dan Bahaudin Mudhary

Belakangan ini telah banyak dari jemaah Kristen yang meninggalkan agamanya. Mereka itu berpindah Agama tanpa paksa atau karena imannya digoyang dengan bujuk-bujukan, atau karena lainnya, melainkan dengan kesadaran, antara lain melalui dialog seperti yang terjadi di Sumenep (Madura) antara Kiai Bahaudin Mudhary dengan Saudara Antonius Widuri.

Karena kami memandang perlu dan penting akan jalan dan isinya dialog yang berlangsung dengan ramah tamahnya di Sumenep antara dua tokoh Islam dan Kristen itu, maka kami mengambil keputusan untuk menerbitkannya berupa buku-kecil seperti yang ada ini.

Yang memegang peranan penting dalam dialog itu ialah rasio dan logika yang keluar dari akal yang sehat, sentimen dan dogma tidak mendapat tempat. Karenanya, Saudara Antonius Widuri melihat adanya kebenaran pada Islam, dan melihat dengan terang pula kelemahan-kelemahan pada kitab-kitab Injil. Akhirnya Saudara yang memperoleh hidayah Allah s.w.t. melepaskan agamanya (Kristen), dan memeluk agama Islam.

Sebenarnya masih banyak jemaah Kristen yang mencari kebenaran seperti Saudara Antonius Widuri tersebut, hanya belum menemui jalannya. Bagi mereka itu adalah buku ini dapat digunakan sebagai penunjuk jalan.

Adapun bagi Ummat Islam sendiri yang menemui keadaan dan kenyataan, bahwa mereka masih sering didatangi oleh penginjil-penginjil ke rumah-rumah mereka untuk di Kristenkan, kiranya buku ini dapat dijadikan senjata untuk berdialog dengan mereka. Dan lebih jauh dari pada itu, supaya isi dari buku ini menambah kuatnya iman Ummat Islam, tidak mudah digoncangkan oleh bujukan-bujukan, serta lainnya untuk diajak berpindah agama.

Bagi yang berminat membaca bukunya, silakan download free ebook-nya DISINI.

Debat Kairo

DEBAT KAIRO : Islam vs Kristen

Oleh : Abul Ata Jalandhari

PENGANTAR PENTERJEMAH

Buku yang di tangan pembaca ini punya latar belakang sejarah yang penting, tukar pikiran tentang Al-masih a.s. yang jarang terjadi. “Debat Kairo”, tukar pikiran yang terjadi di Mesir antara Maulvi Abul Ata Jalandhari, Mubaligh Ahmadiyah di Timur Tengah waktu itu dan tiga orang pendeta Kristen. Umat Islam menghormati dan memuliakan Almasih tetapi berbeda pendapat tentang misi dan pribadinya sendiri. Terdapat tiga masalah dasar yang tidak dibenarkan oleh Al-Qur’an, dianut orang-orang Kristen. Tiga masalah dasar itu yang didiskusikan oleh kedua belah pihak.

Diskusi telah terjadi dalam bahasa Arab. Maulvi Abul Ata Jalandhari menawarkan pendiriannya secara terbuka, namun belum ada yang tampil membantah isi buku ini sampai sekarang.

Buku ini telah tersiar dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Urdu, berbagai bahasa Afrika dan lain-lain. Kami merasa ada baiknya buku ini dibaca oleh orang yang berbahasa Indonesia. Kami terjemahkan dari bahasa Urdu. Keterangan dari Bibel diambil dari Alkitab, terbitan Lembaga Alkitab, Indonesia, Jakarta, 1991. Mudah-mudahan isi buku kecil ini bermanfaat bagi peminat dan pencari kebenaran, amin.

Jakarta, 25-11-1991.

Penterjemah

-------------------------------------------------------------------------------

Bagi Anda yang berminat membaca bukunya, silakan download ebook-nya DISINI.

1 0 A L A S A N Pengikut Yesus Harus Masuk Islam

1 0 A L A S A N

Menjadi Pengikut Yesus yg Setia Harus Masuk Islam

Oleh : H. Insan LS Mokoginta

-------------------------------------------------------------------------------

Sambutan

Drs.H. Zahir Khan SH. Dipl. T.E.F.L

Ketua Umum Lembaga Kristologi Indonesia

Direktur Iqbal Academy Indonesia

Mantan Diplomat Indonesia

Untuk yang kesekian kalinya saya sangat bersyukur kehadirat Allah SWT, karena kehadiran buku kecil ini sangat dibutuhkan oleh umat dewasa ini. Buku ini sangat membantu bagi para da’i kita dalam berdakwah kepada kaum muslimin juga non muslim (Kristiani).

Saya yakin isi buku ini tidak akan pernah usang dalam dunia dakwah Kristologi, sebab apa yang tertulis dalam buku ini semuanya realita, dimana ke 10 alasan tersebut, benar-benar semuanya diamalkan oleh umat Islam.

Sangat tepat sekali judul yang diberikan dalam buku ini, sebab pada kenyataannya 10 alasan pokok yang tertulis dalam Alkitab, benar-benar umat Islam-lah yang mengamalkannya, sementaran umat Kristiani yang mengaku empunya Alkitab (Bible) justru tidak mengamalkannya.

Saya melihat bahwa isi buku ini sama sekali tidak mendiskreditkan Alkitab atau pemeluk agama Kristen, tetapi justru mengajak mereka untuk mengkritisi dan mengkaji lebih dalam lagi kitab mereka sendiri.

Untuk selengkapnya, silakan download ebook-nya DISINI.

1 0 1 B U K T I Yesus Bukan Tuhan

1 0 1 B U K T I Yesus Bukan Tuhan

Oleh : H. Insan LS Mokoginta

-------------------------------------------------------------------------------

Sambutan

DKH Abdullah Wasi'an
Pakar Kristologi Indonesia

Alhamdulillah, saya bersyukur kehadirat Allah SWT, di usiaku yang sudah uzur 89 tahun, ternyata masih sempat saya membaca dan menyaksikan bahkan memberikan sambutan dalam buku yang ditulis saudaraku Insan LS Mokoginta yang muallaf mantan Kristen Katolik ini.

Saya bangga dengan hasil karya beliau, karena judul buku ini sangat menarik sekali dibaca oleh siapapun baik ummat Islam apalagi ummat Kristiani.

Banyak penulis buku yang telah menulis seri kajian Kristologi seperti ini, namun tidak sekomplit dan sebanyak 101 Alasan seperti yang ditulis oleh saudara Insan LS Mokoginta dalam buku ini. Argument-argument beliau sangat rasional, logis, mudah dipahami dan berdasarkan ayat-ayat dalam dua kitab suci yang berbeda, yaitu kitab suci Al Qur'an dan Alkitab atau Bibel.

Saya sangat berharap agar buku ini bisa diterjemahkan dalam berbagai bahasa, terutama bahasa Inggris, agar bisa dibaca dan dipahami oleh bangsa lain dimanapun mereka berada.

Salah satu persoalan keimanan yang paling mendasar yang sangat berbeda antara Islam dan Kristen, yaitu masalah ketuhanan Yesus. Ummat Kristiani menyakini 100% bahwa Yesus adalah Tuhan, sementara bagi semua ummat Islam, meyakini 100% bahwa Yesus (Nabi Isa as) hanya sebagai Nabi atau Rasul Allah. Perbedaan tersebut hanya bisa diluruskan apabila ummat Kristiani mau membaca dan mengkritisi serta mengamalkan isi kandungan buku sekecil ini.

Cukup banyak saudar-saudara kita ummat Kristiani yang terpelajar mendapat hidayah masuk Islam setelah mereka mempelajari dan mengkritis kitab suci mereka sendiri. Untuk itu saya yakin buku ini akan banyak memberikan manfaat bagi kita semua dalam memahami kedudukan Yesus (Isa as) yang sebenarnya menurut Al Qur'an dan Alkitab, apalagi terhadap saudara-saudara kita yang Nasrani.

Seandainya ummat Kristiani mau benar-benar membaca dan menggunakan akal sehat, insya Allah jurang pemisah antara Islam dan Kristen akan semakin dekat, kehidupan sesama ummat beragama akan semakin harmonis.

Untuk selengkapnya, silakan download ebook-nya DISINI.

The Choice

Oleh : Ahmed Hoosen Deedat

KATA PENGANTAR

Ahmed Hoosen Deedat lahir di daerah Surat, India, pada tahun 1918. Ia tidak dapat berkumpul dengan ayahnya sampai tahun 1926. Ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah berimigrasi ke Afrika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.

Tanpa pendidikan formal dan untuk menghindar dari kemiskinan yang sangat pedih, Ahmed Deedat pergi ke Afrika Selatan untuk dapat hidup bersama ayahnya pada tahun 1927. Perpisahan Deedat dengan ibunya pada tahun kepergiannya ke Afrika selatan menyusul ayahnya itu adalah saat terakhir ia bertemu ibunya dalam keadaan hidup karena beliau meninggal beberapa bulan kemudian.

Di negeri yang asing, seorang anak laki-laki kecil berusia 9 tahun tanpa berbekal pendidikan formal dan penguasaan bahasa Inggris mulai menyiapkan peran yang harus dimainkannya berpuluh-puluh tahun kemudian tanpa disadarinya.

Dengan ketekunannya dalam belajar, anak laki-laki kecil tersebut tidak hanya dapat mengatasi hambatan bahasa, tetapi juga unggul di sekolahnya. Kegemaran Deedat membaca menolongnya untuk mendapatkan promosi sampai ia menyelesaikan standar 6. Kurangnya biaya menyebabkan sekolahnya tertunda dan di awal usia 16 tahun untuk pertama kalinya is bekerja dalam bidang retail (eceran).

Yang terpentmg dari ini semua adalah pada tahun 1936 sewaktu Ia bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menengah Kristen di pantai selatan Natal. Penghinaan yang tak henti-hentinya dari siswa misionaris menantang Islam selama kunjungan mereka ke toko menanamkan keinginan yang membara pada diri anak muda tersebut untuk melakukan aksi menghentikan propaganda mereka yang salah.

Sudah ditakdirkan, Ahmed Deedat menemukan sebuah buku berjudul Izharul-Haq yang berarti mengungkapkan kebenaran. Buku ini berisi teknik-teknik dan keberhasilan usaha-usaha umat Islam di India yang sangat besar dalam membalas gangguan misionaris Kristen selama penaklukan Inggris dan pemerintahan India. Secara khusus, ide untuk menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmed Deedat.

Dibekali dengan semangat yang baru ditemukannya ini, Ahmed Deedat membeli Injil pertamanya dan mulai melakukan debat dan diskusi dengan siswa-siswa misionaris. Ketika mereka mundur tergesa-gesa tidak beraturan dalam menghadapi argumen baliknya yang tajam, ia secara pribadi memanggil guru mereka dan bahkan pendeta-pendeta di daerah tersebut.

Keberhasilan-keberhasilan ini memacu Ahmed Deedat untuk berda'wah. Bahkan perkawinan, kelahiran anak, dan singgah sebentar selama tiga tahun ke Pakistan sesudah kemerdekaannya tidak mengurangi antusias atau keinginannya untuk membela Islam dari penyimpangan-penyimpangan yang memperdayakan dari para misionaris Kristen.

Dengan semangat misionaris untuk memproyeksikan kebenaran dan keindahan Islam, Ahmed Deedat membenamkan dirinya pada sekumpulan kegiatan lebih dari tiga dekade yang akan datang. Ia memimpin kelas untuk pelajaran Injil dan memberi sejumlah kuliah. Ia mendirikan As-Salaam, sebuah institut untuk melatih para dai Islam. Ahmed Deedat, bersama-sama dengan keluarganya, hampir seorang diri mendirikan bangunan-bangunan termasuk masjid yang masih dikenal sampai saat ini.

Ahmed Deedat anggota awal dari Islamic Propagation Centre International (IPCI) dan menjadi presidennya, sebuah posisi yang masih dipegangnya sampai hari ini. Ia menerbitkan lebih dari 20 buku dan menyebarkan berjuta-juta salinan gratis.

Ahmed Deedat mengirim beribu-ribu materi kuliah ke seluruh dunia dan berhasil melawan pengabar-pengabar Injil pada debat umum. Beberapa ribu orang telah menjadi Islam sebagai hasil usahanya.

Sebagai penghargaan yang pantas untuk prestasi yang bersejarah itu, ia mendapat penghargaaan internasional dari Raja Faisal tahun 1986. Penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam.

Tak ada sejumlah hadiah dan penghargaan dapat benar-benar menangkap intisari dan semangat seseorang untuk Islam, termasuk bunga rampai buku ini. Buku yang mendemonstrasikan himpunan analisis Ahmed Deedat diambil dari pertemuan-pertemuan pribadi dan pengalaman-pengalamannya melawan gangguan umat Kristen.

Semoga Allah memberkahinya untuk buku ini, seseorang untuk diikuti dan semua usahanya untuk Islam, Insya Allah.

EBI LOCKHAT
20 Syawal 1413H / 13 April 1993
Durban, Afrika Selatan

-------------------------------------------------------------------------------

Sekedar info, bahwa buku The Choice inilah yang sangat memperkaya khazanah pengetahuan dari buku karangan saya yang berjudul AGAMA PILIHANKU.

Bagi yang berminat membaca buku The Choice, silakan download ebook-nya DISINI

Metodologi Bibel Dalam Studi AlQur'an

Penulis : Adnin Armas, M.A.

Penyunting : Nuim Hidayat

Penerbit : GEMA INSANI

PENGANTAR PENERBIT

Sejak masa Nabi Muhammad saw. sampai sekarang. orientalis tak henti-hentinya untuk menyerang risalah Ilahi. Mereka mempertanyakan dan mengaburkan sejarah awal kodifikasi Al-Qur'an. Di sini, Adnin Annas, yang saat ini sedang mengambil program Doktor di ISTAC IIUM Kuala Lumpur, mencoba merunut upaya penyelewengan orientalis dari Leo III (717-741) hingga orientalis saal ini.

Membaca buku ini akan menambah hanyak wawasan kita tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh orientalis terhadap Al-Qur'an. Orientalis bukan hanya mengatakan hahwa Al-Qur'an karangan Muhammad. Al-Qur'an penuh kontradiksi di dalamnya; tapi mereka juga mengatakan bahwa sejarah pembukuan Al-Qur'an tidak jelas dan telah direduksi oleh khalifah 'Uthman.

Dalam memaparkan pendapat-pendapat orientalis itu, penulis langsung merujuk sumber-sumber primer dan mengupas kekeliruan dan kecerobohan pendapat mereka, dengan teliti. Selain itu Adnin juga mengkritik Mohammed Arkoun dan Nasr Hamid yang mengadopsi metodologi Bibel dalam studi Al-Qur'an.

Walhasil, sebagai umat lslam keyakinan kita terhadap kebenaran wahyu Al-Qur'an, tidak akan ragu sampai akhir hayat di kandung badan. Karena hanya Al-Qur'an lah yang telah terbukti otentisitas kodifikasi awalnya dan telah terbukti kebenaran isinya. Firman Allah swt.:
"Dan Kami turunkan (Al-Qur'an) itu dengan sebenar-benarnya dan Al-Qur'an itu telah turun dengan (membawa) kebenararn." (Surah Al-Isra': 105).

Selamat menikmati hidangan yang mencerahkan ini, dengan mendownload ebook-nya DISINI.

Kebohongan Kristen

E-book yang bersumber dari www.geocities.com/cicak_mdn/ ini banyak memuat tentang kebohongan Alkitab. Namun bagusnya, sebagian isi dari Alkitab tersebut dikonfrontasi dengan Al-Qur'an, sehingga dengan demikian dapat dibedakan mana yang sebenar-benarnya diantara kedua kitab suci tersebut yang merupakan firman Tuhan.

Bagi yang berminat membacanya, silakan langsung saja download ebook-nya DISINI. Gratis kok !!!

Mana Yang Bisa Dipercaya, Bibel atau AlQur'an?

Oleh : H. Insan L.S. Mokoginta

Buku ini bukanlah bemaksud untuk mendiskreditkan kitab suci agama lain, tapi semata-mata hanya merupakan suatu study comparative (perbandingan) bagi umat Islam yang ingin mempelajari dan mengkritisi kitab suci yang ada, khususnya Alkitab. Mengapa Alkitab yang jadi sasaran study comparative kami? Jawabannya sebenarnya sangat sederhana yaitu :

Pertama : Karena di dalam Al Qur’an begitu banyak ayat-ayat yang berbicara atau memberikan info tentang keberadaan Alkitab itu sendiri, yang diturunkan kepada Isa AS yang beragam Islam (lihat Qs 3: 51 – 52), kemudian dirobah oleh pengikutnya yang menyimpang (yang disebut Kristen) menjadi kitab suci yang tidak murni lagi sebagaimana awal diturunkan.

Kedua : Karena Al Qur’an memerintahkan kita umat Islam agar beriman kepada kitab-kitab yang turun sebelumnya, yaitu Taurat, Zaburdan Injil. Bahkan beriman kepada kitab-kitab yang turun sebelumnya (Taurat, Zabur dan Injil), merupakan salah satu rukun iman yang wajib diimani oleh setiap muslim.

Ketiga : Karena di dalam Al Qur’an begitu banyak menceritakan kisah nabi Isa AS (Yesus). Sementara beriman kepada setiap nabi/ rasul, adalah salah satu rukun iman juga. Artinya kita umat Islam beriman kepada semua nabi, sejak nabi Adam sampai dengan nabi Muhammad termasuk nabi Isa AS (Yesus) tentunya.

Keempat : Karena terdapat begitu banyak ayat-ayat Al Qur’an menyuruh atau memerintahkan kita kaum muslimin untuk berdakwah kepada Ahli Kitab, misalnya Qs 16 : 125, Qs 3 : 20 dan lain-lain.

Kelima : Karena terdapat begitu banyak nama nabi-nabi dalam Alkitab yang juga nama-nama mereka terdapat dalam Al Qur’an dan lain-lain.

Oleh sebab itu, berdasarkan 5 (lima) alasan yang kami sebutkan tersebut, maka kami tulis buku ini, agar kaum muslimin mau mengkritisi ayat-ayat yang berhubungan dengan Alkitab dan Ahli Kitab, agar tidak keliru dalam memahaminya. Sebab pada dasasrnya Taurat, Zabur dan Injil adalah kitab suci kami kaum muslimin juga. Hanya saja, apakah yang disebut-sebut oleh Al Qur’an bahwa harus beriman kepada kitab-kitab yang turun sebelumnya yaitu kitab Taurat, Zabur dan Injil, adalah kitab yang dibawa-bawa oleh umat Kristiani atau bukan?

Nah untuk itu tentunya perlu pemahaman atau kajian khusus tentang itu, agar tidak terjadi kesalah pahaman atau penolakan terhadap firman Allah yang mestinya dimuliakan dan diimani.

Buku kecil ini akan menuntun anda untuk menemukan jawabannya, apakah yang disebut-sebut oleh Al Qur’an bahwah kita kaum muslimin harus beriman kepada Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil) adalah kitab yang dipakai atau yang dibawa-bawa ke Gereja oleh mereka penganut agama Kristen atau bukan?

Jika benar, tentu harus kita imani tetapi jika tidak benar, tentu perluh kita sampaikan dan dakwahkan kepada mereka umat Kristiani, agar mereka paham dan mau ikut mengkritisi kandungan kitab mereka sendiri.

Yang perlu kita sadari dan pahami bahwa pada umumnya hampir semua manusia beragama karena keturunan, karena orang tua, kakek nenek kita Islam, jadilah kita Islam. Kalau kakek nenek mereka Krsten, jadilah anak itu Kristen. Demikian juga terhadap agama-agama lain.

Karena agama itu terturun begitu saja, maka tidak ada salahnya kita pelajari dan kritisi kitab suci kita masing-masing, mana tahu apa yang selama ini kita imani, ternyata tidak benar atausudah berubah karena dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Oleh sebab itu, dengan hadirnya buku ini di tangan Anda, maka inilah saatnya kesempatan untuk mengkaji, membandingkan, mengkritisi apa yang selama ini sudah tertanam dalam benak kita, apakah sudah benar ataukah tidak.

Buku ini sangat baik dibaca oleh mereka yang ingin mencari kebenaran hakiki, terutama para da’i atau juru dakwah, untuk disampaikan kepada pihak Islam maupun Kristen, agar kita semua selamat dunia dan akhirat.

Bagi yang berminat membacanya, silakan download free ebook-nya DISINI.

Mana Yang Porno, Alkitab atau AlQur'an?

Oleh :H. Insan L.S. Mokoginta

Sekilas Mukaddimah :

Kalau ada orang yang mengaku ber-agama Islam tapi sering melecehkan agama dan kitab sucinya sendiri, tentu sangat tidak pantas ia disebut sebagai umat Muhammad. Sebab melecehkan Al Qur’an, sama saja melecehkan Nabi Muhammad saw. Dan juga menghina Allah SWT.

Mengatakan bahwa Al Qur’an sebagai kitab suci paling porno di dunia, apalagi membandingkan dengan Alkitab yang katanya tidak ada ayat porno seperti di Al Qur’an, merupakan pernyataan konyol dan memalukan sekali, sekaligus membuktikan bahwa dia benar-benar buta mata hati dan buta ilmu Al Qur’an dan buta pengetahuan tentang Alkitab. Rasanya para pendeta pun tidak setuju dengan pernyataan tsb, karena pendeta manapun di dunia ini, tahu bahwa didalam Alkitab mereka, justru sangat banyak ayat-ayat prnografi.

Buku ini ditulis bukan untuk mendiskreditkan kitab suci agama lain, tapi sekedar pembuktian bahwa apa yang disampaikan oleh seorang tokoh, yang katanya ulama dan kiyai terkenal, sebenarnya sangat keliru dan di luar pengetahuannya tentang kandungan Alkitab, dan minimnya wawasan tentang agamanya sendiri yaitu Islam.

Sebagai seorang mantan Kristen, insya Allah kami lebih banyak tahu tentang isi kandungan Alkitab daripadanya walaupun dia seorang kiyai atau ulama besar.

Semoga dengan hadirnya buku ini, semua tuduhan miring terhadap Al Qur’an dapat diluruskan kembali, dan pro kontra selama ini antar sesama umat Islam kembali utuh demi untuk kesatuan umat Islam.

Buku ini sangat baik dibaca oleh umat Islam untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam memahami kitab sucinya sendiri dan kitab agama lain seperti Alkitab.

Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam memahami Al Qur’an yang kita cintai, dan semoga Allah memaafkan kekeliruan serta mengampuni dosa-dosa kita semuanya.

Untuk selengkapnya, silakan download ebook-nya DISINI.

Kritik Bibel

Oleh :Baruch Spinoza

Kata Pengantar dari Hj. Irena Handono :

Puji Syukur hanya kepada Allah swt. Tuhan semesta alam yang selalu melimpahkan rahmat dan petunjukNya. Shalawat dan salam semoga dlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.

Dalam membuktikan adanya Tuhan, akal manusia hanya mampu menyimpulkan bahwa Tuhan itu ada. Adapun hal-hal yang menyangkut seperti apa sebenarnya Tuhan itu, apa pula sifat-sifatNya, bagaimana kita harus memperlakukanNya dan lain sebagainya akal itu hanya mampu berspekulasi. Inilah sebabnya kenapa mesti terjadi perselisihan antar para filosof ketika merumuskan konsep mereka tentang Tuhan. Semua hal ini hanya bisa diketahui dari pemberitahuan dari Tuhan itu sendiri. Untuk itu, jika kita sudah mengakui adanya Tuhan hendaknya kita berhenti mereka-reka seperti apa gerangan bentuk Tuhan itu. Sebaliknya, yang harus kita lakukan adalah mencari pemberitahuan dari Tuhan lewat wahyu yang terangkum dalam kitab suci. Jika sudah menemukannya, kita harus mengujinya apakah kitab suci itu benar-benar pemberitahuan dari Tuhan. Di sini akal manusia bisa difungsikan lagi. Selanjutnya, jika kita melihat ke alam sekitar kita akan mendapatkan beberapa buah kitab yang diakui sebagai berita dari Tuhan, seperti Taurat (dan seluruh kitab Perjanjian Lama), Injil (beserta seluruh kitab Perjanjian Baru) dan al-Quran. Kitab-kitab inilah yang harus kita buktikan apakah benar-benar berasal dari Tuhan?. Jika sudah ditemukan kitab mana yang benar­ benar merupakan berita dari Tuhan, kita harus pegang. Tugas akal kita selanjutnya adalah memahami kandungannya dan mencari cara untuk mengaplikasikannya di alam nyata. Sebaliknya, yang harus kita lakukan adalah mencari pemberitahuan dari Tuhan lewat wahyu yang terangkum dalam kitab suci. Jika sudah menemukannya, kita harus mengujinya apakah kitab suci itu benar-benar pemberitahuan dari Tuhan. Di sini akal manusia bisa difungsikan lagi. Selanjutnya, jika kita melihat ke alam sekitar kita akan mendapatkan beberapa buah kitab yang diakui sebagai berita dari Tuhan, seperti Taurat (dan seluruh kitab Perjanjian Lama), Injil (beserta seluruh kitab Perjanjian Baru) dan al-Quran. Kitab-kitab inilah yang harus kita buktikan apakah benar-benar berasal dari Tuhan?. Jika sudah ditemukan kitab mana yang benar­benar merupakan berita dari Tuhan, kita harus pegang. Tugas akal kita selanjutnya adalah memahami kandungannya dan mencari cara untuk mengaplikasikannya di alam nyata.

Buku yang ada di hadapan kita ini adalah salah satu contoh dari ujian yang diberikan kepada salah satu kitab kumpulan berita dari Tuhan itu, yaitu perjanjian lama. Oleh karena itu saya menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Apalagi yang melakukannya adalah pemeluknya sendiri, bahkan sarjananya -meskipun tidak berhasil menemukan kebenaran- dan yang dia uji itu adalah naskah dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Ibrani. Namun demikian, nilai buku ini tidak hanya terletak pada penulisnya yang sarjana Yahudi, tetapi yang lebih penting lagi adalah bahwa kritik­kritik yang ada di dalamnya sangat logis, ilmiah dan argumen-argumennya cukup kuat. Jadi tanpa mengenal siapa penulisnya pun kita bisa menilai bahwa buku ini memang berbobot. Inilah barangkali yang mendorong seorang Prof. Dr. Hassan Hanafi, seorang tokoh sekuler ekstrim dari Mesir untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab, meskipun tampak jelas dari kata-kata yang dia ucapkan dalam persembahan, kata pengantar dan catatan kaki bahwa dia berharap agar kritik semacam itu juga diterapkan kepada AI-Qur'an, kitab suci kaum Muslimin. Saya pribadi tidak akan khawatir jika ada yang mengkritisi al-Qur'an, sebab jika ia melakukannya dengan jujur dan bertanggung jawab, bukanlah kesalahan yang didapatkan melainkan sebuah informasi akurat, nasehat yang mulia, inspirasi yang tinggi, gaya bahasa yang amat Indah, serta segala macam kemuliaan yang menjadi hak dari kalam Ilahi yang tak terbantahkan. AI-Qur'an sendiri telah menantang manusia, bahkan kalau perlu dibantu makhluq-makhluq lain untuk membuat tandingannya.

Atas alasan itu semua, saya menganggap buku ini perlu dibaca, baik oleh masyarakat umum maupun masyarakat akademis. Terakhir, semoga kita selalu mendapatkan limpahan karunia dari Allah swt. Amin

Bagi yang berminat membaca bukunya, silakan download ebook-nya DISINI.

Islam Dihujat

Oleh : Hj. Irena Handono

KATA PENGANTAR

Setelah membaca buku berjudul : The Islamic Invasion karya Robert Morey, terbitan Christian Scholars Press, Las Vegas, NV 88119, berbahasa Indonesia yang penuh fitnah dan hujatan kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan Islam; kesan yang muncul adalah :

  1. Robert Morey tidak paham tentang Islam. Islam ditafsirkan berdasar apa yang ada dalam benaknya, jauh dari kenyataan yang sebenarnya.

  2. Robert Morey tidak paham mengenai Al Qu'ran dan Asbabun Nuzulnya serta ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al Qur'an, serta tidak mengerti bahasa Arab.

  3. Robert Morey tidak paham tentang Hadits Rasulullah SAW dan Asbab Wurud (sebab-sebab datangnya hadist), dan berbagai ilmu yang menyangkut Hadist Rasulullah SAW.

  4. Bahkan Robert Morey tidak paham tentang Kristen dan Bibelnya.

  5. Tulisan Robert Morey tendensius dan tidak obyektif, Menebar kebencian terhadap Islam, bahkan tidak tertutup kemungkinan akan membangkitkan rasa antipati dikalangan Kaum Kristiani sendiri.

Buku The Islamic Invasion telah beredar dikalangan para muallaf yang katanya didapat dari para penginjil. Tidak bisa diduga untuk apa para penginjil menyebarkan buku tersebut kepada para muallaf namun yang bisa kami ungkap disini bahwa tentu mereka bermaksud untuk menggoncang iman dan islamnya para muallaf agar kembali kepada agamanya semula yaitu Kristen.

Terpanggil untuk menyelamatkan para muallaf pada khususnya dan umat Islam pada umumnya, maka penulis menyusun buku ini yang diberi judul: ISLAM DIHUJAT - Menjawab buku The Islamic Invasion

Untuk selengkapnya, silakan download ebook-nya DISINI.

Muhammad Dalam Kitab Suci Dunia

Muhammad dalam Kitab Suci Dunia adalah judul buku yang mengagumkan dari Maulana Abdul Haque Vidiarthy. Dalam buku ini pengarang dengan cendekia, setelah mengadakan penelitian yang tekun selama lebih dari setengah abad, dan telah mengumpulkan bukti-bukti dari kitab-kitab suci bermacam agama, serta nubuat mengenai kedatangan dari Nabi Suci Muhammad s.a.w.

Maulana Abdul Haque Vidyarthi adalah cendekiawan peneliti terkemuka yang sangat mendalam dalam abad modern di lingkup agama, dan beliau pembaca teliti kitab klasik dalam bahasa Sanskerta, Ibrani, Arab, dan lain sebagainya, mengajar dan menyiarkan Islam sepanjang hidupnya, menimbulkan kegelisahan dan kegentaran melalui hujjahnya yang tak terkalahkan di kalangan pemikir pengajar Arya serta pendeta Kristen dalam debat publik. Untuk menaksir pengetahuannya yang sangat luas dalam pelajaran Weda, dapat kita ingat kembali di saat jalan buntu terjadi antara para pendeta Arya Samaj dengan Sanatan Dharma Hindu mengenai penafsiran suatu mantra Weda. Kedua golongan itu mendatangi Maulana untuk mengambil keputusan atas perselisihan mereka itu, dan menyerahkan kepada putusannya, yang pasti selalu ditunjang dengan alasan-alasan yang kuat.

Pengarang yang cendekia ini telah mengkaitkan dan mendiskusikan nubuat yang tadinya kurang dianggap penting dari Kitab Weda agama Hindu, Zend Avesta dan Dasatir dari Persia, Kitab-kitab Suci agama Buddha serta Mesir Kuno, Perjanjian Lama dan Baru dari Bibel. Beliau telah menganalisa tiga ribu argumen yang tidak terbantah dan menandai bukti kebenaran Nabi Suci Muhammad serta risalah Ilahinya. Dalam satu kata, buku ini bisa disebut multum in parvo. Setiap Muslim yang mendambakan dalam hatinya kecintaan serta penghormatan kepada Nabi Suci, dan setiap pencari kebenaran yang lain, hendaknya memiliki buku ini; dan setiap dermawan serta orang-orang yang berada, hendaknya demi kepentingan penyiaran Islam, menempatkan beberapa buku ini di setiap perpustakaan yang besar di dunia.

Bagi yang berminat membaca bukunya, silakan download free ebook-nya DISINI.

Alkitab Di Dunia Modern

Oleh : Prof. James Barr

KATA PENGANTAR

Buku berjudul "Alkitab di Dunia Modern" ini merupakan terjemahan dari "The Bible in the Modern World," yaitu suatu rentetan ceramah yang diberikan pada tahun 1970 di Universitas Edinburgh, Skotlandia, di dalam rangka seri "Croall Lectures."

Penterjemah sempat menghadiri rentetan-ceramah itu di Edinburgh, dan merasa tertarik kepada cara-pembahasannya yang jujur, terbuka, dan segar. Karena itu dia merasa girang waktu bahan ceramah-ceramah itu diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1973.

Pada tahun 1977, penterjemahan "Alkitab di Dunia Modern," dipakai dalam bentuk stensilan, sebagai bahan untuk seminar teologia Perjanjian Lama, di Sekolah Tinggi Teologia "Duta Wacana," Yogyakarta. Tanggapan mahasiswa terhadap buku ini adalah menarik: waktu baru mulai berkenalan dengan isinya, ada yang mencapnya "radikal," atau merupakan "serangan terhadap kekudusan Alkitab," atau "kurang relevan dalam konteks situasi teologia di Indonesia." Akan tetapi di dalam proses membahasnya, timbullah dua kesan: yang pertama ialah bahwa gereja-gereja kita justeru terancam bahaya, kalau kita (terutama pendeta para teolog) tidak ikut menggumuli masalah-masalah yang memikat perhatian James Barr dalam buku ini; dan kesan kedua ialah bahwa cara-pemecahan masalah status Alkitab yang digariskan James Barr, justeru dapat membuka kemungkinan bagi kita mencapai keyakinan dan keberanian yang lebih kokoh, dalam menggunakan Alkitab sebagai landasan kebaktian, pemberitaan, dan pelayanan Kristen.

Apa yang ditulis James Barr sendiri adalah tepat:

"Kalau kita tidak berusaha mencari penjelasan yang logis-akaliah tentang status Alkitab di gereja masa kini, maka alternatifnya adalah hanya dua:

a. Kita meninggalkan konsep "status Alkitab yang istimewa" itu sama sekali, serta mengaku bahwa soal itu tidak penting lagi; atau

b. Kita tetap menegaskan bahwa Alkitab masih mempunyai status-unik seperti pada jaman dahulu kala; walaupun kita tidak sanggup mendukung keyakinan itu dengan argumentasi-argumentasi yang logis-akaliah, melainkan hanya dengan desakan bahwa bagi kita Alkitab memang berstatus demikian."

Apakah tidak nampak gejala bahwa beberapa banyak pemimpin dan anggauta gereja-gereja kita kini mulai cenderung pada alternatif b) itu? Kalau benar demikian, apakah tidak menjadi kepastian bahwa lambat-laun sikap itu akan mematahkan semangat keyakinan kita, melumpuhkan kesaksian kita, dan mematikan dialog kita dengan dunia sekitar? Maka oleh sebab itu, bahan yang disajikan James Barr ini patut digumuli dan dimanfaatkan oleh pemikir-pemikir Kristen, baik pendeta maupun awam.

Terima kasih kami yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Professor James Barr, yang mengijinkan serta merestui usaha penterjemahan ini.

Terima kasih pula diucapkan kepada S.C.M. Press, 56 Bloomsbury Street, London, yang mengijinkan penerbitan penterjemahan ini, dengan tidak mengambil hak-hak penerbit yang ada dalam wewenangnya.

Akhirnya, penterjemah mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa tingkat sarjana di STTh. "Duta Wacana," yang membuktikan relevansi bahan ini dalam konteks Indonesia, melalui tanggapan dan diskusi yang hangat.

Dr. I. J. Cairns (Penterjemah)

-------------------------------------------------------------------------------

Untuk mendapatkan bukunya, silakan download free ebook-nya DISINI.

Sejarah Injil

Oleh : Prof. H.S. Tharick Chehab

PENDAHULUAN

Nama "Bijbel" diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan kata Arab "Al-Kitab," nama yang dapat menyesatkan orang yang kurang mengerti, karena nama itu dapat juga diartikan "Antara lain Qur'an." Mungkin sekali dipilihnya kata Al-Kitab karena Al Qur'an menamakan Ahl el-Kitab umat-umat yang telah diberi petunjuk Ilahi, seperti ummat Nabi Musa dan Nabi Isa, tetapi tidak menerima Nabi Muhammad s.a.w. Bijbel terdiri dari buku-buku kanonik, yaitu buku-buku yang dianggap suci oleh gereja pada umumnya. Kalimat "kanon" berarti "wet keagamaan (kudus)," sedangkan kalimat Arab "qanun" berarti "wet bukan keagamaan (administrative)."

Untuk selengkapnya, silakan download free ebook-nya DISINI.

Yesus Wafat di Kashmir

Oleh : A. Faber Kaiser

Andres Faber Kaiser adalah seorang ahli filsafat dan sarjana ahli dalam karya-karya jurnalistik. Dia pertamakali mengadakan hubungan dengan “Kashmir” ketika dia mendengar keterangan-keterangan ada makam Yesus di Kashmir; dia membuat penelaahan-penelaahan dan akhirnya memutuskan dirinya pergi ke Kashmir untuk menyelidiki. Sedikit demi sedikit, dia menyusun suatu dokumen yang sangat penting dan mengagumkan yang mengisi sejumlah jurang yang menganga pada Bibel yang telah membingungkan para sarjana selama ratusan tahun.

Bagi yang berminat membaca bukunya, silakan download ebook-nya DISINI.

Mempertanyakan Kebangkitan Isa Almasih

Oleh Hj. Irena Handono

Benarkah Isa Al Masih (Yesus) mati di tiang salib? Benarkah Isa kemudian hidup dilangit? Benarkah Isa akan turun lagi kedunia untuk menjadi hakim di zaman akhir?

Pertanyaan krltis dan kontroversial itulah yang dijawab secara tuntas dan obyektif oleh buku ini. Bukan saja karena argumen-argumen yang dibeberkan dalam buku ini logis dan ilmiah, tetapi juga didukung oleh data otentik, baik dari Al-Qur’an yang menjadi paradigma umat Islam maupun dari Bibel sendiri dan tentu saja dari data-data penting dari temuan sejarah dan penelitian ilmiah.

Bagi Anda yang berminat membaca bukunya, silakan downlaod ebook-nya DISINI.

Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?

Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?

Perjalanan seorang mahasiswa kateketik Katolik yang akhirnya memeluk agama Islam.

oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto

-------------------------------------------------------------------------------

Sambutan Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Assalamu'alaikum wr. wb.

Setelah saya membaca sekilas lintas tulisan Saudara Y.B. Sariyanto Siswosoebroto, seorang bekas Guru Agama Katolik yang telah masuk Islam, dengan judul: "Siapakah Juru Selamat Dunia," saya menyampaikan penghargaan kepada penulis. Sebab dengan tulisan tersebut para pembaca akan bertambah memiliki alat guna menyingkapkan kebenaran yang oleh usaha/fihak lain sengaja hendak disembunyikan dan dikaburkan. Sebenarnya, umat Islam dengan kitab Sucinya (Al Quranul Karim), sudah tertanam iman dalam dada mereka, bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah Rasulullah yang terakhir yang memancarkan nur Ilahi keseluruh penjuru dunia, guna menyelamatkan umat manusia dari kegelapan dan kehancuran akhlaq; disamping adanya iman terhadap Nabi dan Rasul sebelum Muhammad s.a.w. tanpa membeda-bedakan antara satu dan yang lain. Namun demikian, kiranya tulisan ini ada manfaatnya bagi para pembacanya dan semoga mendapat sambutan sebagaimana mestinya. Terima kasih. Wassalam wr. wb.

Yogyakarta, 12 Mei 1977

Kepala,

ttd

Drs. M. Sholeh Harun

_____________________________________________________________________

Untuk mendapatkan ebook ini, silakan download DISINI.

The Passion Of Jesus

sumber : www.pakdenono.com

Pendahuluan
Beberapa Fatwa Ulama Besar

Berkenaan topik penyaliban Isa a.s., memang berkembang beberapa pemahaman.

Kristiani beranggapan bahwa Yesus wajib wafat ditiang salib (karena inilah inti dari ajaran penebusan dosa).

Yahudi juga berkeinginan untuk membunuh Yesus (Isa a.s.) karena dia adalah hamba yang terkutuk.

Muslim (sebagian besar) beranggapan bahwa Isa a.s. dihindarkan dari hukuman salib dan orang lainlah yang dikorbankan, dan kemudian Isa a.s. naik kelangit dengan jasmaniyahnya (untuk hal ini sepemahaman dengan keyakinan umat kristiani).

Semoga saya diberi karunia oleh Allah SWT untuk bisa membuat rangkaian tulisan yang panjang ini dengan berdasarkan dalil-dalil yang dapat dipertanggung jawabkan, amin.

Kali kesempatan pertama ini, sebagai rasa hormat saya kepada Institusi Al Azhar, maka ijinkan saya untuk mengutip tulisan/pendapat Syeikh Mahmoud Shaltout (Rektor Universitas Al Azhar Cairo, Mesir). Pendapat beliau ini adalah berkenaan apakah Isa a.s. sudah wafat atau masih hidup (naik ke langit). Karena panjangnya tulisan beliau maka saya hanya akan mengutip beberapa pokok tulisan beliau.

Beliau mengutip ayat 117 dari surah Al Maidah, dan dalam ayat ini ada kata "tawaffaytani" yang maknanya adalah mewafatkan. Dan beliau dalam mengartikan kata tawaffaytani ini juga merujuk kepada ayat 32:11, 4:97, 8:50. Kemudian Syeikh Syaltot menulis : "Oleh sebab itu adalah masuk akal, bahwa perkataan tawaffaytani yang disebut di atas sehubungan dengan Nabi Isa a.s. (Yesus) dalam surah Al Maidah (117) akan bermakna kematian alami secara wajar yang orang-orang memahami dan yang orang-orang berbahasa Arab mengerti dariteks dan konteks hubungan kedua-duanya. Maka jika kita ambil ayat ini menurut makna yang asli dan sesuai haruslah disimpulkan bahwa Nabi Isa (Yesus) wafat dan tak ada dalil yg menguatkan anggapan bahwa beliau masih hidup dan kematian tidak terjadi pada beliau. Juga tidak beralasan untuk mengatakan bahwa perkataan mati, wafat, dalam ayat itu bermakna bahwa beliau akan wafat sesudah turun dari langit menurut pendapat yang tersebar bahwa beliau hidup di langit dan akan turun menjelang akhir dunia. Ini disebabkan ayat itu berbicara dalam istilah yang jelas mengenai hubungan beliau dengan kaum beliau sendiri, bukan kepada kaum lain yang akan ada menjelang hari kiamat dan bukan dengan mereka yang difahami sebagai umat Muhammad saw serta bukan kaum Nabi Isa (di masa datang)." (Al Majallah, Kairo Mesir)

Demikian pula dalam Tafsir Al Azhar Prof Hamka menulis : "Adapun Ulama Indonesia yang menganut faham seperti demikian dan menyatakan pula faham itu dengan karangan ialah guru dan ayah hamba Dr. Syaikh Abdulkarim Amrullah di dalam bukunya al Qaulush Shahih, pada tahun 1924. Beliau menyatakan faham beliau bahwa Nabi Isa meninggal dunia menurut ajalnya dan diangkat derajat beliau di sisi Allah, jadi bukan tubuhnya yang dibawa ke langit".

"Sayid Rasyid Ridha, sesudah menguraikan pendapat-pendapat ahli tafsir tentang ayat yang ditanyakan ini, mengambil kesimpulan; "Jumlah kata tidaklah ada nash yang shahih (tegas) di dalam Al Qur'an bahwa Nabi Isa telah diangkat dengan tubuh dan nyawa ke langit dan hidup di sana..."

Untuk selengkapnya, silakan download ebook-nya DISINI.

Sejarah Dogma Kristologi

Oleh : Dr. C. Groenen ofm
SEJARAH DOGMA KRISTOLOGI
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG YESUS KRISTUS PADA UMAT KRISTEN

Kata Pengantar

Buku ini berusaha memaparkan sejarah pemikiran umat Kristen mengenai Yesus Kristus. Dengan perkataan lain, disajikan sejarah kristologi, sejarah "dogma kristologis".
Karya ini sebagian besar bukan hasil penyelidikan pribadi penyusun. Tulisan ini terlebih berupa sebuah "referat" — mudah-mudahan sedikit inteligen — , rangkuman hasil penyelidikan orang-orang lain.
Pembaca yang ingin tahu lebih banyak dan mengontrol sedikit tulisan ini, dapat menemukan informasi lebih banyak dan lebih terinci misalnya dalam karya-karya sebagai berikut:

1. Teks-teks sumber:
K. Aland — M. Black — Br. M. Metzger — A. Wikgren, The Greek New Testament, London 1966.
F.X. Funk — K. Bihlmeyer, Die apostolischen Vater, Tubingen, 1956. J. Alberigo e.a., conciliorum Oecumenicorum Decreta, Roma, 1962.
H. Denzinger — A. Schönmetzer, Enchiridion Symbolorum Definitionum et Declarationum de Rebus Fidei et Morum33, Roma 1965. M.J. Rouet de Journal, Enchiridion Patristicum. Locis SS. Patrum, Doctorum, Scriptorum Ecclesia ticorum23 Roma 1964.

2. Rangkuman:
B. Altaner, Patrologie, Leben, Schriften und Lehre der krichlichen Väter2, Freiburg 1950.
A. Grillmeier, Christ in Christian Tradition from the Apostolic Age to Chalcedon, New York 1965.
J.N. Kelly, Early Christian Doctrines, London 1958.
R. Slenzka, Geschichtlichkeit und Personsein Jesu Christi. Studien zur christologischen Jesusfrage, Göttingen 1967. J. Galot, Cristo contestato. Le cristologie non calcedoniane e la fede cristologica. Cristologia III, Roma 1979. J. Feiner — M. Löhrer, Mysterium Salutis. Grundriss heilsgeschichtlicher Dogmatik, II. Die Heilsgeschichte vor Christus, him. 146-220 (L. Scheffczyk), 1967; II/l: Das Christusereignis him. 227-388 (R. Schnackenburg), hlm. 389-476 (P. Smulders); II/2: Das Christusereignis, him. 3-392 (A. Grillmeier -- R. Schulte — Chr. Schütz — H. Urs von Balthasar — A. Grillmeier), Freiburg 1970/1969. M. Schmaus, Katholische Dogmatik I. Gott der Dreieinige4, hlm. 345-362; II: Gott der Schöpfer und Erloser4, hlm. 546-590, München 1948/1949.

Bagi yang berminat membaca buku ini, silakan download ebook-nya DISINI.

Selasa, 10 November 2009

Dialog Seputar Trinitas

DIALOG SEPUTAR TRINITAS
Menapaktilasi Asal-usul Dogma Ketuhanan Kristen
Oleh : H.S. Munir,SKM. MPH.

Kata Pengantar

Pertama-tama, segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas taufiq dan hidayahNya sehingga tulisan ini dapat hadir kehadapan para saudaraku Muslim.

Dalam beberapa perjumpaan dan percakapan kami dengan saudara sesama Muslim, terlontar kekhawatiran mereka atas maraknya buku-buku dan selebaran Kristen yang seharusnya khusus untuk mereka, tetapi ternyata banyak yang jatuh baik disengaja maupun tidak sengaja ke tangan saudaraku Muslim.

Buku-buku dan selebaran tersebut dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits keluar dari konteksnya (Armstrong,1992) untuk menunjukkan seakan-akan umat Islam telah sesat dan umat Kristenlah yang benar dan selamat. Buku-buku dan selebaran tersebut kalau hanya dibaca sepintas, atau oleh mereka yang belum memahami sejarah dan ajaran Nabi Isa (Yesus), akan mudah terhanyut oleh arguman mereka.

Sudah tidak terhitung jumlahnya saudara-saudaraku Muslim yang terjebak rayuan tulisan tersebut, ditambah lagi iming-iming dan kemudahan serta fasilitas bagi mereka yang murtad.

Untuk itu dorongan saudara-saudaraku Muslim untuk menanggapi tulisan mereka yang mendis-kreditkan Islam, kami sambut dengan penuh rasa tanggung jawab. Semoga Allah SWT. Selalu membimbing hambanya yang senantiasa berupaya mengungkapkan fakta-fakta sejarah maupun hasil penelitian para pakar internasional.

Salah satu buku yang saya tanggapi dalam tulisan ini adalah "Keilahian Yesus Kristus dan Allah Tritunggal yang Esa". Buku ini merupakan kumpulan tulisan Hamran Ambrie yang diterbitkan oleh Christian Center Nehemia Jakarta.

Berikut ini kami perlihatkan beberapa pernyataan Hamran Ambrie yang mengaitkan tulisannya dengan ajaran Islam maupun umat Islam.

Untuk selengkapnya, silakan download ebook-nya secara gratis DISINI

Misteri Naskah Laut Mati

Oleh : Ahmad Osman

Kata Pengantar dari Irena Handono :

Pada pertengahan abad 20, sekitar setengah abad yang lalu, terdapat dua penemuan arkeologi yang menggemparkan bagi dunia Kristen. Pertama, penemuan teks Injil Thomas di Nag Hamadi-Mesir pada tahun 1945. Dua tahun setelahnya, 1957, terjadi penemuan kedua berupa gulungan manuskrip di Qumran dekat Laut Mati, yang kemudian dikenal dengan Gulungan Laut Mati (the Dead Sea Scrolls).

Bagi sebagian orang, dua peristiwa besar ini -juga penemuan-penemuan arkeologis lain yang berkaitan-, terkadang disikapi sebagai peristiwa biasa yang menghiasi majalah dan koran-koran di Barat -di Indonesia informasi tentang hal ini amatlah jarang ditemukan-. Namun jika kita mengikuti perintah Allah dalam al-Qur'an agar kita selalu melihat dan merenungkan kejadian di dunia ini, maka dua penemuan itu menjadi hal yang sangat luar biasa, apalagi bagi para pengkaji agama, khususnya bagi mereka yang getol menyuarakan paham pluralisme agama. Sebab dua penemuan tersebut tidaklah berhenti sebatas penemuan arkeologi, namun berlanjut pada kajian-kajian yang berpengaruh terhadap mainstream kehidupan beragama bagi pemeluk agama tertentu (Kristiani) yang pada gilirannya mempengaruhi hubungan antar agama, khususnya pada kedekatan pemahaman teologis.

Untuk selengkapnya, silakan download bukunya DISINI

Minggu, 08 November 2009

Keberadaan Muhammad Dalam Alkitab

Dalam Kitab Ulangan 33 ayat 2 dikatakan :

“Berkatalah ia (Musa) : “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; disebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.”

Bila dianalisis lewat sejarah dan isi dari Kitab Kejadian 21, maka ditemukan bahwa Gunung Paran (Arab = Faron) adalah tempat putra Ibrahim (Nabi Ismail) bersama ibunya Hajar (Hagar) memperoleh air (zam-zam). Ini berarti tempat tersebut adalah Makkah. Dengan demikian Kitab Ulangan diatas mengisyaratkan 3 tempat terpancarnya cahaya wahyu Ilahi, yaitu : Sinai atau terkadang juga disebut Thorsina atau Thur Sina yang merupakan tempat Nabi Musa as; Seir tempat Nabi Isa as; dan Makkah tempat Nabi Muhammad saw. Sejarah membuktikan bahwa Nabi Muhammad merupakan satu-satunya nabi dari Makkah. Sementara kalimat yang mengatakan puluhan ribu orang yang kudus menandakan bahwa nabi suci tersebut (Rasulullah) ditemani oleh kurang lebih 10.000 sahabat beliau (teman – benar-benar orang suci) pada saat penaklukan Makkah.

Akan datangnya seorang nabi dari negeri tetangga Israel (negeri Teman) alias tanah Arab (Pegunungan Paran) juga tergambar dari Kitab Habakuk 3:3 yang berbunyi :

“Allah datang dari negeri Teman dan yang maha kudus dari Pegunungan Paran. Sela keagungannya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepadanya.

Selain itu, pada Kitab Ulangan pasal 18 ayat 18 dikatakan: “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini ; Aku akan menaruh Firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”

Banyak dari orang Yahudi terlebih lagi orang Kristen yang percaya bahwa Nabi yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Nabi Isa alias Yesus Kristus. Jika kita cermati secara seksama kalimat “Dari antara saudara mereka”, maka kata “saudara” disini bukan muncul dari Bani Israel 100%, tetapi yang masih memiliki pertalian saudara yang sangat erat dengan Bani Israel. Kalau memang berasal dari Bani Israel 100%, pastilah Tuhan akan langsung mengatakan “dari antara mereka” bukan “dari antara saudara mereka”. Sementara kita ketahui bahwa Yesus Kristus merupakan orang asli Yahudi 100%.

Kalau kita perhatikan dengan cermat, ayat ini lebih pantas ditujukan kepada Nabi Muhammad bukan Nabi Isa (Yesus Kristus). Coba kita lihat silsilah Nabi Ibrahim (Abram/Abraham). Sebagaimana kita ketahui, Nabi Ibrahim mempunyai 2 orang isteri, yaitu Sarah (Sara/Sarai) yang merupakan bangsa Yahudi dan Hajar (Hagar) yang merupakan bangsa Arab. Masing-masing isteri mempunyai seorang anak yang juga menjadi utusan Tuhan, yaitu Nabi Ismail (anak dari Hajar) dan Nabi Ishak (anak dari Sarah). Nah, dari sini dapat ditelusuri bahwa kalimat “di antara saudara mereka” ditujukan kepada keturunan Nabi Ismail (Bani Ismail). Sementara kita ketahui bahwa Nabi Muhammad notabene merupakan keturunan Bani Ismail. Perlu diketahui, bahwa Hajar adalah seorang hamba sahaya (budak) Nabi Ibrahim sendiri. Diperistrikannya Hajar oleh Ibrahim adalah karena permintaan isteri pertamanya (Sarah), sebab Ibrahim sangat menginginkan anak, sementara Sarah belum mampu memberikannya anak, padahal usia mereka sudah tergolong uzur.

Mungkin diantara pembaca masih ada yang kurang yakin bahwa yang dimaksud oleh Kitab Ulangan 18 ayat 18 adalah Nabi Muhammad. Baiklah kalau begitu kita coba melangkah ke dalil yang lain yaitu kitab Ulangan 34:10 yang berbunyi : “Seperti Musa Yang Dikenal Tuhan Dengan Berhadapan Muka, Tidak Ada Lagi Nabi Yang Bangkit Diantara Orang Israel”. Dari ayat ini, maka jelaslah bahwa yang dimaksud bukan Nabi Isa, melainkan Nabi Muhammad. Kenapa ?. Ya jelas, karena ciri-ciri yang disebutkan dalam kitab Ulangan 18:18 dan 34:10 hanya ada pada Nabi Muhammad. Ciri-ciri tersebut, yaitu :

1. Bukan berasal dari Bani Israel, tetapi masih memiliki ikatan saudara dengan Bani Israel.

Nabi Muhammad berasal dari keturunan Bani Ismail (orang Arab). Sementara telah disebutkan tadi, bahwa Bani Ismail masih memiliki hubungan persaudaraan dengan keturunan Nabi Ishak yang orang Israel.

2. Seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan Berhadapan Muka.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Muhammad merupakan satu-satunya nabi setelah masa Nabi Musa a.s. yang pernah berhadapan langsung dengan Tuhan. Hal ini terangkum jelas dalam sebuah peristiwa luar biasa, yang kita kenal sebagai peristiwa Isra’ Mi’raj. Maka jelaslah disini bahwa yang dimaksud oleh Kitab Ulangan 18:18 dan Kitab Ulangan 34:10 adalah Nabi Muhammad saw.

Hal ini semakin diperkuat oleh beberapa ayat lain, seperti :

a. Kejadian 12:1-3 :

Berfirmanlah Tuhan kepada Abram (Ibrahim): “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.

b. Kejadian 16:10-11 :

Lagi kata Malaikat Tuhan itu kepadanya (Hajar): “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya”. Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael (Ismail)....

c. Kejadian 21:13 :

Tetapi keturunan dari istri hamba sahayamu itu pun akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu.

d. Kejadian 21:17-18 :

Allah mendengar suara anak itu (Ismail), lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia berbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.

e. Kejadian 17:20 :

Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.

Anda masih ragu ? Baiklah, kalau begitu coba kita telusuri ayat lainnya, yaitu Yohanes 14:16 dan Yohanes 16:13 yang berbunyi :

“Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.” (Yohanes 14:16)

“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran..” (Yohanes 16:13)

Ayat ini semakin menjelaskan bahwa bukan Yesus yang dimaksud oleh Kitab Ulangan 18:18, sebab Yesus sendiri telah meminta kepada Tuhan agar Tuhan menurunkan lagi seorang utusan yang lain untuk membimbing umat manusia menuju jalan kebenaran sejati. Namun, mengapa Yesus berkata demikian ? Karena ia merasa gagal dalam mengemban amanat yang dibebankan Tuhan kepadanya. Dalam sejarah kisah para nabi yang penulis baca, boleh dikata Nabi Isa lah yang paling gagal meyakinkan kaumnya, bahkan terhadap murid-murid dan keluarganya sendiri untuk percaya dan menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini tercermin dalam ayat-ayat Injil berikut ini :

a. “Ia datang kepada bangsanya (orang-orang Yahudi), tetapi mereka tidak menerimanya.” (Yohanes 1:11)

b. “Yesus berkata kepada mereka (murid-muridnya): ‘Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?’” (Matius 8:26)

c. “.... dan Yesus berkata kepadanya (Petrus) : ‘Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Matius 14:31)

d. “..... Dia (Yesus) berkata kepada mereka (murid-muridnya): kamu yang kurang percaya, ‘Mengapa kamu memperbincangkan....?’.” (Matius 16:8)

e. “Lalu kata-Nya kepada mereka (murid-muridnya), Dimanakah kepercayaanmu?” (Lukas 8:25)

f. ......hai kamu generasi yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal diantara kamu dan sabar terhadap kamu?” (Lukas 9:41)

g. “Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.” (Markus 3:21)

Dalam sejarah dunia, pengkhianatan seperti yang terjadi pada Yesus boleh dikata merupakan salah satu peristiwa yang paling tragis. Murid-murid Yesus betul-betul merupakan seorang pengecut paling ‘menjijikkan’ yang ada di muka bumi. Dari awal sampai akhir, Yesus menerima tanggapan yang buruk dari orang-orang yang dipilihnya. Profesor Momerie dengan ringkas menyimpulkan sikap murid-murid Yesus itu terhadap gurunya :

“Murid-murid Yesus selalu salah mengerti terhadap dirinya dan perbuatannya: Menginginkan dia untuk mengumumkan diri sebagai Raja Yahudi; menginginkan dia untuk memanggil api dari surga; menginginkan duduk di sebelah kanan atau di sebelah kirinya di kerajaannya; menginginkan dia menunjuk mereka pada bapanya untuk membuat Tuhan dapat dilihat secara fisik oleh mata; menginginkan dia melakukan sesuatu bagi dirinya dan diri mereka, yaitu segala sesuatu yang tidak sesuai dengan rencana besarnya. Ini adalah gambaran bagaimana mereka memperlakukan dia sampai dengan akhir dan ketika saat akhir datang mereka meninggalkannya dan lari.”

“Lalu semua murid itu meninggalkan dia dan melarikan diri.” (Injil – Markus 14:50)

Dalam bukunya, The Choice, Deedat mengatakan : “Murid-murid Yesus selalu salah mengartikan terhadapnya. Bangsanya, Yahudi selalu salah dalam menggambarkan ucapannya, dan para pengikutnya selalu salah mengartikan ajarannya, bahkan sampai dengan hari ini. Jika Yesus adalah orang Jepang dan bukannya orang Yahudi, tentu saja dia akan mendapat kehormatan karena melakukan ‘hara kiri’ (bunuh diri) daripada menanggung pembelotan dan ketidaksetiaan pengikutnya.”

Dari kata-kata Yesus dalam Kitab Yohanes 14:16 dan Yohanes 16:13 disitu jelas terukir bahwa Tuhan akan mendatangkan “seorang penolong yang lain”, yaitu seseorang yang akan membimbing umat manusia ke dalam seluruh kebenaran. Jika ayat-ayat tersebut diparalelkan dengan Kitab Ulangan 18:18 dan Kitab Ulangan 34:10, maka tentu saja yang dimaksud oleh Yesus adalah Nabi Muhammad saw, seorang Nabi dari bangsa Arab yang berjuluk ‘Al-Amin’ (orang yang jujur, dapat dipercaya) yang kepadanya diturunkan firman-firman Tuhan (ayat-ayat suci Al-Qur’an). Perlu pula diketahui bahwa gelar “Al-Amin” ini beliau peroleh dari orang-orang yang pernah mengenalnya jauh sebelum beliau diangkat menjadi nabi (utusan Tuhan) oleh Allah swt.

Pendeta James L. Dow dalam Collins Dictionary of the Bible membuat pengakuan terus terang dan memberi bukti lebih jauh, bahwa Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa: “Sebagai negarawan dan pemberi hukum, Musa adalah pencipta orang-orang Yahudi....Satu-satunya orang dalam sejarah yang dapat dibandingkan dengannya adalah Muhammad.”

Sebenarnya pada Perjanjian Baru, kita temukan bahwa orang-orang Yahudi masih mengharapkan terpenuhinya ramalan “Seorang seperti Musa”, lihat Yohanes 1:19-25. Ketika Yesus mengatakan sebagai Mesias dari orang-orang Yahudi, mereka mulai bertanya dimana Elia? Orang-orang Yahudi mempunyai sebuah ramalan paralel bahwa sebelum kedatangan Mesias, Elia harus datang terlebih dahulu pada kedatangannya yang kedua. Yesus menyatakan kepercayaan Yahudi ini :

“....Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan aku berkata kepadamu, ‘Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia’,....Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.” (Injil – Matius 17:11-13)

Menurut Perjanjian Baru, bangsa Yahudi bukanlah orang-orang yang menerima begitu saja kata-kata siapapun yang akan menjadi Mesias. Dalam penyelidikannya mereka mengalami kesulitan yang hebat dalam menemukan Mesias yang benar. Dalam Kitab Yohanes 1:19-20 dinyatakan: “Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: “Siapakah engkau?” Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: “Aku bukan Mesias.” Hal ini wajar, karena tidak mungkin ada 2 Mesias pada saat bersamaan. Jika Yesus adalah Mesias, maka Yohanes tidak mungkin Mesias!

Dan mereka bertanya kepadanya: “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia? Dia menjawab: “Bukan!”. Disini Yohanes Pembaptis bertentangan dengan Yesus! Yesus menyatakan bahwa Yohanes adalah Elia dan Yohanes menyangkal bahwa dia adalah yang dimaksud oleh Yesus. Satu dari dua (Yesus atau Yohanes) dilarang Tuhan! Benar-benar tidak berbicara kebenaran. Pada kesaksian Yesus sendiri, Yohanes Pembaptis adalah nabi terbesar bangsa Israel:

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis...” (Injil – Matius 11:11)

Sangat sulit dipercaya bila salah satu dari mereka (antara Yesus dan Yohanes) ada yang berbohong!. Hmm.... biarlah umat Kristen saja yang memecahkan masalah ini. Penulis lebih tertarik dengan pertanyaan terakhir yang ditujukan kepada Yohanes Pembaptis oleh orang-orang Yahudi :

“Engkaukah Nabi yang akan datang? Dia menjawab, “Bukan!” (Injil – Yohanes 1:21)

“....Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?”

Mengenai bunyi kitab Ulangan 18:18 yang mengatakan “seperti engkau ini” yang maksudnya seperti Nabi Musa, maka ada perbincangan yang menarik untuk disimak antara seorang dai bernama Ahmed Deedat dengan seorang dominee (sebutan untuk pendeta di Afrika Selatan) berikut ini :

Deedat bertanya, “Dalam hal apa Yesus seperti Musa ?”. Jawabannya adalah “Pertama Musa adalah seorang Yahudi dan Yesus juga seorang Yahudi; Kedua, Musa adalah seorang nabi dan Yesus juga seorang nabi. “Dapatkah Anda memikirkan persamaan-persamaan lain antara Musa dan Yesus?”, tanya Deedat. Dominee mengatakan ia tidak dapat memikirkan yang lain. Deedat berkata, “Jika hanya dua kriteria ini saja untuk menentukan calon dalam ramalan pada Ulangan 18:18, maka untuk kasus ini kriteria dapat dipenuhi oleh setiap tokoh setelah Musa pada kitab Injil, yakni Solomon, Yesaya, Ezekiel, Daniel, Hosea, Yoel, Malachi, Yohanes Pembaptis, dll, karena mereka juga seorang Yahudi dan Nabi. Mengapa tidak menerapkan ramalan tersebut kepada salah satu dari nabi-nabi ini, dan mengapa harus Yesus? Mengapa kita harus menganggap yang satu ikan sementara yang lainnya unggas?”. Dominee tidak menjawab. Deedat meneruskan, “Perhatikan, kesimpulan saya adalah Yesus tidak seperti Musa, dan jika salah, saya akan senang jika Anda meluruskan saya”.

Pertama, Yesus tidak seperti Musa, karena menurut Anda Yesus adalah Tuhan, tetapi Musa bukan Tuhan. Apakah hal ini benar ?, tanya Deedat kepada dominee. Dominee menjawab “Ya”. Deedat berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa !”. Kedua, menurut Anda “Yesus mati untuk dosa-dosa dunia, tetapi Musa tidak mati untuk hal tersebut. Apakah hal ini benar ?”, tanya Deedat kepada dominee. Dominee menjawab lagi, “Ya”. Deedat berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa !”. Ketiga menurut Anda “Yesus pergi ke neraka selama tiga hari, tetapi Musa tidak masuk ke sana. Apakah hal ini benar ?”, tanya Deedat lagi. Dominee menjawab tanpa perlawanan, “Ya”. Deedat lagi-lagi berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa !”. “Musa mempunyai seorang ayah dan seorang ibu. Muhammad juga mempunyai seorang ayah dan seorang ibu. Tetapi Yesus hanya mempunyai seorang ibu dan ayahnya bukan seorang manusia. Apakah hal ini benar ?”. Dominee menjawab “Ya”. Deedat berkata, “Daarom is Jesus nie soos Moses nie, maar Muhummed is soos Moses !”, artinya : “Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa !”. “Musa dan Muhammad menikah dan mempunyai anak, tetapi Yesus tetap menjadi bujangan selama hidupnya. Apakah hal ini benar ?”, tanya Deedat. Dominee menjawab lagi “Ya”. “Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa”, kata Deedat. “Musa dan Muhammad meninggal dalam kematian yang wajar, tetapi menurut agama Kristen, Yesus dengan kejam dibunuh di tiang salib. Apakah hal ini benar ?”, tanya Deedat lagi. Dominee berkata “Ya”. Deedat menyimpulkan dan menegaskan “Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa”.

“Bagaimana, ramalan tersebut cocok sekali dengan Muhammad, bukan ?”, tanya Deedat. Dominee menyela, “Semua penjelasan Anda terdengar sangat baik, tetapi itu semua tidak mempunyai konsekuensi yang nyata, karena kami umat Kristen memiliki Yesus Kristus sebagai reinkarnasi Tuhan, yang menyelamatkan kami dari perbudakan dosa !”. Deedat bertanya “Tidak penting ?”.

Tuhan tidak menganggap demikian ! Dia mengalami banyak kesulitan agar peringatanNya diingat. Tuhan tahu bahwa akan ada orang-orang seperti Anda yang dengan kepandaian berbicara, dengan tanpa canggung akan mengurangi kata-kataNya, sehingga Dia melanjutkan Ulangan 18:18 dengan peringatan yang menakutkan : ayat terdekat berikutnya, “Dan, hal tersebut akan terjadi”, “Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, daripadanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.” (Pada Injil Katolik kata-kata terakhirnya adalah “Aku akan menjadi pembalas dendam”- Aku akan membalas untuknya – Aku akan membalasnya!). Apakah hal ini tidak menakutkanmu ? Tuhan Yang Maha Kuasa sedang mengancam pembalasan dendam ! Nafas kita terengah-engah jika beberapa penjahat mengancam sambil menodongkan senjata tajam: “Cepat serahkan hartamu!”. Bagaimana dengan ancaman Tuhan? Tidakkah Anda takut pada peringatan Tuhan?

“Ajaib dari keajaiban-keajaiban !” Pada Ulangan 18:19 kita mendapatkan pemenuhan lebih jauh pada diri Muhammad ! Perhatikan kata-kata, “... segala firman-Ku yang akan diucapkan Nabi itu dengan nama-Ku,”. Atas nama siapa Muhammad berbicara ?. Deedat membukakan kitab suci Al-Qur’an pada dominee. Disitu diperlihatkannya kata “Bismillaahirrahmaanirraahiim” , yang artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Setiap surat dalam Al-Qur’an kecuali surat ke-9 (At-Taubah) dimulai dengan kata ini. Umat Muslim memulai setiap kegiatan yang sah menurut hukum Islam dengan kata “Bismillaahirrahmaanirraahiim”. Tetapi umat Kristen memulai : “Dengan nama Bapak, Anak dan Roh Kudus”. Apakah ini sebuah nama ? Beginikah nama Tuhan ?

Memperhatikan Ulangan bab 18, Ahmed Deedat telah memberikan lebih dari 15 alasan bagaimana ramalan tersebut ditujukan kepada Nabi Muhammad saw bukan Yesus.

Penjelasan lain mengenai Nubuat Nabi Muhammad pada Kitab Taurat dan Injil dapat Anda lihat pada buku “Menguak Misteri Muhammad” karya Benjamin Keldani {dapat didownload DISINI} serta artikel yang berjudul “Paran, Baka, Mekkah, dan Nubuat Muhammad”; “Upaya Gereja Mengaburkan Nubuat Muhammad”; “Nubuat Muhammad Dalam Alkitab”; serta “Machmadim atau Mahamadim ?”. Artikel-artikel itu penulis ambil dari situs : menganalisiskristen.blogspot.com.

Sabtu, 07 November 2009

Machmadim atau Mahamadim ?

Kidung Agung 5:10.

(Hebrew With Vowel) דֹּודִי צַח וְאָדֹום דָּגוּל מֵרְבָבָֽה׃

(Transliterasi) dowdî sah wə’ādowm dāgûl mērəbābâ:

(KJV Bible) My beloved white and ruddy, the chiefest among ten thousand.

(Terjemahan Bebas) Kekasihku itu putih dan merah sehat, pemimpin diantara 10.000 orang.

Kidung Agung 5:16

(Hebrew With Vowel) חִכֹּו מַֽמְתַקִּים וְכֻלֹּו מַחֲמַדִּים זֶה דֹודִי וְזֶה רֵעִי בְּנֹות יְרוּשָׁלִָֽם׃

(Transliterasi) hikow mamətaqqîm wəkullow mahămadîm zeh dowdî wəzeh rē‘î bənowt yərûšālāim:

(KJV Bible) His mouth is most sweet: yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem.

(Terjemahan Bebas) Teramat manis tutur katanya, ia adalah mahămadîm. Inilah kekasihku dan sahabatku, O puteri-puteri Yerusalem.

Kristen Mengklaim Machmadîm, bukan Mahamadîm

Orang Kristen biasanya akan mengatakan :

-Bukan Mahamadim, melainkan MACHMADIM, karena huruf "Chet" ח adalah "ch" bukan "h".

-Imbuhan "im" (îm/iYM ) adalah bentuk plural (jamak).

Masalah Huruf "Chet".

Kita perhatikan dahulu enam sumber berikut ini mengenai huruf Chet :

1. Sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Israeli_Hebrew

According to Ethnologue, the currently spoken dialects of Hebrew are "Standard Hebrew (General Israeli, Europeanized Hebrew)" and "Oriental Hebrew (Arabized Hebrew, Yemenite Hebrew)"

(Berdasarkan etnologi, dialek bahasa Ibrani sekarang terbagi menjadi dua yaitu "Bahasa Ibrani standar (yang digunakan oleh orang Israel di negara Israel, dan Yahudi Eropa)" dan "bahasa Ibrani Oriental (bahasa Ibrani yang dipakai oleh orang Israel di tanah Arab dan Yaman)"

2. Sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Heth_(letter)

Ḥet or H̱et (also spelled Khet, Kheth, Chet, Cheth, Het, or Heth) is the reconstructed name of the eighth letter of the Proto-Canaanite alphabet, continued in descended Semitic alphabets as...Hebrew ḫet (also ḥet) ח‎, Arabic ḥāʼ ح...

Ḥet or H̱et (juga dapat dieja Khet, Kheth, Chet, Cheth, Het, atau Heth) adalah berasal dari huruf ke delapan alfabet Proto-Kanaan, yang diserap kedalam alfabet rumpun Semit yaitu bahasa Ibrani ḫet (also ḥet) ח‎, bahsa Arab "ha" ح ...

3. Sumber http://www.gnosticteachings.org

cheth (or Cheth) Pronounced “het.” The eighth letter of the Hebrew alphabet.....

(Cheth atau Cheth diucapkan "het". Huruf ke delapan alfabet bahasa Ibrani.....

4. Sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Hebrew_phonology

ח khet [χ] (ħ among Oriental Hebrew speakers)

(ח khet [χ] (ħ diantara pengguna bahasa Ibrani Oriental atau di tanah Arab dan Yaman)

Perhatikan bahwa ħ (h-bar) adalah huruf "ha" ح (ejaan Indonesia dan Arab)

5. Sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Voiceless_pharyngeal_fricative

The voiceless pharyngeal fricative is a type of consonantal sound, used in some spoken languages. The symbol in the International Phonetic Alphabet that represents this sound is h-bar (ħ), and the equivalent X-SAMPA symbol is X\.

Language Word IPA

Arabic واحد ['wæːħɪd]

Hebrew חַשְׁמַל [ħaʃmaːl]

Perhatikan bahwa orang Barat mengeja واحد 'wæːħɪd.

'wæːħɪd adalah "wahid" (dalam ejaan Arab dan Indonesia)

Artinya adalah ħ (h-bar) adalah huruf "ha" atau ح.

6. Sumber : http://www.jewfaq.org/alephbet.htm

The process of writing Hebrew words in the Roman (English) alphabet is known as transliteration. Transliteration is more an art than a science, and opinions on the correct way to transliterate words vary widely. This is why the Jewish festival of lights (in Hebrew, Chet-Nun-Kaf-He) is spelled Chanukah, Chanukkah, Hanuka, and many other interesting ways. Each spelling has a legitimate phonetic and orthographic basis; none is right or wrong.

Proses menulis kalimat bahasa Ibrani kedalam alphabet Romawi (Inggris) dikenal sebagai Transliterasi. Transliterasi adalah lebih dari pada sebuah seni daripada sebuah ilmu pengetahuan, dan opini-opini pada cara tepat untuk mentransliterasi kalimat itu sangat bermacam-macam. Inilah mengapa Jewish Festival of Lights (yang dalam bahasa Ibrani terdiri atas huruf Chet-Nun-Kaf-He) dapat dieja sebagai Chanukah, Chanukkah, Hanuka, dan berbagai cara lainnya. Setiap pengucapan mempunyai sebuah legitimasi fonetik dan dasar ortografi; Jadi tidak ada yang benar atau salah.

Jadi huruf ח bagi bani Israel :

-akan dieja "chet" (Ch) untuk orang Israel di Eropa dan Standard Hebrew.

-akan dieja "het" (h) untuk orang Israel di Arabia (Oriental Hebrew).

-Semuanya memiliki legitimasi fonetik dan dasar ortografi.

-Jadi tidak ada yang benar atau salah, atau dengan kata lain baik Standard Hebrew maupun Oriental Hebrew sama-sama memiliki legitimasi. Semuanya benar!

Kesimpulannya :

Jadi מחמדים itu terdiri dari konsonan, bisa M-CH-M-D-Y-M dan bisa juga M-H-M-D-Y-M. Karena sejarah mencatat hanya seorang nabi yang namanya berkonsonan M-H-M-D yang memimpin 10.000 orang, maka orang tersebut tak lain adalah Nabi Muhammad SAW, sebagaimana terdapat dalam hadits Bukhari dibawah ini:

Bukhari Volume 5, Book 59, Number 574:

"Narrated Ibn Abbas : The Prophet left Medina (for Mecca) in the company of ten-thousand (Muslim warriors) in (the month of) Ramadan, and that was eight and a half years after his migration to Medina...."

(Diriwayatkan dari Ibn Abbas : Nabi meninggalkan Madinah (menuju Mekkah) beserta 10.000 (orang) di (bulan) Ramadhan, dan hal ini terjadi setelah 8,5 tahun Nabi hijrah ke Madinah...")

Imbuhan "îm" Tidak Selalu Bermakna Jamak

Sumber : http://www.al-madeena.com/huda/Muhammad-in-the-Bible.htm

The ending letters ‘im’ is a plural of respect and majesty just as in Elohim (the God). Without ‘im’ the name becomes Muhammad, which was translated as "altogether lovely" in the Authorised Version of the Bible.

(Imbuhan îm (iym) adalah bentuk jamak kehormatan dan keagungan seperti halnya ’ĕlohîm (Tuhan). Tanpa îm (iym), namanya akan menjadi Muhammad, yang jika diterjemahkan kedalam bahasa Inggris adalah "altogether lovely" dalam AV Bible.

Salam

Sumber:

-Shoftware Alkitab SABDA versi 3.00 http://www.sabda.net/modul.php

-Shoftware Alkitab e-sword http://www.e-sword.net/bibles

-Hebrew OT with vowels

Dikutip Dari : http://menganalisiskristen.blogspot.com

Nubuat Muhammad Dalam Alkitab

Nama Nabi Muhammad Dalam Kitab Kidung Agung

Kidung Agung 5:16

hikvō mamətaqqîm vəkullvō mahămadîm zeh dwōdî vəzeh rē‘î bənwōt yərûšālāim. (Teramat manis tutur katanya, dia adalah mahămadîm. Inilah kekasihku dan sahabatku, O puteri-puteri Yerusalem.)

Lafadz Ibrani pada kitab Kidung Agung (Song of Solomon) sangat jelas mencantumkan nama Muhammad (MHMD) dengan menambahkan kata “dim” yang artinya “yang agung”.

mahămadîm dalam Bible berbahasa inggris diterjemahkan "lovely ", dalam bahasa Arab mahămadîm seharusnya menjadi MUHAMMADIM.

Namun pendeta/pastur Arab Kristen yang tidak mau untuk menerima kebenaran kata “muhammadim” adalah nabi “Muhammad Yang Agung”. Mereka mengatakan bahwa muhammadim artinya seseorang yang memiliki karakteristik terpuji (bahasa Arab : hamidah). Dan ternyata para pendeta Arab Kristen cepat bertindak dengan mengedit Bible dan mengubah mahămadîm menjadi Habiibii seperti yang dapat anda saksikan di Bible berbahasa Arab terkini.

Benarkah “muhammadim” hanyalah sifat dan sama sekali bukan nama orang ?

Sekarang pembaca perhatikan.

Kidung Agung 5:10.

(Hebrew) דודי צח ואדום דגול מרבבה׃

(Hebrew With Vowel) דֹּודִי צַח וְאָדֹום דָּגוּל מֵרְבָבָֽה׃

(Transliterasi) dvōdî sah və’ādvōm dāgûl mērəbābâ:

(KJV) My beloved white and ruddy, the chiefest among ten thousand.

(Terjemahan Bebas) Kekasihku itu putih dan merah sehat, pemimpin diantara 10.000 orang.

Kidung Agung 5:16

(Hebrew) חכו ממתקים וכלו מחמדים זה דודי וזה רעי בנות ירושׁלם׃

(Hebrew Wiith Vowel) חִכֹּו מַֽמְתַקִּים וְכֻלֹּו מַחֲמַדִּים זֶה דֹודִי וְזֶה רֵעִי בְּנֹות יְרוּשָׁלִָֽם׃

(Transliterasi) hikvō mamətaqqîm vəkullvō mahămadîm zeh dwōdî vəzeh rē‘î bənwōt yərûšālāim:

(KJV) His mouth is most sweet: yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem.

(Terjemahan Bebas) Teramat manis tutur katanya, dia adalah mahămadîm. Inilah kekasihku dan sahabatku, O puteri-puteri Yerusalem.

Sangatlah jelas “my beloved” adalah MAHAMADIM (MHMDM) atau MUHAMMADIM (Muhammad Yang Agung) adalah pemimpin 10.000 orang. Nabi Muhammad adalah pemimpin 10.000 pasukan dalam penaklukkan kota Mekkah di Paran.

Keturunan Nabi Muhammad

Sesungguhnya nabi Ibrahim dan anaknya (nabi Ismail) telah berdoa ketika berada di Mekkah agar Allah SWT menjadikan keturunan mereka sebagai umat yang tunduk dan patuh kepada Allah SWT.

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Al Baqarah 2:128-129)

Dalam Perjanjian Lama (Taurat) dicatat :

“Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.” (Kejadian 17:20)

“Bangunlah, angkatlah anak itu (Ismail), dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." (Kejadian 21:18)

Tidak ada keturunan Ismail suatu umat yang berjaya, kecuali umat nabi Muhammad saw, sebagaimana yang Allah firmankan,

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran 3:110)

Dalam Perjanjian Lama Taurat Kitab Ulangan,

“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” (Ulangan 18:18)

Yang dimaksud dari antara saudara mereka adalah bani Ismail. Bukan bani Israel sebagaimana keyakinan Yahudi dan Kristen. Yahudi beranggapan bahwa nubuat Ulangan 18:18 adalah untuk Yosua, sedangkan Kristen beranggapan bahwa nubuat Ulangan 18:18 adalah untuk Yesus.

Namun argumen Kristen dan Yahudi tertolak dengan sendirinya melalui ayat,

Ulangan 34:10

וְלֹֽא־קָם נָבִיא עֹוד בְּיִשְׂרָאֵל כְּמֹשֶׁה אֲשֶׁר יְדָעֹו יְהוָה פָּנִים אֶל־פָּנִֽים׃

vəlō`-qām nāby` ‘ovd bəyiśərā'ēl kəmōšeh 'ăšer yədā‘vō yəhvâ pānîm 'el-pānîm

vəlō` (TIDAK) -qām (BANGKIT) nāby` (NABI) ‘ovd (LAGI) bəyiśərā'ēl (ISRAEL) kə (SEPERTI) mōšeh (MUSA) 'ăšer yədā (KENAL) ‘wō yəhvâ (TUHAN) pānîm (MUKA) 'el-pānîm (MUKA).

“Tidak ada lagi nabi yang bangkit di Israel, Seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka.” (Ulangan 34:10 Terjemahan Bebas)

Nabi Muhammad adalah nabi seperti Musa, karena ia memiliki kitab suci dan hukum yang baru, dan nabi Muhammad bukanlah orang Israel.

Berdasarkan Ulangan 34:12, hanya nabi Musa saja di kalangan bani Israel yang dianugerahi mukjizat luar biasa oleh Tuhan. Jadi nabi Yosua, nabi Yesus, dan nabi-nabi dari kalangan bani Israel lainnya sama sekali tidak ada yang bisa menyamai mukjizat nabi Musa (baca Ulangan 34:12).

Ulangan 34:12 (KJV Bible)

And in all that mighty hand, and in all the great terror which Moses shewed in the sight of all Israel.

Ulangan 34:12 (LAI 1974)

dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.

Ulangan 34:12 (Transliterasi)

úləkol hayyād hahăzāqāh úləkol hammovrā` haggādovl `ăser ’āsāh moseh lə’ēynēy kāl-yisərā`ēl.

Ulangan 34:12 (Bahasa Ibrani)

וּלְכֹל הַיָּד הַחֲזָקָה וּלְכֹל הַמֹּורָא הַגָּדֹול אֲשֶׁר עָשָׂה מֹשֶׁה לְעֵינֵי כָּל־יִשְׂרָאֵֽל׃

Taurat mencatat bahwa Ismail adalah seorang pemanah di padang pasir Pasir.

“Allah menyertai anak itu (Ismail), sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun (Paran) dan menjadi seorang pemanah.” (Kejadian 21:20)

Nabi Muhammad pun telah mengisyaratkan dalam haditsnya bahwa nenek moyangnya adalah seorang pemanah. Dan dalam hal ini telah terjadi pada kabilah Aslam beberapa orang dari mereka yang memanah dengan busur, maka nabi Muhammad berkata kepada mereka:

“Panah lah wahai keturunan Ismail, sesungguhnya bapak kamu (Ismail) adalah seorang pemanah.” (Bukhori kitab al Jihad wa Sair, Ibnu Majah dalam kitab Al Jihad).

Karakteristik Nabi Muhammad dalam Alkitab

Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan sebuah hadits yang disandarkan kepada Abdullah bin Mas'ud yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW mendengarkan orang-orang Yahudi membaca Taurat disebuah Kanisah (kuil). Tatkala Rasulullah SAW masuk ke Kanisah itu, mereka berhenti membacanya, lalu Rasulullah SAW bertanya :"Mengapa kamu berhenti membacanya?" Seorang yang sedang sakit di tempat itu kemudian mengambil kitab Taurat lalu membacanya sampai kepada penjelasan sifat Rasulullah SAW dan umatnya. Setelah itu orang yang membaca tersebut berucap :"Inilah sifat-sifat engkau dan umatmu, saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya engkau adalah rasul (utusan) Allah."[1]

Beberapa karakteristik Nabi Muhammad dalam alkitab antara lain :

1. Bahwasanya Kerajaan Syeba (Yaman) akan tunduk pada Nabi Muhammad

“Kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti!” (Mazmur 72:10)

Telah habis masa kerajaan Yaman, dan tidak ada lagi seorang nabi yang nanti raja Yaman akan tunduk padanya, kecuali kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Bahwasanya Nabi Muhammad memiliki kekuasaan pengadilan dan hukum

“Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!”

Nabi Muhammad adalah pemimpin agama sekaligus pemimpin pemerintahan Islam. Ia memiliki kekuasaan pengadilan. Dengan kekuasaanya, ia menegakkan keadilan didaerah kekuasaannya. (Mazmur 72:4)

3. Bahwasanya Nabi Muhammad membawa ajaran Shalowm (Salam/Islam)

“Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera (Shalowm) bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran!” (Mazmur 72:3)

Shalowm (bahasa Ibrani) atau Salam (Bahasa Arab) adalah arti kata Islam. Nabi Muhammad membawa ajaran Islam (Shalowm) dan menegakkan kebenaran dengan kekuasaan yang dimilikinya.

4. Bahwasanya beliau adalah pahlawan yang menyandang pedang

“...kemurahan tercurah pada bibirmu, sebab itu Allah telah memberkati engkau untuk selama-lamanya. Ikatlah pedangmu pada pinggang, hai pahlawan.... (Mazmur 45:2-3)

5. Bahwasanya Tuhan akan memasyurkan nama nabi Muhammad

“Aku mau memasyhurkan namamu turun-temurun; sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan selamanya.” (Mazmur 45:17)

6. Bahwasanya Nabi Muhammad Adalah Batu Penjuru

“Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru : hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita . Sebab itu, aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu .”

Tafsiran

“yang dibuang” : nabi Muhammad keturunan Ismail yang dibuang (diusir) oleh Sarah.

“batu penjuru” : nabi terakhir.

“ajaib di mata kita” : Bangsa Yahudi akan memandang ajaib, karena selama ini kenabian selalu lebih banyak lahir dari mereka.

“Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” : Artinya Kerajaan Allah akan berpindah dari Bani Israel ke bani Ismail yang dibuang dahulu.

Nabi Muhammad bersabda :

“Sesungguhnya perumpamaan saya dengan nabi-nabi sebelumku adalah seperti perumpamaan seseorang yang membangun sebuah rumah, ia perindah dan perhiasi rumah itu, kecuali hanya satu tempat batu saja disalah satu sudut bangunan itu, maka orang-orang berthawaf (berkeliling) disekitarnya, mereka ta'jub terhadap bangunan itu seraya berkata: “Tidakkah lobang ini diletakkan satu batu?” Beliau (nabi Muhammad saw) berkata: “Aku lah satu batu itu dan akulah penutup para nabi.” (Lihat Bukhori, kitab “Manaqib”. Muslim pada kitab “Al-Fadhail”)

7. Bahwasanya Nabi Muhammad Akan Hijrah (dari Mekkah) Dan Disambut penduduk kota Yang Didatanginya (Medinah).

Yesaya Pasal 21:13-17

“Ucapan ilahi terhadap Arabia . Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah kafilah orang Dedan ! Hai penduduk tanah Tema , keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: "Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab Tuhan, Allah Israel, telah mengatakannya."

Dedan : adalah di Arabia bagian Utara. Negeri yang dekat dengan kota Madinah daripada Tema.

Tema : adalah anak Ismail. Daerah utara dekat kota Madinah.

Kedar : adalah anak Ismail.

Nubuat kitab Yesaya sangat otentik karena sesuai historis dimana Yahweh (Allah Israel ) berfirman bahwa anak-anak Ismail di Arabia akan mendapat wahyu dari-Nya. Wahyu yang diterima Yesaya memerintahkan kepada orang-orang Tema supaya menghidangkan makanan dan minuman kepada orang-orang yang lari dari pedang. Nabi Muhammad dan umat Muslim kota Mekkah hijrah pada tahun 1 Hijriah menuju kota Madinah dimana mereka mendapat sambutan meriah dari penduduk kota Madinah.

8. Bahwasanya setahun setelah hijrah akan ada perang yang dimenangkan oleh beliau

Yesaya Pasal 21:13-17

“Ucapan ilahi terhadap Arabia . Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah kafilah orang Dedan ! Hai penduduk tanah Tema , keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: " Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab Tuhan, Allah Israel, telah mengatakannya."

Nubuat ini digenapi dengan perang Badar, dimana kaum musyrikin kota Mekkah menyerang nabi Muhammad dan pasukan Islam yang berkedudukan di Madinah. Dan nabi Muhammad berhasil menang melawan mereka.

Pada tanggal 12 Robiul Awal thn 1 Hijriah, nabi Muhammad tiba dikota Madinah. dan pada tanggal 17 Romadhon thn 2 Hijriah. Jadi dengan selisih satu tahun, nabi Muhammad memimpin pasukan Muslim mengalahkan Kaum Musyrikin Mekkah dlm Perang Badar.

QS Ali 'Imran 123-126 :

Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.

(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?"

Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.

Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

9. Bahwasanya Beliau Mengendarai Unta

“Apabila dilihatnya pasukan, pasang-pasangan orang berkuda, pasukan keledai, pasukan unta, maka haruslah diperhatikannya sungguh-sungguh, dengan penuh perhatian." (Yesaya 21:7)

Penglihatannya Yesaya ini terbagi menjadi dua bagian, bahwa seorang penunggang keledai dan seorang penunggang unta, umumnya Kristen akan berkata bahwa sang penunggang keledai itu adalah Yesus (Yohanes 12:14). Lalu siakapah yang dijanjikan akan mengendarai unta ? Tokoh yang dinubuatkan oleh Yesaya ini tidak akan pernah digenapi selain untuk Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad mengendarai unta sebab ia tinggal digurun pasir.

10. Bahwasanya Bani Ismail Akan Menyanyikan Nyanyian Baru Bagi Tuhan

“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhann, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.” (Yesaya 42:10-12)

Nyanyian bagi mereka adalah nyanyian adzan, dzikir, dan takbir kepada Allah. Hingga kini hanya ada nyanyian adzan di Arab Saudi, bukan nyanyian Gereja karena 100% penduduk Arab Saudi adalah muslim.

Bukit Batu di kota Madinah

11. Bahwasanya kambing dan domba Nebayot dan Kedar akan dipersembahkan di Baitullah (Bait Allah)

“Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku. ” (Yesaya 60:7)

Umumnya Kristen akan berkata bahwa Yesaya 60:7 ini adalah untuk Yesus. Namun sejarah hingga kini mencatat Nebayot, Kedar, dan keturunan Ismail lainnya hanya tunduk kepada nabi Muhammad. Rumah keagungan-ku adalah baitullah di Ka'bah, bukan Basilika St Petrus di Roma dan Gereja di Yerusalem. Karena bani Ismail tidak pernah mempersembahkan kambing dan domba untuk korban kepada Paus Roma maupun Uskup di Yerusalem.

12. Bahwasanya Beliau Senantiasa Didoakan setiap waktu

“Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari!” (Mazmur 72:15)

Beginilah keadaan nabi Muhammad saw, umat Muslim selalu mendoakan dan memberkati setiap kalinya dalam sholat (sembahyang) yakni melalui salawat.

13. Bahwasanya Beliau akan memimpin 10.000 pasukan menaklukkan Paran

Ulangan 33:2 (KJV Bible)

“And he said, The Lord came from Sinai, and rose up from Seir unto them; he shined forth from mount Paran, and he came with ten thousands of saints: from his right hand went a fiery law for them.

“Berkatalah ia: "Tuhan datang dari Sinai dan terbit dari Seir kepada mereka; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dengan 10.0000 orang kudus; di sebelah kanannya tampak kepada mereka api yang menyala.”

Kata “RIGHT HAND” bisa diartikan juga “Selatan” . Mengapa “Right Hand” artinya “Selatan”.

Coba Anda berdiri tegak dengan sikap sempurna menghadap ke Timur, lalu rentangkan kedua tangan Anda. Maka ketika Anda berdiri tegak menghadap ke Timur maka tangan kiri Anda menghadap ke Utara, dan tangan kanan Anda menghadap ke Selatan.

Mungkin Anda akan bertanya : “Mengapa patokannya harus menghadap ke Timur?”

Jawaban kami adalah Karena Ulangan 33:2 menyebut Tuhan ini diibaratkan matahari yang bersinar. Tentu saja matahari bersinar dari arah Timur dipagi hari.

Sehingga ketika Anda menghadap ke Timur, tangan kiri Anda menghadap ke Utara, tangan kanan Anda menghadap ke Selatan. Silahkan di praktekkan.

Jadi tafsirannya adalah:

“Dan ia berkata, Tuhan datang dari Sinai, dan terbit kepada mereka dari Seir, ia bersinar dari pegunungan Paran, dan ia datang dengan 10.000 orang kudus dari Selatan dengan hukum yang berapi-api. ” (Ulangan 33:2)

Sinai adalah Tempatnya Musa.

Seir adalah Palestina, yakni tempatnya Yesus (Isa).

Dan di pegunungan Paran, nabi Muhammad datang menaklukkan kota Mekkah beserta 10.000 orang dengan hukum yang berapi-api.

Menariknya Bible revisi terbaru yakni Today's New International Version (TNIV) dan New International Version (NIV) - meskipun mengartikan sedikit berbeda dengan pernyataan Bible KJV - menyatakan juga bahwa Paran terletak di Selatan.

Ulangan 33:2 (TNIV dan NIV)

"He said: "The LORD came from Sinai and dawned over them from Seir; he shone forth from Mount Paran. He came with [a] myriads of holy ones from the south, from his mountain slopes."

14. Bahwasanya Kiblat tidak lagi di Yerusalem

"Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." Kmdn Yesus berkata: " hai perempuan, percayalah kepadaku, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. (Yohanes 4:20)

Injil Yohanes pasal 4 mencatat sabda Yesus tentang bagaimana cara menyembah (worship) Allah yang benar dan pada saatnya nanti kiblat tidak akan berada di Yerusalem. Berpindahnya kiblat tempat menyembah Allah, tidak akan pernah terjadi selain pada masa kenabian Muhammad.

Apakah Mereka Tidak Beriman

Dari sekian banyak contoh dari kabar gembira yang telah kami sebutkan diatas, telah jelas bagi kita bahwa kitab-kitab suci terdahulu yakni Taurat, Mazmur (zabur), kitab-kitab suci Yahudi lainnya, dan Injil telah mengisyaratkan agar umatnya dapat mengenali sang Nabi Penutup. Hal ini telah ada berabad-abad sebelum sang Nabi penutup yakni Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah.

Berita gembira tentang diutusnya Nabi Muhammad SAW sangat mashur sekali dikalangan umat-umat terdahulu. Karena nabi-nabi mereka telah mengabarkan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW. Dan berita-berita yang terdapat dalam kitab-kitab suci samawi terdahulu inilah yang menyebabkan kebanyakan orang masuk Islam.

Sebagaimana Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), mereka menunggu kedatangan nabi terakhir. Maka tatkala ia datang, mereka yang tahu betul ajaran Taurat diantaranya Abdullah bin Salam. Allah menceritakan hal ini dalam surat al-Ahqaf :

"Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al Quran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS Al Ahqaaf 10)

Dan sebagian dari ahlulkitab (Yahudi dan Nasrani) itu ada yang berpaling terhadap kebenaran. Timbullah perasaan iri dan dengki dikalangan mereka. Bahkan mereka terus-menerus memusuhi, membenci, dan memerangi beliau. Kemudian mereka mempelajari teks-teks Alkitab yang menyebutkan tentang nama dan karakteristik Nabi Muhammad, lalu mengeditnya.

"..... kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya ....." (QS Al-An'am 91)

"..... Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya ....." (QS An-Nisaa' 46)

"..... Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya ....." (QS Al Maa'idah 13)

"..... sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah." (QS At Taubah 34)

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud mengambil jalan di antara yang demikian, merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan." (QS An Nisaa' 150-151)

Penggantian dan perubahan terhadap isi alkitab terus-menerus dilakukan oleh pendeta Kristen hingga saat ini. Namun, isyarat yang pasti dan bukti yang nyata dalam alkitab hingga kini masih terdapat sisa-sisa keterangan -yang masih belum diedit- yang menyebutkan tentang karakteristik Nabi Muhammad SAW.

Penulis telah mendapatkan dalam Alkitab mengenai nama, karakteristik, tempat ia diutus, juga disebutkan pula tutur kata beliau, dan peristiwa hijrah Nabi Muhammad dan kekalahan musuh-musuhnya. Semua karakteristik itu tidak sesuai bagi setiap orang kecuali pada diri Nabi Muhammad SAW.

"Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam......" (QS Ali 'Imran 19)

--------------------------------------------------------------------------------

Catatan Kaki

[1] :Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, halaman 757, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Houve, Jakarta, cetakan keenam, 2003.

Sumber :

Muhammad Dalam Kitab Samawi, Oleh Syeikh Abdul Majid A. Zainuri, Penerbit Iqra Insan Press, cetakan pertama, 2004.

Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, halaman 757, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Houve, Jakarta, cetakan keenam, 2003.

King James Version Bible.

Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia.

Dikutip Dari : http://menganalisiskristen.blogspot.com