Sabtu, 17 Desember 2011

Tak Ada Jalan Lain Kecuali Menerapkan Sistem Syariah!

Dari data yang dikeluarkan CNBC.com, ternyata negara penghutang terbesar di dunia didominasi oleh negara-negara maju.  Dari 20 negara dengan tingkat hutang tertinggi di dunia, 17 negara (85%) berasal dari Benua Eropa, 1 negara dari Benua Asia, 1 dari Benua Australia, dan 1 dari Benua Amerika. Dari 17 negara Eropa, 11 negara (64.7%) didalamnya termasuk dalam anggota EURO. Dari total 17 anggota EURO, 11 negara (64.7%) di antaranya memiliki permasalahan akan tingginya utang.

Berikut daftar tabelnya:


Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 20 negara dengan rasio Debt/GDP tertinggi di dunia, Irlandia memiliki rasio tertinggi di level 1,382% sedangkan Amerika memiliki rasio terendah sebesar 101.1%. Di sisi lain, nominal utang terbesar dari dua puluh negara dalam daftar dimiliki oleh Amerika sebesar USD 14.825 Triliun (terbesar setelah Inggris, Jerman, dan Perancis) tetapi di sisi lain Amerika juga memiliki GDP terbesar yakni USD 14.66 Triliun (terbesar setelah Jerman, Inggris, dan Perancis). Total utang yang di tanggung setiap warga Negara (Debt / Capita) mencapai USD 566,756 di Irlandia sedangkan yang terendah berada di Hungaria dimana setiap warga Negara menanggung utang Negara sebesar USD 22,735.

Bagaimana dengan Indonesia? Debt / GDP sangat rendah di kisaran 25.49%. GDP Indonesia saat ini lebih tinggi dari Belanda, Irlandia, Swiss, Belgia, Denmark, Swedia, Finlandia, Austria, Norwegia, Hongkong, Portugal, Yunani, dan Hungaria. (Lebih tinggi dari 13 negara Eropa dalam tabel)
Sampai detik ini, krisis utang di kawasan Uni Eropa terus bergejolak dan mengakibatkan ketidakpastian di pasar global. Berbagai solusi yang diajukan masih banyak menimbulkan pertanyaan, apakah masalah akan dapat diselesaikan dengan baik ataukah memunculkan krisis yang lebih besar lagi.


Lima negara Eropa yang disingkat PIIGS (Portugal, Italy, Ireland, Greece, Spain) saat ini menjadi sorotan utama karena merupakan negara dengan rasio hutang tertinggi dan dikhawatirkan dapat menciptakan efek domino negatif terhadap keseimbangan ekonomi global jika masalah tidak cepat diatasi.


Negara PIIGS menunjukan bahwa nilai CDS (Credit Default Swap) kelima negara tersebut terus naik lebih tinggi melebihi nilai ketika terjadi krisis global tahun 2008. Dapat disimpulkan surat utang pemerintah dari kelima negara ini dipandang memiliki risiko gagal bayar yang semakin meningkat.


Badan keuangan internasional serta pemegang obligasi  melayangkan tuntutan agar negara bersangkutan melakukan pemangkasan anggaran. Menurut saya, ini hanyalah solusi jangka pendek dan tidak menyentuh substansi permasalahan.


Dalam tulisan saya sebelumnya (Sistem Kapitalisme Berada di Ujung Tanduk), telah membuktikan bahwa sistem kapitalisme yang menjadi pegangan system perekonomian dunia saat ini, benar-benar sudah tidak dapat diandalkan.  Menurut saya, ada 3 alasan utama mengapa  sistem kapitalisme mengalami kehancuran:
1. Sistem Kapitalime mendasarkan kepada sistem bunga untuk mengambil keuntungan;
2. Menggunakan kertas sebagai mata uang dan alat tukar;
3. Uang dijadikan komoditi untuk diperjualbelikan.


Lantas, bagaimana cara seharusnya untuk mengatasi masalah perekonomian dunia tsb? Satu-satunya cara adalah dengan menerapkan Sistem Ekonomi Islam (SEI) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Syariah.


Mengapa bisa demikian?

Karena SEI adalah satu-satunya sistem yang:
1. Melarang dengan tegas adanya sistem ribawi.
2. Menyiratkan emas/dinar serta perak/dirham sebagai mata uang dan nilai ukur.
3. Melarang dengan tegas permainan judi dan spekulasi (mengundi nasib).
4. Menyuruh dengan tegas agar umat menunaikan zakat dan sering bersedekah.
5. Menekankan perlunya ketahanan ekonomi.
6. Menekankan kejujuran dan keadilan dalam berbisnis.
7. Menekankan etika dalam berniaga.


Untuk lebih jelasnya mengenai ini, silakan download e-book berjudul “Tinggalkan Kapitalisme!  Segera Beralih ke Sistem Syariah!”.


Sumber:
*) http://galerisaham.com
*) http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/10/03/sistem-kapitalisme-berada-di-ujung-tanduk/
*) http://aboutagama.blogspot.com/2011/11/tinggalkan-kapitalisme-segera-beralih.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar