Cukup banyak dikalangan orang non muslim bahkan orang muslim sendiri yang bertanya-tanya : “Mengapa dalam Al-Qur’an, Allah sering mengatakan diri-Nya sebagai Kami, yang berarti Dia tidak tunggal alias lebih dari satu ?”
Dalam bahasa Arab, kata ‘Kami’ (“Nahnu” dan “Naa”) dapat memiliki 2 arti, yaitu dapat berarti jamak, namun juga dapat berarti tunggal, yang diistilahkan oleh DR. Zakir Naik (seorang cendekiawan muslim dari India) sebagai royal plural.
Sekarang kalau kita lihat dalam undang-undang atau peraturan yang dibuat oleh seorang raja atau presiden, kata ganti ‘kami’ masih sering dipakai untuk mewakili kata ‘saya’. Orang Indonesia pun terkadang menyebut ‘saya’ dengan ‘kami’, padahal maksudnya adalah dirinya pribadi. Hal ini sering penulis dengar, jika sedang ngobrol dengan teman. Bahkan mantan Presiden Soeharto sendiri sering menyatakan dirinya pribadi dengan kata kami dalam suatu acara. Begitu pula dengan pengamat ekonomi yang juga pernah menjabat sebagai Menko Perekonomian, DR. Rizal Ramli, sewaktu memaparkan pandangannya mengenai teori zig zag yang dikemukakan mantan Presiden B.J. Habibie (lihat guntingan koran dibawah). Demikian juga dengan mantan Perdana Menteri India, Rajiv Gandhi, juga pernah berbuat demikian. Inilah yang dimaksud dengan royal plural.
Kata ‘Kami’ digunakan Allah dalam menyebut diri-Nya agar mungkin lebih enak didengar, karena dengan memakai kata ‘Kami’ akan lebih halus kedengaraannya jika dibanding memakai kata ‘Aku’. Konteks ini disesuaikan pula dengan subjek dan topik pembicaraannya. Jadi kata ‘Kami’ disini sama sekali bukan bermakna jamak atau lebih dari satu.
Nampak kata Kami yang berarti Saya
(Sumber : Harian Fajar, 6 – 11 – 1996)
Di dalam Al-Qur’an, tak satupun ayat yang menyatakan bahwa Tuhan itu lebih dari satu atau ada Tuhan selain Allah. Tuhan itu hanya satu, yakni Allah Yang Maha Esa. Allah berfirman :
Artinya :
163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah [2] : 163)
Artinya :
022. Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. (QS. An-Nahl [16] : 22)
Artinya :
133. Adakah kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS. Al-Baqarah [2] : 133)
Artinya :
052. (Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim [14] : 52)
Artinya :
051. Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Aku-lah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut". (QS. An-Nahl [16] : 51)
Artinya :
016. Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah." Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (QS. Ar-Ra’d [13] : 16)
Artinya :
039. ...... manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? (QS. Yusuf [12] : 39)
Artinya :
004. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa. (QS. Ash-Shaaffaat [37] : 4)
Artinya :
001.Katakanlah: "Dia-lah Allah Yang Maha Esa, 002. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 003. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, 004. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS. Al-Ikhlaash [112] : 1-4)
Selain itu, Allah juga memberi perumpamaan bahwa seandainya ada dua Pencipta, maka suatu ciptaan bisa jadi kacau, karena jika masing-masing Pencipta menghendaki sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang lain, maka kalau keduanya berkuasa, ciptaan pun akan kacau atau tidak akan mewujud. Kalau salah satu mengalahkan yang lain, maka yang kalah tidak dapat dianggap lagi sebagai Tuhan. Firman Allah :
Artinya :
022. Sekiranya ada di langit dan di bumi dua Tuhan, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai `Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. (QS. Al-Anbiyaa’ [21] : 22)
allah itu esa (satu) jd tdk benar menurut sy kalau penulis mengatakan bahwa allah itu tidak tunggal, kalau penulis memang mengaku muslim sejati maka seharusnya anda mengerti itu coba saja dalami surat al ikhlas
BalasHapusBaca baik2 dulu sblum berkomentar bro !!
BalasHapus