Jumat, 15 Januari 2010

Menguak Kebenaran Injil Barnabas

Seputar Injil Barnabas

Semenjak abad ke 4M (masa kekaisaran Konstantin), Injil Barnabas tidak lagi diakui oleh kaum nasrani karena kandungan Injil ini dianggap:

1. SELARAS dengan ajaran tauhid yang dibawa oleh Muhammad SAW (Islam).
2. Tidak Mengakui TRINITAS.
3. Tidak mengakui bahwa ISA / YESUS adalah ANAK TUHAN apalagi sebagai TUHAN.
4. Mengakui akan datangnya NABI SESUDAH ISA, MESIAS SESUNGGUHNYA YAITU AHMAD ATAU MUHAMMAD.
5. Tidak mengakui bahwa ISA mati dengan DISALIB.

Runtutan sejarahnya adalah sebagai berikut:
Pada awalnya 12 murid nabi Isa menulis semua ajaran yang disampaikan nabi Isa. Risalah-risalah tersebut pada awalnya DIAKUI termasuk salah satunya adalah Injil Barnabas.
Namun pada tahun 325 M, kalangan gereja termasuk gereja-gereja Alexandria mulai goyah, setelah gereja PAULUS (Katholik) melalui Konsili di NICEA menetapkan TRINITAS sebagai doktrin mutlak. Akibatnya 300 lebih manuskrip Injil harus diseleksi, yang pada akhirnya tinggallah 4 "Injil Resmi" atau disebut "Injil Kanonik", sementara ratusan sisa injil lainnya DIMUSNAHKAN.
Kemudian pihak gereja, didukung pihak kerajaan mengeluarkan statement : "Siapapun yang memiliki injil tidak resmi akan dibunuh!". Dan akhirnya Kaum Nasrani hanya disuruh mempercayai 4 Injil Kanonik yang ditulis oleh Lukas, Markus, Matius dan Yohanes.
Pada 366 M, Paus Damaskus kembali menegaskan untuk melarang membaca apalagi mempelajari manuskrip-manuskrip Apokrifa termasuk Injil Barnabas, tapi ia sendiri menyimpan salinan Injil Barnabas diperpustakaannya.
Keputusan larangan tersebut termaktub dalam KATALOG MANUSKRIP YUNANI diperpustakaan CHACELOR SEGUIER (1558-1672) yang dipersiapkan oleh B. De Manfaucon (1665-1741) dan didalam sebuah daftar yang disebut STICHOMETRY NICEPHORUS.
Pada awalnya, Injil Barnabas disembunyikan diperpustakaan Vatikan. Namun, kemudian Injil Barnabas mulai tersebar ketika Uskup St. FERRAMINO pada tahun 1585 meminjam manuskrip Injil Barnabas berbahasa ITALIA dari perpustakaan PAUS SIXTUS V. Setelah membaca dan mempelajari Injil Barnabas, FERRAMINO memeluk Islam.

Kemudian manuskrip Injil Barnabas tadi jatuh ke tangan MUSTAPHA DE ARANDA (MUSTHAFA AL ARANDI) yang menerjemahkannya dalam bahasa SPANY0L. Tak lama kemudian, Dr. Sale, sarjana Inggris menemukan Injil tsb. Tahun 1709, John Toland, arkeolog dan sejarawan Amsterdam Belanda, menerima Injil Barnabas berbahasa ITALIA dari J.E KRAEMER, penasehat kerajaan Prusia Jerman. Tahun 1713, Kraemer menitipkan manuskrip Injil Barnabas tsb diperpustakaan Pangeran EUGENE dari Savoy. Beberapa tahun kemudian, manuskrip tsb disimpan diperpustakaan kerajaan Wina THE EMPERIAL LIBRARY atas prakarsa pangeran EUGENE.
Pada tahun 1907, Injil Barnabas yang berbahasa Spanyol diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh LONSDALE RAGG dan istrinya LAURA RAGG, dengan judul THE GOSPEL OF BARNABAS terbitan OXFORD UNIVERSITY. Tahun 1908, Dr. KHALIL SA'ADAH-arkeolog Arab, menerjemahkan buku diatas dalam bahasa Arab "Injil Barnaba, Dirasat Haula Wihdatiddin'inda Musa wa Isa wa Muhammad'Alaihimussalam"
(Injil Barnabas, Sebuah Studi Mengenai Kesamaan Tauhid antara Musa, Isa dan Muhammad 'Alaihimussalam).

Sementara dilain tempat, pada tahun 1947 telah ditemukan 7 lembar manuskrip Injil Kuno yang ditemukan oleh 3 anak penggembala domba Badui: JUMA, KHALIL dan MUHAMMAD. Mereka bertiga menemukan manuskrip Injil tersebut didalam sebuah gua di LEMBAH QUMRAN, sebelah LAUT MATI. Manuskrip tsb berbentuk GULUNGAN PERKAMEN (semacam kertas dari kulit) yang dibungkus dengan kain kehijauan karena sudah tua dan ditaruh dalam guci. Oleh ahli arkeologi, manuskrip tsb diberi nama GULUNGAN LAUT MATI. Diperkirakan umur manuskrip tsb berasal dari tahun 900 M, umurnya 1.000 tahun lebih tua dari teks Injil Ibrani.
Setelah melalui perjalanan panjang dan perpindahan tangan, Gulungan Laut Mati akhirnya terkumpul dan tersimpan di HEBREW UNIVERSITY dengan nama : SHRINE OF THE B0OK (Kilauan Kitab Suci) hingga saat ini.

Sumber : http://peperonity.com

Sekilas Sosok Barnabas

Barnabe atau Barnabas adalah salah satu diantara 12 murid Nabi Isa a.s yang pertama yang dikenal oleh kaum muslimin dengan sebutan KAUM HAWARIYYUN. Ia adalah murid termuda Nabi Isa a.s.
Nama aslinya adalah YOSES atau YUSUF atau YOSEF. Lahir di CYPRUS, dari suku LEWI (YAHUDI). Nama BARNABAS diberikan oleh Nabi Isa a.s kepadanya yang artinya "si pelipur lara" atau "si pemberi peringatan".
Ia lebih mengenal dan lebih dekat dengan Nabi Isa a.s dibanding kemenakannya MARKUS.
Siapakah MARKUS, MATHIUS, LUKAS dan PAULUS ? Semenjak adanya Konsili gereja Paulus di NICEA, umat kristen hanya mengenal 4 Injil KAN0NIK/INDUK. Keempat injil tsb ditulis oleh MARKUS, MATHIUS, LUKAS DAN YOHANES. Sejarah telah membuktikan bahwa keempat penginjil tsb TIDAK DEKAT atau MENGENAL LANGSUNG dengan Nabi Isa.
Seperti halnya MARKUS yang tidak dekat dengan Nabi Isa a.s, MATIUS juga tidak mengenal Nabi Isa a.s. Ia dulunya lebih dikenal sebagai mantan PEGAWAI RENDAHAN PEMUNGUT CUKAI.
LUKAS adalah DOKTER PRIBADI PAULUS yang juga tidak pernah bertemu dengan Nabi Isa a.s
Adapun PAULUS alias SAUL dari Tarsus, dia juga TIDAK PERNAH BERTEMU DAN TIDAK PERNAH BERGABUNG DENGAN 12 MURID NABI ISA A.S. Sebelumnya, PAULUS justru tokoh yang PRO ROMAWI, salah satu musuh Nabi Isa a.s yang terlibat dalam pembunuhan besar-besaran dan penyaliban. Setelah peristiwa penyaliban, Paulus ikut berdakwah dengan Barnabas. Namun Paulus berseberangan paham dengan Barnabas.
Data tentang Barnabas memang sedikit, apalagi beberapa kitab seperti PERJALANAN DAN AJARAN PARA RASUL telah dimusnahkan oleh gereja Paulus sehingga info tentang Barnabas dan generasi awal umat Nasrani ikut raib.

Sumber : http://peperonity.com

Kesimpulan Dari Saya
Sebagaimana kita ketahui bahwa Injil Barnabas ini sering menjadi perdebatan hangat antara orang Islam dan Kristen. Orang Islam mengklaim bahwa Injil Barnabas adalah injil yang ASLI. Namun pihak Kristen membantahnya dengan berbagai alasan, salah satunya seperti yang tertulis dalam buku 'The Gospel of Barnabas' karangan Drs. B.F. Drewes dan Drs. J. Slomp [dapat didownload DISINI].

Alhamdulillah saya pribadi memiliki Injil Barnabas ini yang saya peroleh dari teman papa saya. Dan setelah membacanya, saya berpendapat bahwa Injil Barnabas bukanlah Injil yang asli. Mengapa? Karena isinya ada yang bertentangan dengan Al-Qur'an. Salah satunya adalah seperti yang tercantum dalam Injil Barnabas Bab 3 (yang perawan dikelilingi oleh cahaya melebihi terang, dan anaknya melahirkan tanpa rasa sakit). Perkataan ini jelas bertentangan dengan QS 19:23 yang mengatakan: "Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan."

Walau demikian, bukan tidak mungkin bahwa Injil tersebut memang telah ditulis di bawah nama Barnabas. Seperti yang dikatakan R. Blackhirst dalam artikelnya (Barnabas and the Gospels: Was There an Early Gospel of Barnabas?): "It is, however, not unlikely that a Gospel might have been written under the name Barnabas. As with most characters mentioned as having had even a subsiduary role in the events described in the New Testament, there was a spurious literature gathered under Barnabas' authority in the early history of the Christian faith, with contending sects claiming him as their own. Barnabas was, in any Christian reckoning, an important figure in the Christian story. There are extant, in whole or in part, Gospels of Thomas, Philip, Peter, James, Bartholemew, Matthias, Nicodemus, a whole array of New Testament characters, so why not Barnabas as well? Even though the canonical Barnabas did not meet Jesus in person (not joining the disciples until after the Ascension of Christ into heaven, according to the Acts of the Apostles) neither had Luke and, even more than Luke, Barnabas (in the New Testament accounts) was in a position to hear of Jesus' life and teachings direct from those who did meet him; this qualified him to write a gospel. John Mark, a relative of Barnabas, is supposed to have written from the reports of Peter. Barnabas, in this same circle, could have written too. To the Church Fathers Barnabas was known as the writer of an important epistle. Some Christian authorities supported moves to include this epistle in the canon of the New Testament but, ultimately, it was rejected while still attaining and holding a place of honour among early Christian writings. There is no reason why such a revered figure as Barnabas might not have also had a gospel written in his name; indeed, given the welter of spurious gospels written under a host of New Testament names it might be more surprising if a gospel had not been written in his name by someone at some stage."

Terlepas dari kontroversi mengenai Injil Barnabas, satu hal yang amat penting untuk dicatat bahwa fakta menunjukkan bahwa Injil Thomas yang ditemukan di Nag Hamadi-Mesir pada tahun 1945 serta injil-injil yang ditemukan pada tahun 1947 di Qumran dekat Laut Mati, yang kemudian dikenal dengan Gulungan Laut Mati (the Dead Sea Scrolls) menunjukkan bahwa tulisan-tulisan kuno tsb ditulis mendahului Kitab Perjanjian Lama terlebih lagi Kitab Perjanjian Baru, bahkan diantaranya ditulis semasa dengan zaman kehidupan Yesus [lihat artikel Misteri Naskah Laut Mati].

Lantas apa isinya? Mengapa begitu amat penting?

Kajian-kajian tentang the Dead Sea Scrolls amatlah banyak, diantaranya yang membuat geger dunia Kristen adalah laporan Barbara Theiring, dalam bukunya "Jesus the Man". Dari penelitiannya selama 20 tahun terhadap naskah Laut Mati, Barbara Theiring mampu menyuguhkan sosok Yesus sebagai seorang manusia, yang menikah (bahkan berpoligami), juga meninggal secara wajar dan bukan ditiang salib. Secara umum, kajian terhadap Naskah Laut Mati, lebih menempatkan Yesus sebagai sosok manusia yang pernah ada dalam sejarah, dan bukan sosok imajiner yang kemudian di mitoskan dan disembah. Dengan kata lain, tak satupun dari injil-injil manuskrip kuno tersebut yang mengatakan tentang adanya penebusan dosa yang dilakukan oleh Yesus Kristus melalui tiang salib!!!. Setidaknya, inilah inti terpenting dari hasil kajian Naskah Laut Mati.

Dari kejadian-kejadian diatas, nampak bahwa step by step, Al-Quran membuktikan kata-katanya:

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? (QS Fushilat 53)

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS An-Nisaa’ [4]:78-82)

Untuk itu, saya mengajak rekan-rekan yang beragama Kristen dan Yahudi untuk segera bertobat dan memeluk Islam, sebagaimana firman-Nya:

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) ". (QS. Ali Imran 64).

Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab (orang Nasrani dan Yahudi) dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (kenyataan). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS 3:20)

9 komentar:

  1. jikalau injil barnabas tdk asli
    mengapa dikatakan
    akan ada nabi setelah nabi isa as
    apakah anda tdk membaca injil tersebut
    saya memang bukan mnusia yg lahir pada saat itu,akan tetapi saya ykin bahwa injil barnabaslah yg saya akui keaslian nya

    smg Allah mmbenarkan anda dan saya

    BalasHapus
  2. 1. SELARAS dengan ajaran tauhid yang dibawa oleh Muhammad SAW (Islam).
    2. Tidak Mengakui TRINITAS.
    3. Tidak mengakui bahwa ISA / YESUS adalah ANAK TUHAN apalagi sebagai TUHAN.
    4. Mengakui akan datangnya NABI SESUDAH ISA, MESIAS SESUNGGUHNYA YAITU AHMAD ATAU MUHAMMAD.
    5. Tidak mengakui bahwa ISA mati dengan DISALIB.

    lalu apa mksud tulisan tersebut jika anda tdk mngakui kebenaran injil barnabas

    BalasHapus
  3. Injil barnabas yg ditemukan sangat tua
    Itu artinya adalah temuan sejarah
    Jd statmen injil itu palsu atau asli
    Bwt saya silakan dirujuk ke bidang ahli sejarah
    Jd klo ada yg mengatakan palsu tdknya bkn kita
    Tp ahli sejarah ...
    Yg jelas bwt saya sebagai muslim
    Injil bkn lah masalah bwt kami
    Krn kami punya alquran tp tetap mengimani ada nya kitab injil
    Dan kitab taurat
    So bwt yg mengatakan injil itu plsu
    Bqt saya ga terbkti dikarenakan
    Bkn ahli sejarahnya yg mengatakan

    BalasHapus
  4. Injil barnabas yg ditemukan sangat tua
    Itu artinya adalah temuan sejarah
    Jd statmen injil itu palsu atau asli
    Bwt saya silakan dirujuk ke bidang ahli sejarah
    Jd klo ada yg mengatakan palsu tdknya bkn kita
    Tp ahli sejarah ...
    Yg jelas bwt saya sebagai muslim
    Injil bkn lah masalah bwt kami
    Krn kami punya alquran tp tetap mengimani ada nya kitab injil
    Dan kitab taurat
    So bwt yg mengatakan injil itu plsu
    Bqt saya ga terbkti dikarenakan
    Bkn ahli sejarahnya yg mengatakan

    BalasHapus
  5. Apakah injil Barnabas?
    Injil Barnabas ditulis sekitar abad 16, dan di dalamnya terkandung banyak hal yang sesuai dengan paham Islam. Yesus yang digambarkan di dalam Injil Barnabas seperti yang digambarkan di dalam Kitab Suci agama Islam. Yesus digambarkan bukan sebagai Anak Allah atau Allah, namun sebagai nabi yang membuka jalan bagi Nabi Muhammad, sama seperti Yohanes Pemandi membuka jalan bagi Yesus. Dan Yesus tidak mati disalibkan, namun digantikan oleh Yudas. Bagi kita umat Katolik, injil ini bukanlah injil yang termasuk dalam Injil kanonik, karena apa yang disampaikannya tidak sesuai dengan ajaran Kristen.
    1. Gereja Katolik tidak mengakui ‘injil’ Barnabas
    Gereja Katolik tidak mengakui adanya ‘injil’ Barnabas, karena tidak otentik. Kitab ini baru dituliskan berabad- abad kemudian setelah jaman Kristus dan para rasul. Manuskrip kitab tersebut ditemukan pada abad ke 16 (dalam bahasa Italia dan Spanyol). Karena Injil ini baru ditulis sekitar abad 16, terjadi kemungkinan penyelewengan-penyelewengan, karena saksi hidup dari kejadian tersebut sudah tidak ada. Bandingkan dengan Injil kanonik yang ditulis pada saat saksi hidup masih ada, sehingga tidak mungkin terjadinya penyelewengan. Silakan membaca di artikel ini.
    Penyebutan tentang ‘injil’ Barnabas pertama kali disebutkan dalam manuskrip Morisco (orang Moor) tahun 1634, oleh Ibrahim al Taybili, 1718 oleh John Toland, dan 1734 oleh George Sale. Ajaran yang terkandung di dalam kitab ini bertentangan dengan ajaran Kristus dan para rasul, dan lebih sesuai dengan interpretasi muslim tentang Kristianitas.

    Lebih lengkap baca disini
    http://www.katolisitas.org/apakah-injil-barnabas

    BalasHapus
  6. 2. Ajaran ‘injil’ Barnabas yang bertentangan dengan ajaran Kristus dan para rasul
    Pesan yang disampaikan oleh injil Barnabas bertentangan dengan kesaksian para saksi mata di abad pertama yang mempunyai lebih dari 5000 manuskrip untuk mendukung otentisitas kesaksian mereka, yaitu kitab-kitab Perjanjian Baru. Sebagai contohnya, ajaran injil Barnabas mengatakan bahwa Yesus mengatakan bahwa Ia bukan Mesias dan Ia tidak mati di salib; namun klaim ini sepenuhnya dibuktikan salah oleh dokumen-dokumen yang sudah terbukti asli/ otentik, yang menyatakan sebaliknya.
    Dengan menolak Yesus sebagai Allah Putera, ‘injil’ Barnabas dengan sendirinya menolak ajaran Allah Trinitas. Dengan demikian, kitab ini menolak inti ajaran keselamatan seperti yang diwahyukan oleh Allah sendiri, yang telah dimulai pre-figurasinya dalam Perjanjian Lama, sekitar 2000 tahun sebelum masehi, dan yang digenapi di dalam penjelmaan Kristus menjadi manusia dalam Perjanjian Baru. Tidak mungkin keseluruhan wahyu Allah, dengan segala nubuatan para nabi di Perjanjian Lama yang mengacu kepada Kristus Sang Mesias dalam Perjanjian Baru, dibatalkan dengan sebuah kitab yang baru ditulis di abad ke- 16, oleh pengarang yang tidak dikenal, hanya karena ia memakai nama Barnabas. Barnabas sendiri tidak termasuk dalam bilangan ke- dua belas rasul Kristus. Selanjutnya bukti- bukti menunjukkan bahwa tulisan tersebut tidak berasal dari jaman para rasul melainkan berabad- abad sesudahnya.
    Kitab ‘injil’ Barnabas ini juga menolak puncak rencana keselamatan Allah, yaitu melalui penjelmaan Kristus Allah Putera sebagai manusia, penderitaan, wafat dan kebangkitan- Nya untuk menyelamatkan manusia. ‘Injil’ ini menyatakan bahwa yang disalibkan bukan Yesus, melainkan Yudas Iskariot, sedangkan Yesus sendiri diangkat ke surga. Pandangan seperti ini adalah pandangan Islam, dan bukan ajaran Kristus sendiri seperti yang disampaikan oleh ke-empat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes).
    Selanjutnya, kitab ini juga keliru dalam menyamakan Roh Kudus (paráklētos Yunani), dengan ‘periklutos‘ (artinya yang terhormat) yang dapat diterjemahkan dalam bahasa Arab “Ahmad”, sehingga akhirnya mengacu kepada Muhammad. Padahal dalam kitab Injil Yohanes, Kisah Para Rasul dan surat- surat Rasul Paulus, Roh Kudus tidak untuk diartikan sebagai manusia, melainkan Pribadi Allah sendiri yang dicurahkan kepada para Rasul dan umat beriman; untuk mendatangkan pertobatan dan mencurahkan rahmat pengudusan Allah dan karunia- karunia-Nya.
    Dari keterangan di atas, kita ketahui bahwa isi injil Barnabas tidak sesuai dengan pesan Allah, sehingga karena itu injil ini tidak menjadi bagian dari kanon Kitab Suci.

    Lebih lengkap baca disini
    http://www.katolisitas.org/apakah-injil-barnabas

    BalasHapus
  7. 3. Surat Barnabas yang pernah dikenal dan dibacakan di Gereja Alexandria di abad ke 2, itu tidak sama dengan ‘injil’ Barnabas.
    Jika ditinjau dari isinyapun tidak berhubungan antara Surat Barnabas dengan injil Barnabas. Surat Barnabas mengakui ke- Allahan Yesus, dan bahkan menekankan kasih karunia oleh Kristus yang mengatasi hukum Taurat, sehingga menolak hukum sunat. Sedangkan ‘injil’ Barnabas yang ditulis atas dasar pemahaman Islam, tidak demikian. Penjelasan tentang Surat Barnabas, silakan klik di sini.
    4. Terdapat banyak kejanggalan dalam ‘injil’ Barnabas ini, contohnya:
    a. Meskipun ditulis dalam bahasa Italia, kitab ini dituliskan dengan gaya Arab/ Islam, sekali- kali dengan kata- kata bahasa Turki, dan tata bahasa Turki, dengan dialek Tuska dan Venezia, seperti yang umum digunakan di kota universitas Bologna (Italia).
    b. Di pinggiran halaman terdapat catatan- catatan dalam bahasa Arab.
    c. Penjilidan kitab berasal dari Turki, walaupun kertasnya berasal dari Italia.
    d. Terdapat kesalahan- kesalahan ejaan, seperti tidak perlunya huruf ‘h’ ketika suatu kata berawal dengan huruf hidup (contoh “hanno”, padahal harusnya cukup “anno”)
    e. Spasi yang ada di bagian bawah setiap lembarnya mengindikasikan spasi yang dimaksudkan untuk pencetakan.
    f. Banyak frasa yang digunakan dalam ‘injil’ Barnabas tersebut mempunyai kemiripan dengan frasa yang digunakan oleh Dante Alighieri, seorang pujangga ternama Italia di abad Pertengahan (1265-1321); sehingga dapat disimpulkan pengarang ‘injil’ ini meminjam/ meniru karya Dante.
    g. Terdapat kemiripan tekstual ‘injil’ Barnabas ini dengan bahasa setempat tentang ke- empat Injil (terutama bahasa Italia abad Pertengahan) sehingga dapat diperkirakan bahwa kitab ini aslinya dituliskan dalam bahasa Italia. Ini membuktikan ketidak-otentikan kitab ini, sebab bahasa Italia sendiri baru eksis sekitar abad ke- 13 sebagai bahasa tulisan, sehingga tidak mungkin ditulis oleh ‘Barnabas’ murid Yesus di abad pertama).

    Lebih lengkap baca disini
    http://www.katolisitas.org/apakah-injil-barnabas

    BalasHapus
  8. 5. Anakronisme dan ketidaksesuaian sejarah yang tercatat dalam ‘injil Barnabas’
    Berikut ini adalah ketidak-sesuaian lainnya yang disebut Anakronisme dan ketidaksesuaian sejarah, yang menunjukkan bahwa tulisan ini tidak otentik, dan tidak merupakan wahyu Allah karena mengandung kesalahan. Injil Barnabas yang mengandung banyak kesalahan dan menjabarkan tentang kehidupan di zaman Abad Pertengahan, yang tidak cocok dengan kehidupan pada zaman Yesus dan para Rasul, membuktikan bahwa teks ini tidak berasal dari abad-abad pertama. (Selengkapnya silakan membaca di sumber yang netral di Wikipedia tentang ‘injil’ Barnabas ini, silakan klik). Berikut ini contoh- contohnya:
    a. Dikatakan bahwa Yesus dilahirkan di jaman Pontius Pilatus, yang baru naik tahta setelah tahun 26. Ini keliru, karena Yesus lahir pada jaman Kaisar Agustus (Luk 2:1).
    b. Yesus dikatakan ‘berlayar’ ke Nasaret (bab 20), padahal Nasaret bukan kota pelabuhan. Tidak ada pantai atau perairan di Nasaret untuk orang dapat berlayar.
    c. Penulis kitab ini kelihatannya tidak menyadari bahwa kata ‘Kristus’ dan ‘Mesias’ adalah terjemahan dari kata yang sama yaitu ‘Christos’, yaitu yang menjabarkan Yesus sebagai Yesus Kristus. Maka tidak mungkin Yesus yang disebut Kristus itu mengatakan, “Saya bukan Mesias”, [karena sama saja ia mengatakan bahwa saya bukan Kristus, yang adalah namanya sendiri]. (bab 42)
    d. Ada referensi tahun yubelium yang dirayakan setiap seratus tahun sekali (bab 82), bukannya lima puluh tahun sekali seperti yang dituliskan dalam kitab Imamat 25. Anakronisme ini kemungkinan berhubungan dengan Tahun Suci pada tahun 1300 yang ditentukan oleh Paus Boniface VIII, yang menentukan untuk memperingati tahun Yubelium setiap seratus tahun sekali.
    e. Adam dan Hawa dikatakan memakan buah apel (bab 40), padahal seharusnya adalah buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kej 2:17). Kemungkinan kata apel diperoleh dari terjemahan dari bahasa Ibrani ke bahasa Latin, di mana ‘apel’ dan ‘jahat’ sama- sama dikatakan sebagai ‘malum‘.
    f. Kitab tersebut mengatakan bahwa anggur disimpan di dalam gentong/ drum kayu (bab 152). Gentong kayu adalah ciri khas penyimpanan anggur di Gaul dan Italia Utara, dan tidak umum digunakan dalam kerajaan Roma, sampai tahun 300; sedangkan penyimpanan anggur di abad pertama di Palestina adalah di dalam kantong kulit (wineskin) dan tempayan (jar, ‘amphorae‘). Pohon English Oak/ Pedunculate (quercus robur) tidak tumbuh di Palestina, dan kayu jenis lainnya tidak cukup padat untuk digunakan sebagai gentong anggur.
    g. Semua kutipan didasarkan pada Vulgate bible (382 AD). Ketika ‘injil’ Barnabas mengutip Perjanjian Lama, maka yang dikutip lebih sesuai dengan bacaan- bacaan yang ada di kitab Latin Vulgate, daripada yang ada di Kitab Septuagint ataupun Teks Masoretik Ibrani. Padahal terjemahan Latin Vulgate yang adalah hasil karya St. Jerome dimulai tahun 382, bertahun- tahun setelah kematian Barnabas. Maka pengutipan Vulgate ini merupakan indikasi, bahwa kitab ini tidak mungkin ditulis oleh Rasul Barnabas sendiri di abad pertama, saat teks Vulgate sendiri belum ada.
    h. Bab 54 mengatakan: “Sebab ia akan mendapatkan nilai tukar dari emas adalah enam puluh minuti.” Dalam Perjanjian Baru, satu- satunya koin emas, namanya aureus yang nilainya sama dengan 3,200 koin tembaga, yang disebut ‘lepton’ (diterjemahkan dalam bahasa Latin, minuti), sedangkan koin perak Roma mempunyai nilai tukar 128 lepton. Maka nilai tukar 1:60 yang ditulis dalam ‘injil’ Barnabas, adalah interpretasi dari jaman abad pertengahan dari perikop Injil (Mrk 12:42), yang berasal dari pengertian standar di abad pertengahan bahwa minuti berarti seperenampuluh. Selain itu, disebutkan pemakaian nama koin denarius, yang dipakai di Spanyol tahun 685.

    Lebih lengkap baca disini
    http://www.katolisitas.org/apakah-injil-barnabas

    BalasHapus
  9. 6. Kesimpulan
    Dengan tidak adanya bukti keotentikan injil Barnabas ini, sesungguhnya injil ini tidak layak untuk dijadikan dasar acuan ajaran. Injil Barnabas bukan teks yang berasal dari abad pertama Masehi, seperti seharusnya jika sungguh ditulis oleh Rasul Barnabas. Sumber otentik yang berasal dari abad pertama yang merekam kehidupan Yesus adalah kitab-kitab Perjanjian Baru, yang semuanya bertentangan dengan ajaran injil Barnabas.
    Sebagai umat Kristiani, selayaknya kita berpegang pada Kitab Suci yang kanonnya ditentukan oleh Magisterium Gereja Katolik, yang menerima kuasa infalibilitas dari Kristus untuk “mengikat dan melepaskan” (Mat 16:18-19, 18:18); dalam hal ini untuk menentukan kitab- kitab mana yang otentik dan isinya ‘mengikat’ bagi umat beriman, dan mana yang tidak. Sejak abad pertama, Rasul Paulus mengingatkan jemaat agar tidak mengikuti injil-injil yang lain daripada yang telah mereka terima dari para rasul (lih. 2 Kor 11:4 dan Gal 1:6). Injil yang lain ini adalah injil Gnostik dan Docetisme, yang berkembang menjadi ‘injil’ Barnabas di abad ke- 16. Kita harus mengingat bahwa Kitab Suci diberikan kepada Gereja, dan Gerejalah yang berhak menentukan kanonnya dan interpretasi kitab- kitab tersebut secara otentik. Ini semakin menunjukkan betapa Kitab Suci tidak dapat dilepaskan dari Tradisi Suci para rasul yang diteruskan oleh Magisterium Gereja Katolik; ketiganya adalah pilar Gereja, yang menjamin bahwa Sabda Tuhan diterima dan dilestarikan dengan murni dari awal mula sampai sekarang.
    CATATAN KAKI:
    sumber utama: Norman L Geisler & Abdul Saleeb, Answering Islam: The Crescent in the Light of the Cross, (Baker Books 1993), p. 295-299 [↩]
    Menurut New Catholic Encyclopedia yang dikeluarkan oleh The Catholic University of America, book 6, p. 314, Gelasian Decree Decretum Gelasianum terdiri dari 5 bab, tentang: 1) Roh Kudus dan nama Kristus; 2) Kanon Kitab Suci; 3) Keutamaan Petrus dan Tahta Suci; 4) Otoritas dekrit umum dari konsili-konsili; 5) Otoritas tulisan para Bapa Gereja dan karya tulis Kristiani lainnya yang diterima oleh Gereja. Di sini tidak disebutkan adanya daftar buku-buku yang dilarang. [↩]
    L. Bevan Jones, Christianity Explained to Muslims, rev. ed. (Calcutta: Baptist Mission Press, 1964 [↩]
    J. Slomp, “The Gospel in Dispute,” in Islamochristiana (Rome: Pontificio Instituto di Studi Arabi, 1978), vol. 4, 7. [↩]

    Lebih lengkap baca disini
    http://www.katolisitas.org/apakah-injil-barnabas

    BalasHapus